Ch.15 Opposites do Attract,but those similar could synergize

86 14 2
                                    

Hyejoo P.O.V.

"...begitu. ngerti?" ujar Yerim selesai menjelaskan rumus pitagoras untuk yang...kesekian kali nya. Hyejoo lupa menghitung sudah berapa kali Yerim menjelaskan. Pipi nya mengembung dan bibir segitiga nya mekar merekah,manyun. Rambut hitam kelam nya dia garuk,sayangnya gestur itu tak membantu nya untuk lebih faham. Dia tetap merasa terkhianati dan merasa ditipu. Judulnya aja sekolah bela diri...masih belajar matematika juga ternyata....sial.

"Hyejooo~ ngerti gak?" tanya Yerim kedua kali nya. Kali ini dengan nada suara agak tinggi,biar terdengar lebih imut. Namun malah terdengar menjengkelkan di telinga Hyejoo

"Nggak." Ditutup nya buku matematika dengan sejumput sebal. Tuhan punya seribu satu cara untuk membuat mahluk ciptaan Nya kesal. Termasuk didalam nya membuat Hyejoo sekelas dengan Yerim. Hyejoo terkadang tak habis pikir,darimana dan kok bisa Yerim se-positif dan se-cerah itu. Apa tidak melelahkan? Tak pernah sekalipun Hyejoo mendengar keluhan dari bibir tipis Yerim,bahkan saat dihukum untuk membersihkan gym di asrama karena menyelundupkan dan diam-diam memelihara kecoa.

"yah...yaudah nanti aku coba jelasin lagi deh."

"gausah. Makasih. Mendingan aku kena pukul ketimbang denger rumus pitagoras lagi." Jawabnya sambil membenamkan wajahnya ke meja. Demi menghindari melihat wajah Yerim yg pasti kecewa campur masih bersemangat untuk menjelaskan rumus itu lagi. Beruntung,bel dimulai nya proses belajar mengajar mengurungkan skenario itu untuk terjadi. Suara langkah kaki Yerim kembali duduk ke bangku nya di sebelah kanan Hyejoo dia dengar jelas.

"Hitokiri...bekel gyoza gak?" tanya nya pada gadis mungil berpipi tembem,mengenakan jaket baseball dengan jahitan huruf kanji di dada kiri nya bertuliskan Honda,tengah duduk di sebelah kiri nya. Gadis itu sebenarnya bernama Hitomi,Honda Hitomi. hanya saja Hyejoo lebih suka memanggilnya dengan Hitokiri,artinya pembantai dalam bahasa jepang. Lebih mengerikan dan lebih keren,cocok pula untuk dipakai oleh murid ranking no.9 di seantero angkatan kelas 2,pikir Hyejoo. dan toh sepertinya Hitomi juga setuju,karena tak sekalipun dia pernah menyuruh Hyejoo untuk memanggil nya dengan nama asli.

"Bekel kok. Mau minta ya?" tanya nya balik.

"iya. Mager aku ke kafetaria pas istirahat."

Selang beberapa menit berlalu,bu Hyunjung belum terlihat memasuki kelas. Hyejoo mengamati sekeliling,murid lain tampak berbisik bisik satu sama lain,terdengar resah.

"ada apa sih?" tanya nya pada Hitomi

"eh? Hyejoo belum tau?"

"dari tadi rang-orang balik nanya mulu. Ngeselin."

"uhm...ano-sa...katanya masa skorsing nya Jeon Somi habis hari ini." bisik Hitomi

"Pantes..." jawabnya sambil memperhatikan bangku dekat jendela yg tak berpenghuni. Lalu diperhatikan nya Jisu yg duduk dua bangku didepan Hyejoo,tampak paling gelisah diantara murid lain. Menarik. Hyejoo sebenarnya tak begitu kenal dengan Somi,hanya tau nama,wajah,disiplin bela diri nya tinju...dan alasan kenapa Somi di-skors: Tertangkap basah melakukan duel tanpa supervisi dari anggota Kumite,di tahun ajaran kemarin oleh Yeji,Kapten nya sendiri. Sungguh ironis

Pintu kelas pun terbuka,kelas langsung hening,masuk gadis blasteran berambut coklat muda sebahu,melenggang tak menghiraukan murid lain dan duduk di bangku nya. Tak lagi memakai jaket varsity ciri khas anggota EAZY. Hanya kemeja putih polos dan rok kuning.

Terbersit di benak Hyejoo niatan untuk merekrut Somi. sebagai upaya menebus kegagalan nya merekrut anggota baru untuk Jungeun. Apa yang Jungeun bilang tempo hari saat berkumpul di kafetaria membuatnya jengkel. Iya,di hari itu Hyejoo banyak menghabiskan waktu di kelas,main game.

School of Female Martial Artist : A Loona fanfiction (Ongoing)Where stories live. Discover now