29. The Wars [2]

1.4K 118 10
                                    

BRUK

Tubuh Reyna terbanting ke atas lantai. Setetes darah juga terlihat keluar dari hidungnya. Sihir Asap yang dimiliki oleh Patricia memang benar-benar hebat. Buktinya, saat Reyna menggabungkan kekuatan angin nya dengan kekuatan tanah milik Selena, mereka berdua masih tetap bisa kewalahan seperti sekarang.

Patricia yang melihat Reyna melemah, hanya bisa tersenyum bangga. Kedua tangan gadis ini masih terangkat--menahan pergerakan gumpalan asap yang mengelilingi jari-jemarinya.

"Apa kalian sudah bosan hidup sehingga nekat untuk datang ke sini?" tanyanya, menyeringai.

"Makhluk seperti kalian memang pantas diberantas," jawab Selena yang sekarang berusaha untuk bangkit dari posisinya.

Walaupun energinya mulai melemah, tetapi Selena nampak tidak putus asa. Dengan menghentakkan salah satu kakinya ke lantai, muncullah pilar dari tanah yang menjulang tinggi dan bersiap untuk menyerang Patricia. Sementara Patricia dengan sigap terbang ke sana-kemari untuk menghindari serangan dari Selena.

Inilah salah satu kelebihan jika masuk ke kelompok Black fairy. Di sini, anggota baru akan diberikan sayap yang menjadi tanda bahwa dirinya sudah menjadi anggota sah dari black fairy. Dan tentunya, keberadaan sayap inilah yang menjadi ciri khas dari kelompok black fairy itu sendiri.

Reyna yang tidak ingin diam saja, sekarang ikut bangkit dari tempatnya dan kembali mengeluarkan sihir anginnya untuk membantu Selena dalam melawan Patricia. Pertarungan dua kubu ini menjadi sengit. Tetapi walaupun Patricia hanya seorang diri, ia masih tetap bisa menyetarakan kekuatannya dengan Reyna dan juga Selena.

BLASH

Selena menjerit kecil ketika serangan dari Patricia tiba-tiba datang dan merobek kulit lengan atasnya. Dengan begitu, darah terlihat langsung bercucuran. Namun Selena juga tidak ingin tumbang begitu saja.  Ia dengan gigih tetap kukuh untuk mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memojokkan Patricia.

Dan untunglah, saat Patricia tengah terfokus kepada Selena yang berhasil ia lukai, di sisi lain Reyna datang dengan gerakan secepat kilat dan menghujamkan tombak anginnya tepat ke arah Patricia.

Karena tidak menyadari serangan tersebut, dalam keadaan yang tidak siap, Patricia gagal untuk menghindar. Tombak angin tersebut berhasil menusuk ulu hatinya hingga membuat gadis ini berteriak kesakitan. Tidak lama setelah itu, Selena yang tidak ingin ketinggalan langsung menikam Patricia dari arah samping dengan cara melilitkan kekuatan tanahnya pada tubuh Patricia sehingga berhasil mengunci pergerakan peri tersebut.

Di sini, Reyna dan Selena mulai menyatukan kekuatannya. Keduanya saling mengeluarkan seluruh energinya untuk menumpas habis tubuh Patricia. Alhasil, berkat kombinasi kekuatan gabungan dari keduanya, tubuh Patricia akhirnya perlahan mulai lenyap menjadi gumpalan asap yang perlahan menghilang tertiup oleh langit. Dan di saat itulah, Reyna dan Selena bersorak girang.

Mereka telah menyelesaikan misinya.

Di sisi lain, keringat di pelipis James nampak bercucuran menghiasi wajah tampannya. Begitu pula dengan Leo yang masih setia mengikutinya dari belakang.

Saat ini keduanya telah berhasil menumpas para black fairy yang menghalangi jalan mereka. Kedua lelaki ini sekarang sedang dalam perjalanan untuk menemukan ruangan yang dimaksud oleh Eyden. Ruangan di mana terdapat pintu rahasia yang akan membawa mereka ke basement.

Sebenarnya James sudah mengetahui letak tepat ruangan tersebut. Tetapi akibat banyaknya halangan untuk sampai kesini, membuat waktunya menjadi terhambat. Tetapi untunglah, sekarang ruangan tersebut sudah berada tepat di depan James dan Leo.

James yang berada di posisi depan, langsung membuka pintu ruangan tersebut dan masuk ke dalamnya. Tetapi, saat mereka sudah berada di dalam, keduanya dikejutkan dengan keberadaan sesosok gadis yang kini juga terlihat kaget dengan kedatangan mereka berdua.

"Lea?" Leo berjalan mendahului James untuk memastikan bahwa sosok yang dilihatnya sekarang adalah benar Lea--saudaranya.

Namun, Lea kini nampak menormalkan ekspresinya seraya memasang mimik wajah datar. "Apa yang kalian lakukan di sini?" tanyanya tegas.

"Tentu saja untuk mencari Clara. Kamu pasti tahu kan, Felix menyembunyikan dia dimana?" balas Leo kemudian.

Detik selanjutnya, Lea menyungging senyum. "Jika aku memang tahu keberadaannya, aku juga tidak akan memberi tahukannya kepada kalian. Apa kamu lupa bahwa sekarang aku adalah anggota dari black fairy?"

Entah kenapa saat mendengarnya, Leo menjadi sedih. Ia sebenarnya masih belum menyangka bahwa Lea akan bergabung dengan kelompok ini. Padahal Leo yakin, bahwa, Lea yang ia kenal dulu tidak akan melakukan hal seperti ini.

"Kenapa kamu melakukan semua ini?" tanya Leo, lirih.

Lea mendengkus. "Aku sudah mengatakan sebelumnya bahwa aku sudah muak untuk tinggal di asrama. Sejak tinggal disana aku bahkan tidak bisa mempelajari apapun dengan baik. Aku berbeda denganmu!"

"Ayah dan Ibu pasti kecewa melihatmu menjadi seperti ini, Lea," sahut Leo yang sukses membuat Lea seketika bungkam.

"Bukankah seharusnya aku yang iri kepadamu karena dulu Ayah dan Ibu lebih sering membangga-banggakan mu daripada aku?"

deg

Lea semakin tertegun di tempatnya. Ingatannya mulai teringat dengan kejadian di masa lalu saat Ibu dan Ayah dari Leo dan Lea masih ada. Dan ... apa yang dikatakan oleh Leo sekarang itu benar. Ayah dan Ibunya lebih mengistimewakan Lea daripada Leo. Lea menyadari hal itu. Tetapi anehnya Leo tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Leo tidak pernah bersikap buruk terhadapnya akibat rasa iri karena ketidakadilan dari kedua orang tuanya. Bahkan sikap Leo kepada Lea tidak pernah berubah dari dulu, bahkan sampai sekarang.

"Ayah dan Ibu di langit sana pasti akan kecewa melihat puteri yang dibangga-banggakan dulu kini telah memilih jalan yang salah." Setelah mengucapkan hal tersebut, Leo menyibakkan sebuah karpet yang berada tepat di bawah kakinya hingga menampakkan sebuah pintu rahasia yang dicarinya sejak tadi. Kemudian, Leo mendongakkan wajahnya ke arah James dan melanjutkan perkataannya. "Ayo, Pangeran. Kita harus segera menyelamatkan Clara. Anda tidak perlu memikirkan keberadaan mantan saudara kembarku itu. Anggap aja dia tidak pernah ada," jelasnya yang membuat Lea semakin merunduk di tempatnya.

________________________________________

I Am a Hero [END]Where stories live. Discover now