Ch.5 Eyes on me,Eyes on you

141 30 0
                                    

Benar kata Yuqi,setiba nya Jiwoo di kafetaria saat jam istirahat,seakan banyak mata mengamati. Atmosfir yang sama yg sering Jiwoo alami ketika ikut kejuaraan dan sedang masuk ke arena,beda nya kali ini bukan hanya praktisi Taekwondo saja yg notis,tapi beragam jenis beladiri yg Jiwoo bisa bayangkan.

"Tenang,nanti juga terbiasa." ujar Hyejoo kalem sambil menepuk pundak Jiwoo lantas berlalu untuk mengambil nampan dan nyendok nasi. Dgn kikuk Jiwoo membuntuti gadis berambut hitam lurus tersebut.

Bukan ketakutan yg sebenarnya bersemayam di benak Jiwoo,tapi sebuah semangat yg bergejolak. Apa ini yg disebut adrenalin? Sungguh adiktif. Berkelahi di sekolah ini dilegalkan selama kondisi nya satu lawan satu dan disaksikan anggota Kumite atau rekan satu klub anggota Kumite.

Demi poin. Demi menyelidiki disiplin bela diri mana yg lebih baik. Demi kebanggaan,reputasi diri sendiri dan klub. Jiwoo pun menyimpulkan itulah alasan nya dia sering kesulitan lawan siswi SOFMA sebelumnya. Mereka seringkali harus sparring mendadak dengan lawan yg tak hanya mempelajari beladiri yg sama,tapi juga beladiri lain. Lagipula,beladiri adalah ilmu terapan,jika tak pernah dipakai dalam situasi pertarungan atau kompetisi,selayaknya pisau jika tak pernah diasah,dia akan tumpul,Jiwoo menyimpulkan dalam benaknya.

"yg lain mana nih,katanya disuruh kumpul di kafetaria" gerutu Hyejoo setelah duduk di bangku tepat diseberang Jiwoo. Suara getar handphone sayup terdengar. Hyejoo merogoh saku lalu mematikan handphone nya.

"gak diangkat?" tanya Jiwoo

"males. Gak penting juga." jawab Hyejoo jengkel.

Selang beberapa menit kemudian Heejin dan Hyunjin muncul dari pintu masuk lalu duduk saling berseberangan setelah mengambil makanan

"Woo-woo,tukeran wali kelas yuk?" keluh Hyunjin setiba nya di meja

"ngaco. Mana bisa." protes Heejin

"ah...kenapa sih pas kelas tiga wali kelas nya malah bu Hyojin. Berat."

"ngedumel mulu. Roti nya aku ambil nih" sambung Heejin mencoba meraih sebungkus roti didepan Hyunjin. secepat kilat,Hyunjin pun menepuk telapak tangan Heejin. Setelah pura pura meringis kesakitan Heejin pun mengalihkan isu sembari tak beranjak pandangan nya dari layar handphone.

"lho...poin nya Lunar12 kok nambah..?" tanya nya "wih...Jiwoo baru menang duel toh..Omedetto~" lanjutnya,dengan senyum merekah,Eiffel Tower kalah cantik

"kemana aja...dari pagi tadi bahasan dikelasanku cuman itu doang." ketus Hyejoo

"yaudah sih dek...aku juga baru bisa buka hape sekarang,tau ndiri bu Hyojin segimana galaknya. Buka hape dikelas bisa kena setrap langsung..."

"Ooooh Woo-Woo baru menang duel ya..." goda Hyunjin sambil mengunyah sepotong roti. Mendengar itu Jiwoo cuma bisa mesem-mesem malu.

"ah...Jiwoo ngalahin salah satu dari 3 anak bandel yg dulu sering ngemis-ngemis ke Jungeun minta gabung klub kita. Baguslah,kalo udah kena hajar parah begini mungkin mereka kapok." ringkas Heejin yg lalu baru mulai makan siang.

"lagian Jung-Jung mana mau rekrut anak yg punya catatan merah..." tambah Hyunjin

Iya,Jiwoo tau bertapa Jungeun sangat menjunjung tinggi keadilan. Dia akan jadi orang pertama yg protes dan bertindak bilamana ada sedikitpun hal yg dia rasa tidak adil. Jiwoo masih ingat sewaktu pembagian rapot saat smp. Jungeun memprotes wali kelas nya yg memberikan nilai yg tak sesuai pada siswa titipan, anak dewan pengurus sekolah yg nilai nya jauh diatas murid lain didepan orang tua murid lain dan wali kelas nya langsung. Tak terima,wali kelas nya hampir saja menahan dan mempersulit kelulusan nya Jungeun,seandai nya ayah Jiwoo tidak ikut meredam suasana.

"HAYO! Lagi ngomongin apa?" teriak Yerim dari belakang Jiwoo,sukses membuat pikiran Jiwoo buyar sejenak. Disamping Yerim berdiri gadis mungil berambut panjang sebahu berwarna coklat muda. "ini Yeojin,dari kelas 1C. Taekwondoin" ujar Chaewon yg berdiri samping Yeojin sembari memegang kedua pundak si gadis mungil.

"Ah...Taekwondoin juga. Sama...hehe" sambut Jiwoo canggung sembari nyengir lebar. Yeojin,sama canggung nya hanya mengangguk,sedikit membungkuk dan bilang "salam kenal" dengan suara nasal nya ke anggota Lunar12 lain sebelum duduk.

"1C..enaknya...wali kelas nya kak-Bu Haseul..." ujar Hyunjin sirik,disusul suara 'pletak' hasil ayunan gulungan kertas di tangan Jungeun yg mendarat di kepala Hyunjin setiba nya Jungeun di meja "dih,apasih Jung-Jung...baru dateng juga.."

"ngeluh mulu. Cepet tua." Jungeun pun duduk disebelah Hyunjin "udah ngumpul semua kan? Nih,jadwal untuk turnamen musim semi." Jungeun pun membagikan kertas yg dia pegang pada semua yg duduk di bangku tersebut.

"seperti biasa,Maret turnamen musim semi mulai nya. Ada waktu persiapan dua bulan dari sekarang. Dari kelas 1 dulu lalu seterusnya." Jungeun pun mengalihkan pandangan ke Yeojin "Do your best." Jungeun bilang

Yeojin mengangguk dengan pasti. Meski masih sedikit canggung

"sparring kalo perlu,tuh,kak Jiwoo sabuk hitam Taekwondo Dan 3. lumayan buat samsak" seloroh Jungeun. Mendengar itu,Yeojin ahirnya bisa senyum lepas

"Heh! Aku bakal lebih berguna dari sekadar samsak!" protes Jiwoo,manyun "tenang...nanti aku bantuin latihan nya...hehe" lumayan buat sekalian belajar jadi instruktor tambahnya. Di dojang,Jiwoo belum pernah diberi ijin ayahnya utk melatih murid lain. Sementara 2 adik laki-laki nya sama sekali tak tertarik dengan Taekwondo. Jiwoo cengengesan sendiri,untuk pertama kali nya dia punya murid. Imut pula.

"lawan nya Yeojin belom dikasih tau,Capt?" tanya Heejin

"belom. Biasanya kan seminggu sebelum hari-H. Eh,nanti pulang nya anter Yeojin ke rumah nya dia dulu ya,dia mau ambil barang buat pindahan ke asrama" Instruksi Jungeun pada Heejin

"siap capt!" jawab Heejin sambil hormat

"Makasih ya kak,maaf ngerepotin" ujar Yeojin

"gpp,Hiki suka kok,direpotin" seloroh Hyunjin yg lanjut mengeluh sakit krn kena cubitan Heejin di lengan dan diplototin si pencubit

"btw,Jungeun,anak kelas satu yg diperebutin tim pra-olimpiade Taiwan dan Korsel itu masuk klub mana akhirnya?" tanya Chaewon murung "maaf ya,aku gak bisa rekrut dia,kemarin dia dikerubungin kapten klub lain segitu banyaknya. Boro-boro rekrut,aku ngenalin diri aja gak sempet" lanjutnya,jelas terdengar sesal.

"gpp,seenggaknya udah usaha. Gak kyk anak buah gw yg lain,disuruh rekrut anak kelas satu,malah ngeden di kelas." sindir Jungeun sambil melirik sinis ke arah Hyejoo yg tampak tak tertarik pada diskusi yg berlangsung dan tak mengindahkan tatapan sinis kapten nya "gw rasa Chaeyeon yg dapetin Wonyoung,tadi di ruang Kumite raut muka nya dia macem orang baru dapet undian. Kickboxer yg namanya Ahn Yujin itu juga merapat kesana."

"gabung Ace One ya...makin ngeri aja itu klub." tambah Hyunjin "terus,kapten yg lain gimana?" tanya Yerim,kepo.

Mendengar pertanyaan itu,Jungeun menaruh jemari tangan nya didagu,sambil melihat ke langit langit

"Jiwon dapet tiga orang. Terus....Seoyeon,Sohee,Seokyung,Yoojung ,Yeji masing-masing dapet satu anggota baru. Kalo gak salah. Coba cek homesite sekolah aja kalo mau detilnya"

Diskusi pun berakhir dan bubar seiring bel masuk yg berbunyi,mereka pun berpencar masuk kelas masing masing.

"eum...Jungeun...maaf ya" ujar Jiwoo melas,saat berjalan menuju kelas

"maaf? Buat apa?"

"pas hari pertama masuk,seharusnya kan buat rekrutin anak kelas satu...jadi.."

"gak usah dipikirin. Toh udah dapet Yeojin juga"

"iya sih...tapi ya...gak enak aja. Mestinya kapten juga ikutan rekrutin..."

"lebih gak enak lagi ngebiarin lau masuk asrama yg isinya orang asing semua. Seenggak nya dgn masuk Lunar12 gw bisa bantu lu utk adaptasi dan dapetin temen baru."

Mendengar itu Jiwoo terenyuh dan nemplok ke lengan Jungeun,pipinya menempel erat di pundak

"dih ngapain nempel-nempel begitu..." protes Jungeun,sebisa mungkin terdengar jengkel,tapi di telinga Jiwoo itu bukan nada suara orang yg sedang jengkel. Jiwoo sadar itu. Jungeun hanya pura-pura. Dasar tsundere

"gpp. Pengen aja...hehe" ujarnya dengan senyuman lebar,tak mengindahkan tatapan org sekitar.

School of Female Martial Artist : A Loona fanfiction (Ongoing)Where stories live. Discover now