21. Yakin

3.6K 460 14
                                    

"Yakin kamu masih mau latihan hari ini?" tanya Mark. Udah waktunya pulang sekolah untuk siswa umumnya. Tapi kamu terjebak dalam kewajiban kegiatan ekstra.

"Yang kena bola itu kepala ku lho Mark, masih bisa jalan di tempat kok aku" kata kamu meyakinkan.

"Tapi kan tetap aja pusing"

"Enggak lagi kok. Udah ah, kuy jalan. Nanti Kak Odoy ngamuk lho" katamu.

Kalian udah di lapangan dan rok mu berganti jadi celana training. Sebenarnya untuk pembawa upacara besok bukan tim kamu. Tapi kamu pengen aja ekskul. Pengen liat Doyoung.

"Duduk aja deh. Nanti kenapa napa lho kamu" ujar Mark kesekian kalinya.

Kamu ketawa pelan, "jangan sampe aku gaplok ya biar kamu percaya sama aku" katamu.

Mark mau gak mau juga ketawa. Belakangan Mark mengakui di hatinya kalau ketawa kamu itu bikin harinya ringan.

"Kalo capek, kita izin pulang ya" kata Mark dan kamu angguki segera.

"Ekhm, kalau sudah ekskul jangan ada yang bicara. Sudah lupa peraturan ya kalian ini?" tanya Doyoung dengan death glarenya.

Kamu sama Mark diam aja. Kalo disahutin malah jadi masalah takutnya.

"Jangan masuk ekskul ini kalau kalian masih punya banyak topik. Saya gak butuh anggota yang banyak bicara"

Kayak biasa, Doyoung orangnya selalu pahit. Dulu mamanya ngidam apaan coba?

Akhirnya ekskul kalian dimulai. Kamu yang memang bukan tim inti untuk upacara besok agak bernafas tenang. Gak kebayang bayang misalnya salah gerakan.

Tapi sialnya matahari lagi terik banget.

"It's too hot. You're still ok, right?" tanya Mark yang barisannya di sebelah kamu. Kebetulan emang. Kamu ngangguk aja. Lagian memang masih bisa kamu tahan, kamu juga pake topi. Jadi panasnya cuma terasa di kulit doang.

Tapi ternyata salah.

Kamu malah mulai nyut nyutan lagi. Apa lagi kepala kamu yang kena bola tadi. Kamu refleks megang tangan Mark, takut kamu oleng.

"Ok, kita izin"

Mark langsung bawa kamu ke Doyoung yang berdiri sambil ngawasin barisan. "Permisi, kami harus pulang" kata Mark.

Doyoung mengernyit, melihat kamu yang dari tadi cuma nunduk. "Dia sakit kepala, tadi gak sengaja kena bola basket" tutur Mark.

Doyoung meneliti kamu dan Mark bergantian. Kemudian terhenti di tautan tangan kalian yang menjadi penyanggah tubuh kamu pada Mark.

Ok, Doyoung puas lihatnya. Dia pikir kamu dan Mark pacaran.

"Ya sudah, hati hati kalian" katanya

Bagaimana? ¦ [kdy]Where stories live. Discover now