WAS #10

897 79 0
                                    

Assalamualaikum semuanya....
Gimana nih? Ada yang rindu sama Key dan Dafa? Atau sama Rais?

Pada penasaran?

Yukk langsung baca aja dan semoga kalian suka🙏🙏

Happy Reading :)

***

Meskipun lo terpaksa, gue tetap seneng, Key. Asalkan lo ada di sisi gue.

~ Karrais Frega ~

🌲🌲

"Maaf harus ngerepotin Kak Key," kata Reva.

Key yang sedang mengompres lebam di wajah Dafa langsung mengalihkan pandangannya pada gadis kecil yang kini tengah duduk di samping Dafa.

Key tersenyum kecil, "Gak papa. Kalau Reva cape, Reva istirahat di kamar Kak Key, ya. Wajah Reva kelihatan lelah banget, Kak Dafa biar Kak Key yang obatin, ya."

"Gak papa, kak?"

Key mengangguk, "Gak papa, sayang."

Reva berlari kecil menuju kamar Key dan langsung tidur. Dafa sedari tadi hanya diam membiarkan Key mengompres dan mengobati luka lebamnya.

"Lain kali, kamu harus jaga emosi kamu, Daf. Jangan bikin mama kamu tambah marah, ya."

Key menghela napas berat saat Dafa kembali tidak menjawab ucapannya, cowok itu hanya diam dan sesekali meringis karena perih. Fi wajahnya tercetak jelas lima jari mamanya.

"Maaf karena aku malah masuk ke dalam masalah kamu," lirih Key sambil menarik tangannya dari wajah Dafa.

Dafa menatap Key lekat tapi hanya sekilas sebelum akhirnya cowok itu mengalihkan tatapannya dari Key.

"Nak Dafa, ini minumannya. Key, kamu udah obatin luka lebamnya, kan?" tanya Dona saat ia satang membawa minuman untuk Dafa juga Key.

"Udah, Ma."

"Reva mana?"

"Tidur, Ma."

"Yaudah, tehnya jangan lupa diminum ya. Terus, kalau Nak Dafa mau istirahat, di kamar sebelah kamar Key, ya."

Dafa tersenyum dan menganggukkan kepalanya, kedua tangannya terkatup di depan dada, ia berterima kasih banyak dan juga minta maaf karena telah merepotkan keluarga Key untuk membantunya.

Dona sudah kembali ke dapur, meninggalkan Dafa dan Key di sana. Keheningan menguasai ruang tamu, tempat Key dan Dafa berada. Keduanya sama-sama terdiam, Key bingung harus berbicara apa lagi dengan Dafa. Rasanya, hari ini ia kehabisan kata-kata setelah kejadian tadi.

Key berdiri hendak pergi, namun Dafa menahan tangannya membuat Key langsung berbalik.

"Kenapa?" tanya Key.

Dafa melepaskan tangannya lalu menunjuk seragam yang masih melekat di tubuhnya. Key tertawa ringan dan menganggukkan kepalanya paham.

"Berhubung aku gak punya saudara cowok, jadi kamu pakai baju papa aku aja, ya."

Dafa mengangguk, "Kamu tunggu aja di kamar kamu, aku ambil dulu bajunya. Sekalian nyimpen air sama handuk."

Sesuai dengan apa yang dikatakan Key, Dafa langsung berjalan masuk ke dalam kamar yang akan digunakannya untuk sementara waktu. Dafa memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu sambil menunggu Key mengambilkan baju untuknya.

Why Always Silent?Where stories live. Discover now