enam |LAMP|

45 11 6
                                    

Terlihat sepasang bola mata tengah mencari cari. Menjelajah dari ujung ke ujung. Namun, tidak ketemu juga. Lia, bingung. Namun, terlihat siluet lelaki jangkung yang tak asing baginya sedang berjalan menuju kearah nya. Alfa.

"Eh.. Kamu bukannya cewe yang di perpus waktu itu?" Tanya Alfa kepada Lia, yang di tanya hanya berkedip saja.

"Oh iya kak. Yang waktu kakak ketiduran di perpus itu kan? "Lia

" O iya, kenalin namaku Alfa. Panggil ayang boleh, cinta apalagi. Hehe.. Bercanda dek. Nama kamu siapa.. Dari kemaren abang nanya ga di jawab jawab "Alfa memperkenalkan diri dengan logat aku kamu-an. Dan mengulurkan tangannya.

Lia tercenung dan menjawab dengan senyum canggung. Sontak ia menyambut uluran tangan Alfa.
"Nama ku Lia kak.. Hehe.. Maaf untuk waktu itu.

"Nama yang pas buat gadis semenarik dia". Batin Alfa tanpa mengalihkan pandangan nya dari lawan bicaranya. Sadar atau tidak, sebuah garis lengkung telah terbit di tempatnya. Walaupun itu tidak begitu kentara.

" Oh ya kak. Ini kelasnya kak Khevin kan? Bisa minta panggilin Kak Khevinnya?" Sambung Lia yang tersadar bahwa jam istirahat akan segera berakhir.

"Hm.. Bener kok. Ada keperluan apa?"
Tanya Alfa meminta penjelasan.

"Ntah kak. Setahuku kemarin aku di suruh ke kelas ini buat nemuin Kak khevin. Katanya sih penting." Jelas panjang lebar Lia. Si Alfa hanya ber oh dengan penjelasan Lia, tak butuh waktu yang lama. Ia segera mengirim pesan untuk seseorang di sebrang sana.

"Terkirim. Bentar, dia bakal balik kesini. Btw kamu kelas berapa? Kok bisa kamu kenal sama Mpin?" Basa basi Alfa agar bisa akrab dengan gadis yang baru ia kenal beberapa menit yang lalu.

"Aku kelas 11 ipa f kak. Kenal kak khevin karena dia kapten basket kak"

**

Disisi lain

Klingg..

Terdengar dering dari benda pipih milik seseorang yang sedang menyeruput kuah soto. Ia berdecak, merasa terganggu dengan notif tersebut. Akhirnya ia melirik benda pipih itu dengan sedikit ogah ogahan.

Mpin. Di cariin tuh sama adek kelas_-. Buruan balik.

Bersamaan dengan itu, tiba tiba ia teringat bahwa tempo hari ia telah mengutus seorang adek kelas untuk menyampaikan pesannya pada sekertaris PMR untuk menemui Khevin saat jam istirahat pertama.Di kelasnya.

Ia bergegas menuju kelas, setelah sampai ia melihat Alfa sedang berbicara dengan seorang gadis yang memunggunginya, ia berjalan ke arah mereka

"Fa" Teriak Khevin

"Eh si Mpin dah dateng" Alfa

Lia menoleh ke arah Khevin, dan betapa kagetnya Khevin melihat gadis itu, ternyata gadis itu adalah gadis yang pernah ditabraknya dulu, tapi karena wajah Khevin yang selalu cool bahkan wajah kagetnya pun tidak kentara

"Ketum PMR?" Tanya Khevin dengan wajahnya dinginnya.

"Eh I.. I.. Iyaa kak" Jawab Lia yang berusaha menyembunyikan kegugupannya. Ia menahan umpatannya agar tidak keluar.

"Gue cuma minta bantuan lu dan satu orang jadi panitia di acara pertandingan basket" Khevin

"I.. I.. Iya kak" Lia

"Nanti dateng rapat" Khevin

Lia hanya menganggukan kepala

"Dimana kak?" Jawab Lia setengah gugup

"Kelas gua" Khevin

Alfa dari tadi hanya menyimak pembicaraan antara Khevin dan Lia. Setelah berbicara Khevin langsung berjalan masuk.

"Ya elah mpin ga ada makasih-makasihnya lu udah minta tolong" Alfa

Namun Khevin tetap melanjutkan jalannya

"Sorry ya dedek cantik, Khevin emang kayak gitu orangnya" Tutur Alfa yang merasa tak enak hati dengan kelakuan Khevin

"Gapapa kak" Lia

"Tapi santuy gue orangnya ga gitu kok" Alfa

"Hehe iya kak, kalo gitu aku balik ke kelas kak ya" Lia



TBC

Salam dingin dari bang khevin

Look at me,Please!! (ᴘᴇɴᴅɪɴɢ)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu