38. Ulfaya

3.6K 453 14
                                    

Ingatkan Doyoung sekarang kalau dia udah ngeluarin adik kelasnya yang biasa jadi pembawa bendera.

"Ini mana centernya? Kenapa gak ada? udah saya tungguin dari tadi!"

Marah marah gak jelas, padahal dia yang bikin persoalan.

"DIJAWAB HEH! PADA GAK PUNYA MULUT KALIAN? ATAU SAYA SUMPAHIN-"

Kamu dengar, dan kamu sengaja batuk kuat kuat. Sejenis mau menyadarkan dengan sedikit memalukan seniornya itu.

Takut?

Untuk apa?

Kamu udah gak punya kewajiban untuk mematuhi peraturan itu lagi.

"Saya udah kakak keluarin kalo kakak lupa" kata mu. Sontak aja teman sesama pembawa bendera kamu kaget. Pantas dari tadi mereka ngajak kamu join, kamunya malah senyum aja, itu pikiran mereka.

Doyoung menoleh, awalnya kaget tapi lama lama matanya gak selo.

"Hai Kak Odoy" kata kamu sambil senyum centil kayak biasanya. Rasanya memang sakit, tapi apa mau dikata? Kamu bukan mau balas dendam, cuma mau kasih sedikit pelajaran aja.

Selanjutnya Doyoung kembali ke barisan dan nunjuk sembarang anak Paskibra yang lain sebagai pembawa bendera.

Sayangnya belum ada yang sesigap kamu.

Kamu langsung beralih ke Mark yang ternyata senyum penuh arti ke kamu. Kayak ngasih apresiasi kecil ke kamu yang udah berani gituin Doyoung.

"Markie, itu keringatnya dielap dulu!"

Sengaja.

Bukan kamu berharap biar Doyoung cemburu, cuma mau lihat gimana reaksi Doyoung aja. Apa ada yang namanya rasa 'kehilangan' saat dia keluarin kamu dari ekskul? Itu tujuannya.

Ketika kamu biasanya ngasih perhatian kecil ke Doyoung, apa sekarang si galak itu kehilangan?

"Markie fokus dong!"

Kamu ketawa sambil cekikikan ketika ngeliat Mark yang sibuk ngelirik kamu sambil senyum.

"Mark, semangat dong, jangan kalah sama panas matahari!"

Seniat itu kamu teriak teriak di depan Doyoung dan teman teman kamu.

"Mark-"

"Cil, I love you!"

Nah kan,

Jadi kamu yang bungkam. Terhitung udah 2 orang yang bicara hal yang sama, tapi belum tau bercanda atau enggak.

Tapi kamu yakin ini pasti Mark juga nyusun rencana di otaknya. Cerdas.

"I love you too!"

Biarin lah kalian dianggap norak, tapi yang jelas kamu bisa liat Doyoung yang mulai gak nyaman, dan Mark yang makin senyum lebar. Hm, manis.

Doyoung mengacak rambutnya kasar, "latihan selesai!" katanya.

Dengan sekali perintah, Mark langsung berlari ke arah kamu kemudian nyentil dahi kamu sambil ketawa pelan.

"Ayaflu"

Bagaimana? ¦ [kdy]Where stories live. Discover now