"Ini baru aja. Gue saveback lho ris".

"Ya harus lah dev".

"yaudah gue masuk dulu ya. Lo hati - hati di jalan".

"Oke".

Devina pun masuk ke rumahnya dan segera berbaring di kasur. Hari ini benar - benar melelahkan. Dia segera ganti baju dan seperti biasa dia rebahan di kasur sambil main HP nya.

"Woy anying lo di rumah kagak?".

Tiba - tiba ada pesan masuk dari temannya devina.

"Ada. Baru pulang kuliah gue. Kalo mau kesini, kesini aja". Pesan itu di balas oleh devina.

Tak lama kemudian ada seorang cewek masuk ke kamar devina.

"Anjir, malah tidur bangun woyyy". Sambil mengguling - gulingkan tubuh devina ke kanan kiri hingga devina pun terbangun.

"Eh. Gila ya lo. Kalo bangunin orang kira - kira dong. Lo kira gue ayam".

"Sok - sok an lo".

"Buruan lo mau curhat apaan".

"Peka amat lu". Gini - gini lo tau gak tiba - tiba mantan gue ngechat gue dev. Omegat demi apa dev, demi apa".
Sambil memegang kedua pipi devina.

"Demi cinta feb". Jawab devina santai.

"Ahhh, bego lu dev. Gue serius nih".

"Jangan serius - serius kalo akhirnya ternyanta cuma becanda. Ntar jatuhnya sakit".

"Kok elo yang curhat sih".

"Lha emang kan. Elo sama mantan lo dulu awalanya serius eh endingnya hubungan kalian kandas juga. Miriss njir". Devina tertawa meledek feby.

"Anying lu. Ini terus gimana dev. Kasih solusi kek".

"Dia ngajak balikan?".

"Enggak sih". Feby menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Lha terus kenapa lo ribet sendiri".

"Ya nggak tau dev, jujur gue belum bisa move on dari dia".

"Mampus lu". Devina tertawa sambil menyodorkan guling ke feby.

"Malah ketawa. Ini gimana dev. Ah elu mah gak asik".

"Lha gue harus gimana. Yang jalanin elu. Yang ngerasain elu. Atau mungkin ini jawaban atas doa - doa lo dulu feb".

"Doa yang mana dev?"

"Dulu waktu lo masih sekolah kan ngebet banget pengen dia jadi jodoh lo".

Mereka berdua saling tatap - mentatap mengingat setiap kejadian di masa lalu.

"Omegat, tapi gue gak mau dev dia jadi jodoh gue".

"Lha tadi katanya belum bisa move on".

"Belum sih. Tapi udah... dikit". Feby terkekeh dengan perasaannya sendiri.

"Yaudah kalo lo gak mau berjodoh sama dia tinggal doa lagi aja. Tuhan, jangan jodohkan feby dengan Risky Tuhan. Tapi jodohkan Feby dengan gilang saja..". Devina tertawa sambil menggeblek - geblek paha feby.

"Anjir, sakit tau dev".

Tiba - tiba ada cewek yang masuk lagi ke kamar devina.

"Eh, badak ngapain lo kesini". Ujar feby terkejut melihat kedatangan mesya yang tiba - tiba langsung berbaring di kasur devina.

"Gaes, ntar temenin gue yuk". Ujar meysa sambil berbaring dan menatap ke - 2 temannya.

"Kemana?" Jawab devina dan feby pun bersamaan.

EccedentesiastWhere stories live. Discover now