💚29

17.2K 1.5K 163
                                    

4 bulan kemudian...

"astaga ini kenapa gula pada habis semua? Trus pake apa bikin teh nya?" teriak Jisa yang tengah menyiapkan minuman untuk teman teman Jeno.

"Sa, udah gausah repot repot. Gue ngeri nih lihat perut lo kaya mau meledak aja. Udah sana lo mending di kamar rebahan" Renjun menghampiri Jisa ke dapur dan menggantikan posisi Jisa.

"tapi—"

"udah gausah tapi tapian. Itu Jeno barusan manggil lo"

"manggil? Gue ga denger suara siapa siapa"

"iya manggil pokoknya" paksa Renjun dan kemudian menaruh semua cangkir ke tempat semula— yang sempat Jisa ambil tadi.

Jisa berjalan menuju kamar dengan langkah normalnya. Haechan dan Jaemin yang hanya memperhatikan Jisa dengan ekspresi meringisnya. Mereka hanya baru pertama kali melihat temannya sendiri yang hamil, dan sekarang usia kandungannya sudah sangat matang untuk melahirkan. Tapi Jisa merasa biasa saja, tidak ada kontraksi apapun.

"gila cewe ngeri ya kalo gue lihat loncat loncat, perutnya gelembung gitu" -Haechan.

"goblok, ya kalo tau hamil mana loncat loncat si, astaga" -Jaemin

"ya kan siapa tau, waktu olahraga gitu" -Haechan

"Chan, lo kenapa segoblok ini si? Ibu hamil olahraga ya paling yoga, atau ga jalan santai. Mana loncat loncatnya!!" Jaemin menahan emosi.

Renjun duduk dan mengecek ponselnya karena dirasa bergetar.

"0heheh. Jaem, lo sama Siyeon pacaran ya?" tanya Haechan, mengalihkan topik.

Jaemin mengambil cemilan didepan meja dan memakannya, kemudian menggeleng. "engga, cuma kasi perhatian doang"

"bro, cewe bisa baper dikasi perhatian" sahut Haechan.

Renjun melirik kedua temannya. "bilang aja lo suka tapi gaberani nembak."

Jaemin menoleh pada Renjun. "bukan masalah ga berani, iya, oke gue suka sama Siyeon. Cuma gue masih gatau isi hatinya Siyeon, masih untuk Jeno apa engga"

"lo bedah aja hatinya Siyeon, noh pake pisau di dapur banyak." kata Haechan datar.

"ya ga gitu lah. Ini goblok ngatain temennya goblok. Lo tuh urusan beginian aja ya, goblok lo sampe kuadrat." lanjutnya.

"denger nih, Jeno udah kawin, sama Jisa. Tar lagi punya anak. Ya gamungkin dong Siyeon bisa deket lagi sama Jeno. Kalo lo emang suka, tembak lah. Gue perhatiin nih, Siyeon kayanya demen juga sama lo. Sumpah. Dari tatapannya itu beda. Dia pasti nunggu kepastian dari lo, percaya sama gue" -Haechan

"tumben bener" -Renjun

Haechan memicingkan matanya pada Renjun. "gue serius ni Njun,"

"iya monyet tau"

Jaemin hanya diam mendengar kalimat yang keluar dari mulut Haechan. Sebenarnya, Jaemin sendiri masih tidak tau dengan perasaannya sendiri. Terkadang, ia bersama Siyeon, seperti menjaga adik atau kakaknya. Tapi di sisi lain, ia juga suka menjaga Siyeon atau berada disisi gadis itu.

Jaemin kemudian mendecak. "udah lah, gausah bahas ginian" kemudian ia berdiri dan menuju kamar mandi.

.

Jisa baru saja masuk kamar dan menemukan Jeno yang sibuk membongkar isi lemari.

"Jeno kamu nyari apaan?"

"masker aku, mana ya? Kamu lihat ga? Yang biasa aku pake mau sepedaan."

Jisa mendekat dan membantu Jeno mencari kain berwarna hitam yang ia sebut masker itu. "coba minggir dulu, biar aku yang cariin. Lihat kan berantakan gini, Jeno"

[1]MISTAKE; happier | Lee Jeno✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt