[Unseen Part]

2K 106 2
                                    

Wendy, Seulgi - Only You

Spesial ku kasih hidden part wkwk.
Ini terakhir loh ya jangan minta nambah😂


"Dasar bodoh! Kenapa kau melepaskannya!" Erick menatap ibunya dengan kesal lalu berdiri dari duduknya.

"Aku tidak ingin menjadi seperti ibu yang melakukan hal kotor seperti ini, menipu Wendy untuk keuntungan perusahaan!" Samantha menatap putranya dengan mencemooh betapa bodohnya sang putra bisa mencintai Wendy.

"Wendy mungkin akan membiarkan ibu melakukan apapun tapi tidak dengan kekasihnya dan aku harap ibu bisa memikirkan semuanya sebelum terlambat."

Dirinya baru saja sampai setelah kembali dari Korea dan kini mendengar kabar jika ibunya memanipulasi data untuk menyingkirkan ayah Wendy tidak bukan hanya itu. Ibunya adalah salah satu tersangka atas kematian ibu Seungwan dan membuat keluarga temannya itu menjadi hancur.

Erick benar-benar tak habis pikir dengan perbuatan sang ibu.

"Kau akan pergi?" Irene mengikuti langkah kaki Erick yang sedari tadi sibuk berjalan dari satu susdut kamar ke sudut lainnya memasukkan beberapa barang yang dianggapnya penting ke dalam koper.

"Ya dan kau bersiaplah juga." Irene lalu bergegas ke kamarnya mengikuti langkah Erick untuk segera bergegas.

Irene tak banyak bicara ketika mobil milik Erick melaju dengan kecepatan diatas rata-rata menuju bandara. Wajah pria itu mengeras menahan amarahnya sendiri jadi akan lebih baik jika dirinyalah yang berdiam diri.

Tokyo, Jepang menjadi tujuan keduanya untuk singgah entah apa yang dilakukan Erick disana. "Kau baik-baik saja?" Erick mengangguk lalu memejam kedua matanya terasa lelah.

"Chanyeol mungkin akan membuat ibu jera." Irene diam tak mengerti apa yang diucapkan pria yang kini tengah ucapkan, memang ada apa dengan ibunya batinnya berucap.

"Jangan mengatakan pada siapapun tujuan kita." Kembali Irene mengangguk mendengar perintah Erick.

...

Irene berlari memasuki unit apartemennya mendapati Erick tengah duduk di sofa dengan pandangan kosong. Mendudukan dirinya disamping Erick memeluk pria itu dengan erat menandakan semua baik-baik saja.

Ayah Seungwan meninggal mereka harus segera kerumah duka tapi kembali Erick menahannya mereka tengah dicari oleh Samantha dan pergi ke rumah duka bukan pilihan terbaik.

"Dia akan baik-baik saja bukan?" Tanya Erick.

"Yah Wendy akan baik-baik saja ada Krystal disana semua akan baik-baik saja." Irene bahkan tak yakin dengan ucapannya sendiri ada banyak kemungkinan terjadi dan kepalanya tak sanggup untuk memikirkannya.

"Wendy akan baik-baik saja." Kembali gumaman Erick terdengar membalas pelukan erat Irene yang kini terdengar terisak tak tahu harus berbuat apa.

Irene mengenal Wendy sebagai wanita dewasa dan suka sekali menebar senyum manis sangat ramah pada siapapun yang dikenalnya dan acuh pada orang yang acuh terhadapnya. Wanita itu pasti bisa melewati ini semua kan?

...

Sambungan telepon luar negeri membuat Erick menghela napasnya dengan kasar tangan kirinya menopang tubuhnya pada balkon kamar memandangi kota Tokyo dari lantai empat belas unit apartemen mereka sedangkan Irene masih terlelap di ranjang mereka.

"Aku tahu kau akan menjaganya lebih baik daripada aku." Ucap Erick berjalan menuju ranjang dan duduk di sisi Irene menaikkan selimut menutupi baju telanjang wanitanya.

Irene terbangun mendapati Erick sedang melakukan panggilan mendadak pipinya bersemu merah menahan malu. "Terima kasih, kami akan memikirkan tawaranmu."

Pagi tadi Chanyeol menelponnya mengatakan jika Samantha di tahan karena memanipulasi data perusahaan Erick tidak terkejut sama sekali karena pasti Chanyeol akan melakukan tindak cepat terlebih ini menyangkut Wendy.

Lalu pria tinggi itu menawarkan agar dirinya bisa bekerja untuk perusahaan Wendy yang kini diambil alih oleh Chanyeol, 'Aku ingin salah satu dari kalian mengurusnya tapi sayang sekali Seungwan tengah hamil dan tidak boleh terlalu lelah jadi kau harus segera datang ke Korea Selatan dan bekerja. Aku tidak menerima penolakan.' Ingin sekali Erick memukul wajah tampan Chanyeol saat itu.

"Aku lapar." Irene lalu duduk dengan selimut yang menutupi tubuhnya ingin segera bersiap membuat sarapan hingga tangan Erick mengangkat tubuhnya membuatnya kini berada di pangkuan Erick.

"Kubilang aku lapar." Ucap Erick kemudian mengecupi bibir Irene.

Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang