SALAH PAHAM

4.8K 256 20
                                    

Villa yang mereka tempati sangat mewah. Bagi Naya. Namun tidak bagi konglomerat asal Amerika Utara itu. Biasa saja bagi Keanu. Bahkan ini tak lebih mewah dari rumahnya di Canada sana. Naya bergeleng kepala, dan berdecak kagum, matanya menatap langit-langit bangunan berlantai marmer itu, tinggi sekali, sampai ia merasa kecil saat ini.

Naya berjalan bersama rombongannya, Rara, Fian, Belinda, dan Sarah. Sarah sekretaris yang paling senior memimpin mereka, dan sudah membawa kunci Villa yang akan mereka tempati.

Villa itu terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan utama tempat mereka berkumpul saat ini, bangunan kecil seperti bungalow mengelilingi bangunan utama itu. Kolam renang besar dengan jaquzzi berada diujung lahan ini. Entah siapa yang memilih Villa ini, Naya sangat berterima kasih.

"Lo bawa apaan, Ra? Heboh banget," tanya Naya sambil memperhatikan Rara yang sedang menggeret koper besarnya.

Rara lantas berbisik, "soju, beer, cemilan, indomie ...."

Belum sempat Rara melanjutkan ucapannya, Naya tersenyum sumringah tanda bahagia. Sarah menyadari ada yang tidak beres pada mereka berdua, "enggak ada mabuk-mabukan malam ini!" cetusnya.

"Dih ... enggak asyik banget, sih!" sahut Naya kesal.

"Gue enggak mau ambil resiko. Ada boss soalnya," tandas Sarah. Kemudian ia berjalan lagi menuju bungalow tempat para sekertaris itu menginap.

Naya merasa ada yang aneh pada Sarah, tidak biasanya ia ketu seperti ini pada mereka. Entah apa yang terjadi pada Sarah saat ini, namun Naya tidak mau ambil pusing. Gadis itu harus bersenang-senang di tempat ini.

Di sisi lain, Keanu mulai cemas, ketika ia melihat mobil milik Busur datang. Untuk apa dia kemari? padahal ia paling tidak suka membuang-buang waktu berkumpul dengan para pegawainya. Apa karena Naya ada di sini?

Keanu berjalan cepat menghampiri Busur, dengan wajah merah padam, ia mencoba menahan gejolak emosinya. Masih terpatri jelas dalam ingatannya, begitu liciknya manusia tua di depannya ini.

"Hallo ... sayangku ...." Busur melambaikan tangannya pada Keanu dan berlari kecil menghampirinya.

"Apa mau mu?" tanya Keanu cetus.

Busur dibuat terkekeh, namun tawanya seakan mengejek.

"Kau sama saja dengan kakak mu."

Busur mengernyit, dan nampaknya ia mengerti kemana arah ucapan Keanu. "Kakak ku? Dia itu Ibu mu, Louis."

Keanu menghela nafasnya, "Ibu? Sejak kapan dia menjadi Ibu ku? dia menjadi istri Ayah ku pun, aku tidak sudi."

Ray berlari tergesa-gesa menghampiri Keanu. Nafasnya tak beraturan, sampai-sampai ia kesulitan untuk berbicara saat ini. Ia hanya menunjuk kearah kolam renang di luar sana. Entah apa yang terjadi, yang jelas ini terlihat sangat genting.

Keanu langsung berlari ketika melihat tangan seseorang melambai dari dalam kolam renang. Semua orang sontak memanggil Naya. Entah bagaimana gadis itu bisa tercebur. Keanu berlari kencang, khawatir akan terjadi sesuatu pada Naya.

Keanu ikut menceburkan diri ke dalam kolam renang itu. Rasa dingin air itu merambat hingga terasa tertusuk tulang. Keanu tidak peduli, ketika rasa dingin membuat tubuhnya terasa kaku. Yang dipikarnya saat ini, ia harus menolong Naya segera.

Tubuh gadis itu terlihat mengapung dalam air. Kolam ini cukup dalam ternyata. Keanu mendengar suara riuh memanggil namanya dan juga Naya. Namun ia tidak peduli, secepat mungkin Keanu berenang menuju gadis itu.

Tak susah payah, ia berhasil membawa Naya keluar dari kolam. Naya tidak sadarkan diri. Keadaan Naya membuat Keanu khawatir. Bukan hanya Keanu, semua nampak mengkhawatirkan gadis itu. Namun ia mendengar  beberapa orang berbisik; Anjir ... beha-nya warna merah, cuy!

The Sassy SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang