MISSION 2; MENCARI SEMPAK HILANG

8.9K 443 7
                                    

Keanu telah tiba di panthouse-nya. Kalau orang kaya sih emang beda ya, ketika masuk rumah, (boro-boro ngeliat cucian piring pada nangkring kayak ngeledekin kita) dia langsung rebahan di sofa harga empat puluh juta yang sekalian ada mesin pijat otomatisnya, lalu merenggangkan dasinya, menghirup udara bersih yang dihasilkan oleh mesin pembersih udara yang ia taruh disetiap pojokan, Keanu memjamkan matanya, sambil menikmati sofa itu memijat tubuhnya.

"Sempurna." Keanu menghela nafas panjang. "Tapi, aku belum punya pendamping hidup. Ah ... andaikan aku sudah punya seorang istri, sudah ku suruh dia menghidupkan mesin pembuat kopi itu." Lantas, ia mendelik ke arah mesin pembuat kopi yang ada di atas kitchen bar-nya, "hey! Bisakah kau menghidupkan mesinmu sendiri lalu kau bawakan segelas kopi untukku?!" Keanu kembali memejamkan matanya, "ahhh ... aku semakin tidak waras."

Rasa lelahnya sekarang mulai berkurang, tubuhnya kembali bugar, karena sofa ajaib yang ia beli di IKEA. Keanu merenggangkan otot-ototnya dan membuka kemejanya. Udara Jakarta memang panas, bahkan malam hari sekalipun, suara berisik klakson mobil bersahutan yang nyatanya terdengar jelas sampai sampai ke dalam apartementnya. Belum lagi, kalau malam minggu, dia sering mendengar penghuni lantai bawah yang menghidupkan musik trance skidapapap, alternatif, hingga musik dangdut koplo, dengan dentuman suara bass yang bergetar hingga ke tempat tinggalnya. Itu sangat menganggu. Rasanya ingin sekali Keanu melemparkan bom molotop untuk membubarkan para rakyat jelata itu yang mencoba happy-happy diatas penderitaannya.

Keanu sontak terbeliak, ketika ia membaca sebuah pesan masuk di ponselnya.

"Mister Boss. Jangan lupa jemurannya diangkatin. Nanti hujan."

"APA DIA SUDAH GILA?! DIA MENJEMUR PAKAIAN KU DI LUAR?! Aaahh ... dia sudah kehilangan akal! Bagaimana kalau terbawa angin?! Hah?! Panties Supreme ku! AAHHHGFFSGKSKKS!" maaf harus disensor, karena mengandung kata-kata kasar.

Dengan cepat, Keanu langsung meluncur ke area outdoor-nya. Perasaan Keanu semakin tidak enak ketika melihat beberapa pakaiannya sudah teronggok kocar-kacir dibawah.

"DASAR KELAKUAN MANUSIA NEGARA BERKEMBANG! Apa Naya tidak pernah tahu dengan tempat binatu??!!!!"

Keanu cukup sedih melihat pakaiannya yang sangat mahal itu berceceran seperti kain-kain yang tak ada harganya. "Aku mendapatkan satu kemeja ini, harus menunggu mereka launching di Paris Fashion Week." Kemudian Keanu mengambil satu celananya, "ini ... pada saat ulang tahun Louis Vuitton, dan hanya diproduksi sepuluh di dunia ... ah, celana ini tidak ada bedanya sekarang dengan celana milik Ray yang hanya beli di Matahari." Satu persatu, Keanu meratapi semua pakaian mahalnya.

Lantasi ia mulai mengambil beberapa celana dalam yang ikut terjatuh karena angin. "Dior, Gucci, Versace ...." ia mengabsen semua celana dalamnya, dan Keanu berubah panik, ketika ada satu celana dalam yang seingat dia pernah ia pakai, tapi kini tak ada, "supreme ... dimana celana dalam supreme ku?!"

Keanu terus mencari sambil mengoceh tak henti dan mengumpat memanggil-manggil nama Naya. "Naya! Kalau sampai kamu menghilangkan celana dalam ku, maka kau harus membayar dengan memotong gajimu! Aaahh ... tidak, tidak! Dia akan lebih menyusahkan kalau tidak ada uang!"

Dia masih bertahan di sana, mencoba mencari kesegala sisi, kehilangan celana dalam harga ratusan dolar itu sungguh menyakitkan. "Kalau celana dalam ku tidak ada, maka Naya harus menggantinya dengan tubuhnya! Ya, tubuhnya."

Keanu tersenyum sinis dan dramatis, "aaahh! Harus berapa kali dia melayani ku di ranjang sampai hutangnya lunas?! Bagaimana kalau dia meminta sekali bermain delapan puluh juta?! Bisa dipastikan dia meminta ku membayar sisanya. Itu tidak mungkin terjadi. Dia akan untung lebih banyak." Keanu mengubur dalam-dalam niatannya untuk meminta Naya mengganti celana dalamnya dengan tubuhnya.

The Sassy SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang