23. Terpaksa

3.6K 449 3
                                    

"Halo, Kak Odoy"

"Nama saya Doyoung" koreksi Doyoung. Dia di depan mu sambil nenteng tas di bahu kiri. Ganteng banget di mata kamu.

"Mau kemana nih, kak?" tanya kamu yang setia dengan senyum centil.

"Ih, kepo kamu"

Kamu langsung nunjukin ekspresi syok. Kamu baru pertama ini dengar Doyoung ngomong sesantai itu terhadap kamu. Biasanya kalo gak singkat, ya diam.

"IH KAK DOYOUNG BUAT GEMES" pekik kamu kegirangan. "Sering sering gini dong, kak. Jangan jutek, gak enak dilihat orang" sambung kamu.

Doyoung bingung, "kenapa emang?".

Kamu senyum penuh makna, "muka kakak ganteng. Sayang banget ditekuk mulu. Mending senyum, buat orang lain jadi suka. Salah satunya aku" kamu terkikik geli. Merasa kalau alusan kamu barusan harus diberi apresiasi tinggi.

Sedangkan Doyoung?

Dia jadi sunyi.

Tiba tiba aja dia terpaksa senyum begitu dengar ucapan yang lebih ke confess dari kamu tadi.

Kamu boleh jadi cekikikan,

Tapi Doyoung yang mengartikannya jadi sedih.

Ah, gak tau. Doyoung jadi gundah gulara.

"Sering sering senyum ya kak! Aku mau ketemu Mark dulu. Bye!" kamu langsung ngacir tanpa dengar jawaban dari Doyoung.

Doyoung bingung lagi jadinya.

Dia bingung, sebenarnya kamu ini punya perasaan atau gimana?

Kemarin dia lihat kamu pegangan tangan sama Mark, sekarang juga kamu mau nyamperin Mark. Tapi beberapa waktu yang lalu kamu nyiduk dia bareng Sera, dan hari ini malah bilang kalau kamu suka sama dia.

Aduh pusing pala Doyoung o o o.

Bagaimana? ¦ [kdy]Where stories live. Discover now