💚23

15K 1.4K 193
                                    

Ujian telah berakhir. Jeno baru saja keluar dari ruang guru dan saat hendak keluar, ternyata Minjoo- sahabat Siyeon,ada didepan pintu yang akan membuka pintu ruang guru juga.

"eh, Jeno, lo ngapain?"

Jeno sempat mengalihkan pandangannya dan kini ia berdehem. "ada perlu sama Pak Yuta." jawabnya datar.

Minjoo tersenyum karena mendengar nada bicara Jeno yang sepertinya tak suka dengan dirinya. Iya, Siyeon sendiri cerita kalau, ia dan Jeno memang sedikit ada problem.

"oh gitu, yaudah kalo gitu gue juga mau, masuk" Jeno langsung menyingkir agar Minjoo bisa masuk kedalam.

Jeno menunduk, dan menghela nafas. "ah bangsat kenapa sih gue"

.

"Jisa kapan lahirannya?" tanya Jaemin ketika mereka berempat kini tengah berkumpul di lapangan sekolah, dan mereka sempat menjadi pusat perhatian. Tapi dilapangan ini, hanya ada mereka.

"lima bulan lagi, kalau gaada kontraksi apa - apa." jawab Jeno setelah meneguk air putihnya.

"gimana ya, gue baru mau ngajak lo untuk nginep di rumah gue. Buat party atau apalah, untuk perayaan kita udah selesai ujian nih." kata Renjun.

Jeno menoleh pada Renjun. "terus kenapa?"

"ya, gaenak aja, Jisa kan pasti perlu lo nanti. Kalo ada apa apa gimana?"

Jeno menghela nafas. Dari raut wajahnya seperti ada beban.

"kenapa lo?" tanya Haechan.

Jeno menggeleng. "gue balik duluan."

Jeno berdiri dan meninggalkan ketiga sahabatnya. Jaemin, Renjun, dan Haechan hanya menatap punggung Jeno yang terlihat memiliki beban.

"udah gue tebak, pasti bakal begini. Nikah muda itu susah." -Jaemin

"apalagi Siyeon malah sering muncul ke Jeno." -Haechan

"udah, biarin dulu, tunggu biar Jeno mau cerita sendiri sama kita." -Renjun

.

Jeno masih melamun diatas motornya. Ia sudah duduk dan sudah menggunakan helm, tapi ia malah terdiam, seperti ada yang menganggu pikirannya.

"gue balik sama lo ya, gapapa kan?" Jeno menoleh mendengar suara Siyeon yang berbicara pada teman temannya.

Ngomong - ngomong, jarak sekolah cukup dekat. Dan untuk kali pertama nya Jeno melihat Siyeon di depan sekolah nya.

"tapi gue mau langsung ke salon, nih mama gue udah nunggu." -Somi

"emang sopir lo kemana?" -Mina

Minjoo yang berjalan di samping Siyeon tersenyum tipis. Ia menyenggol bahu sahabat nya. "ada dia."

"sakit. Jadi gue gakasi kerja dulu, kasian nanti malah tambah parah kan gue gamau" jawab Siyeon sebelum menoleh pada Minjoo.

Saat itu juga Siyeon menoleh dan melihat Jeno yang masih duduk diatas motornya.

"gimana dong, sori nih gue harus duluan." Somi melambaikan tangannya kepada Siyeon dan juga Mina dan pergi berlari kecil.

Mina menatap Siyeon. "naik taksi deh, gue juga harus duluan nih, telat les gue nanti."

Siyeon menghembuskan nafasnya. Padahal ia hari ini tidak membawa dompet. Bisa bisanya. Tapi-

"gue juga duluan, ada urusan sama papa." Minjoo menepuk bahu Siyeon, seperti memberikan kode kalau--

"yaudah deh gapapa, duluan aja lo." jawab Siyeon.

Setelah kepergian Mina, dan Minjoo, Siyeon berjalan untuk mendekati Jeno. Seperti tak sengaja bertemu dengan laki - laki itu.

[1]MISTAKE; happier | Lee Jeno✔️Where stories live. Discover now