Ch.9 a Penguin and a Fangirl

139 27 6
                                    

Sesudah duel,Heejin yg pertama kali memeluk si pemenang,disusul Yerim,Chaewon,Jiwoo dan Kak Kahei,terakhir Jungeun yg mengacak-acak rambut Hyunjin. Selang beberapa saat setelah selebrasi tsb,Hyunjin berjalan ke arah Sihyeon

"bangun...tangan mu gpp kan?" tanya Hyunjin sembari mengulurkan tangan nya pada Sihyeon yg masih duduk bersila. Sihyeon menyambut tangan tersebut meski masih terlihat dan terdengar merutuk.

"oof,ini ketiga kali nya lu kalah berturut-turut,Yiren gak bakalan seneng denger ini" celetuk Yena. Sihyeon hanya tertegun diam. Tak lama kemudian dia pamit membungkuk di depan semua penghuni asrama satu persatu dan beranjak keluar asrama dengan langkah yg cepat namun terlihat berat.

"dasar bebek!" ujar Jungeun sambil menepuk pundak Yena keras "Yiren pake dimention pula,lu kan tau mereka lagi marahan!"

"keceplosan...hehe" jawab Yena kikuk "lagian,jadi kapten gak leading by example,ya wajarlah kalo dipertanyakan sama bawahan,kapten macam apa,lebih jago maen Sudoku ketimbang kelahi. Itu udh resiko."

"tapi gak gitu juga...Lu mending susul dia,pasti dijalan Sihyeon ngajakin anak laen duel untuk benerin track record nya itu,kalo ada kenapa kenapa lu juga kena. Tau ndiri Sihyeon sumbunya pendek,pake dipanas-panasin!"

"au ah,males. Toh anggota Kumite bukan gw doang...udh mau jam masuk nih,gw duluan yak.." jawabnya santai dan lalu ngeloyor keluar gym dan asrama.

Melihat dan mendengar respon santai nya Yena tsb Jungeun pun mengumpat sebelum kembali ke menu latihan nya,terlukis jelas rasa jengkel di wajahnya.

Seperti Jiwoo,penghuni asrama lain pun sudah tau jika Jungeun berada di mood begitu,alangkah baiknya bagi kesehatan jasmani dan rohani untuk tidak mengajak nya bicara untuk beberapa saat. Mereka pun kembali ke latihan nya masing masing.

Menepati janji nya kemarin,Jiwoo pun berlatih dengan Yeojin. Di luar dugaan,meski berpostur mungil,Yeojin menutupi kekurangan di postur nya tersebut dengan kecepatan dan kelenturan. Jiwoo sempat kesulitan mengikuti dan menebak arah tendangan yg dilayangkan Yeojin saat berlatih menggunakan kick pad.

"sori kak,kekencengan ya nendang nya?" ujar Yeojin saat melihat Jiwoo harus mengibas-ngibaskan tangan nya yg memegang kick pad. "nggak apa-apa kok,hayo,lanjutin"

Sesi latihan pagi itu pun berlanjut dengan lancar.

Seperti biasa,para penghuni asrama pun tiba di depan gerbang SOFMA pukul 7.45. yg berbeda di hari itu nampak mobil impor lain sudah terparkir depan gerbang,pemilik si mobil,tinggi tampan dan necis nyender santai dekat pintu mobil,menunduk fokus ke layar hape. Pemandangan demikian tentu menarik minat siswi yg berjalan masuk sekolah,tampak beberapa diantara nya curi-curi pandang dan sebelum anda bertanya,tidak,gak ada yg sebegitu terpesona nya liatin itu laki sampe kejedot tiang listrik.

Melihat itu,Heejin yg duduk dibangku depan mobil yg ditumpangi penghuni asrama,mendengus kesal. "dia ngapain sih pagi-pagi nangkring disitu?!" ujarnya sambil turun dari mobil,diikuti penumpang lain termasuk Jiwoo.

Sapaan si pria tak diindahkan Heejin yg lanjut berjalan sendiri ke kelas

Jiwoo pun bingung campur kepo saat berjalan melewati pria tsb,yg Jiwoo tebak hanya beberapa taun umurnya diatas Heejin.

"yg tadi...siapa nya Heejin?" tanya nya pada Hyunjin yg berjalan di sebelah kanan nya.

"euhm..." Hyunjin tampak ragu sejenak untuk menjelaskan "Woo-woo,kamu tau kan Heejin itu anak nya CEO Jeon-Tech?"

"iya...terus?"

Hyunjin pun terdiam lagi "gak enak jelasin nya...mendingan Heejin sendiri yg jelasin."

School of Female Martial Artist : A Loona fanfiction (Ongoing)Where stories live. Discover now