WAS #7

989 88 2
                                    

Assalamualaikum semuanya...
Apa kabar nih? Lama banget saya gak update ya, sibuk sama tugas sekolah terus udah dua minggu ini saya ujian sekolah... Jadi gak ada waktu banget...

Maaf ya...

Kalau gitu, selamat membaca dan semoga kalian suka 😘😘

Happy Reading :)

*******

Karena gue mau selalu ada buat dia, biar dia bisa nemenin masa-masa gue.

~ Karrais Frega ~

🌲🌲

Pelan-pelan Key berjalan melewati beberapa kelas, ia kembali telat pagi ini. Key mengendap-endap takut ketahuan guru yang sedang mengajar di beberapa kelas. Saat sudah di depan kelas, Key mengintip dari balik jendela. Matanya melotot dan mulutnya tertutup rapat.

Dari dalam kelas, Pak Sigit guru yang dikenal sebagai guru yang disiplin dan taat peraturan memergoki Key yang sedang mengintip. Key menundukan kepalanya lalu berjalan masuk ke dalam kelasnya saat Pak Sigit menyuruhnya masuk melalui sorot mata tajamnya.

Key berjalan sangat pelan saat Pak Sigit menatapnya sangar.
"Mampus lo, Key!" ejek Faza pelan yang masih bisa terdengar oleh telinga Key.

Key menyorotkan tatapan tajam lewat ekor matanya membuat Faza terkekeh pelan. Key mengerucutkan bibirnya kesal, Faza memang suka membuat masalah sejak kelas X.

Mentang-mentang Ketua Kelas, ngejekin Key seenaknya. Awas kamu Faza!

"Menghadap teman-teman kamu!" perintah Pak Sigit dengan suara beratnya.

Key menghadapkan tubuhnya ke arah teman-temannya. Berbagai macam tatapan didapati Key. Mulai dari ejekan, kasihan karena selama ini Key belum pernah ketahuan kesiangan dan sekarang pasti kena hukuman Pak Sigit, hingga tawa kecil karena Key akan mendapatkan hukuman Pak Sigit.

Key mengedarkan pandangannya, Key menatap Dafa yang hanya diam fokus pada bukunya seolah ia tidak tahu bahwa Key sedang berdiri di depan. Key mengembuskan napas lelahnya.

"Kenapa kamu telat?"

"Saya... Saya..."

"Kamu lihat teman-teman kamu, semuanya datang tepat waktu. Kamu kemana aja? Ini sudah jam 8 dan kamu baru datang?"

Key menundukkan kepalanya menahan malu. Ia sangat malu sekali sekarang.

"Permisi pak,"

Semuanya menatap ke arah suara, seorang cowok tampak berdiri dengan membawa kertas yang tentu membuat mereka heran.

"Ada apa?" tanya Pak Sigit.

"Saya Rais dari kelas XI IPS 3, saya ke sini mau kasih surat dispen Key. Harusnya tadi, tapi saya lupa. Key tadi izin karena harus ngantar ibunya ke Rumah Sakit dulu." ucap Rais yang membuat Key melotot.

Key menatap Rais sejenak dengan heran, kenapa cowok itu bisa tahu kalau Key kesiangan? Rais tersenyum menatap Key.

"Peraturan tetap peraturan. Saya gak mau tahu, kamu sekarang juga  ke lapangan, hormat ke tihang bendera sampai jam pelajaran saya selesai." ucap Pak Sigit tegas.

"Tapi pak-"

"Sekarang juga kamu ke lapangan, laksanakan hukuman kamu!"

"Pak, kalau gitu saya juga ikut. Karena ini salah saya."

Why Always Silent?Where stories live. Discover now