WAS #14

1.1K 75 9
                                    

Semoga kalian suka ya🙏🙏

Typo bertebaran mohon dimaklum🙏🙏

Happy Reading :)

****

Jangan tangisi hal yang gak perlu lo tangisi. Jangan buat diri lo terlihat seolah lo yang paling salah dengan memasang wajah bersalah. Gue gak suka, Key.

~ Faza ~

🌲🌲

"Dafa, aku minta ma-"

Key langsung diam saat Dafa memberikan secarik kertas dengan kasar di mejanya.

Diam! Gak perlu bicara, Key.

"A ... aku .... Aku minta maaf, Daf ..." lirih Key dengan kepala tertunduk saat Dafa menoleh dan menatapnya dengan tajam.

"Aku minta maaf, Daf ...."

Dafa mengambil kertas tadi dan meletakkannya dengan kasar di tangan Key.

Key membaca ulang tulisan itu dalam hatinya. Dafa benar-benar marah sekarang.

"Aku cuma mau minta maaf, Daf .... Itu aja, kenapa sulit banget sih?" tanya Key.

Kepalanya terangkat dan menatap mata Dafa dengan lirih, mencoba mencari kebohongan kalau Dafa hanya berpura-pura marah. Tapi nihil, Key tidak menemukan sedikitpun kebohongan Dafa.

"Aku ...."

Bugh

"Faza!!" pekik Key menatap tajam Faza yang tiba-tiba saja memukul wajah Dafa hingga terjatuh.

Faza menarik kerah seragam Dafa dengan kasar dan menatapnya penuh amarah.

"Lo tahu? Key dari tadi hanya diam waktu gak ada lo, bahkan dia hampir nangis! Dia minta maaf sama lo dan lo biarin gitu aja?!" sentak Faza di depan wajah Dafa.

Dafa hanya diam dengan tangan yang terkepal.

Bugh

"Faza berhenti!!" sentak Key.

"Lo cukup bilang buat maafin dia, apa susahnya hah? Apa maaf lo buat dia itu mahal? Lo baru sekolah di sini udah buat temen lo nangis? Jawab, Daf!!" teriak Faza yang sudah tidak tahan melihat Dafa yang hanya diam, bahkan ia tak memperdulikan Key yang mencoba menghentikannya.

"Jawab pertanyaan gue! Apa lo bisu, hah?!"

Tangan Faza terangkat, bersiap untuk memukul kembali wajah Dafa. Namun tertahan karena Pak Rio datang dan menariknya agar menjauhi Dafa.

"Kamu mau bikin anak orang babak belur, Za? Kamu itu ketua kelas, harusnya kamu memberi contoh yang baik sama teman-teman kamu," ucap Pak Rio.

"Tapi, Pak-"

"Sekarang kamu saya hukum, pergi ke lapangan dan lari dua puluh keliling. Jangan kembali sebelum hukuman kamu selesai! Dan yang lainnya, jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi."

"Iya, Pak ...."

"Key, bantu dan obatin dia ke UKS, ya."

Key mengangguk dan menghampiri Dafa, membantu cowok itu untuk berdiri. Dafa melepaskan tangan Key dari bahunya lalu berjalan lebih dulu, meninggalkan Key.

Key segera menyusul Dafa dan masuk ke dalam UKS. Key mencari kotak P3K dan mengambilnya untuk mengobati luka lebam di sudut bibir Dafa.

"Tahan ya, Daf. Cuma sebentar kok, gak sakit."

Why Always Silent?Where stories live. Discover now