Ch.25 Battle Royale Day 2: Surrounded by Towering Presences

44 9 2
                                    

Yeojin P.O.V.

Mari,kita mulai lagi Yeojin menyemangati dirinya sendiri. Di pagi berawan itu dia kembali mendapati dirinya berdiri depan halaman sekolah,sembari pemanasan. Terlihat di wajah beberapa siswi tampak plester,perban dan lain-lain,tanda brutal nya peperangan yang mereka alami kemarin. Termasuk di wajah Lena dan Chaerin,kawan sekelasnya Yeojin.

"pagi..." sapa Yeojin mendekati kedua nya. Tadi nya Yeojin was-was Lena akan kesal atau marah karena Yeojin kalahkan kemarin,tapi ketika senyum Lena terlihat merekah seperti biasa,Yeojin sungguh lega

"pagi,Yeojin" sapa Lena,cerah merona,sebuah plester terlihat di pelipis kanan wajahnya. Tempat tendangan Yeojin yang telak kemarin

"wah,muka nya masih mulus nih Yeojin,gak kompak" celetuk Chaerin,yg juga memiliki plester di dagu,gadis berambut hitam sebahu dan berponi itu mengelus elus dagu nya sambil meringis "masih nyut-nyutan aja ni luka,astaga. Sssh.ngomong-ngomong,Yeojin,point mu berapa?"

"mmm,24,kamu?"

"24?! Waaah. Aku baru 14.Lena? berapa?"

"12. Hehe. Plis,hari ini kalian berdua jgn nantangin aku duel ya. makin ketinggalan point aku ntar" Lena bilang. Yeojin paham itu cuman bercanda,tapi tetap saja ada rasa bersalah nya,menggantung. Yg bikin Lena ketinggalan point nya kan aku,kalo aja gak aku tantang duel dia dari awal... mendadak perasaan Yeojin terasa tidak enak...

"Yeojin-san!" "Mungil!" dua menara yg kemarin bersitegang kembali merongrong Yeojin di hari kedua. Ajaibnya,kedua nya tidak memiliki luka sama sekali di muka,mengingat Yeojin juga lihat kedua nya baku hantam cukup sengit kemarin.

"aish,May mau kubuat tapout lagi kyk kemarin?"

"kemarin kamu menang cuman kebetulan aja,Yuna. Gak akan terjadi dua kali"

Kedua nya terus beradu argumen,saling menggulung kerah baju oposisi nya

"hey,May? MAY!"

"eh? ada Chaerin juga rupanya?" jawab May,yg lalu melepaskan baju Yuna

"kebiasaan,dipanggil mesti teriak dulu baru didenger. Ada instruksi tertentu dari kapten gak?"

Sebelum menjawab,May mengernyit-ngernyit dahi "lupa"

"hadeuh. Coba ingat lagi"

"mmmh,ah,Jiwon-taichou katanya standby di gedung kelas 2" lanjut May

"sendiri?"

"bareng kapten Everbon,Simon. Chaerin disuruh kesana pas mulai"

"Sihyeon,bukan Simon"

"nah itu"

"lho kok,kalian dikasih instruksi begitu sama kapten sendiri?" tanya Yuna,polos terheran heran

"emangnya kak Yeji gak pernah?" Yeojin balik tanya,sambil meneruskan pemanasan

"Nggak. Boro-boro. Hmn,pernah sih,kayak kemarin aja cuman bilang,hajar aja semua yang berani nantangin" jawab Yuna dengan santai nya. Dipikir-pikir lagi,mau dikasih instruksi juga gak akan didenger kayaknya,kalo Yuna. gak akan mau diatur-atur.

Mendengar percakapan seperti itu,Yeojin mengingat-ingat lagi instruksi Jungeun pada nya kemarin malam. Gedung kelas 3 akan Yeojin tuju saat sirene berbunyi.

Sirene dibunyikan,Lena dan Chaerin lalu berlari berlawanan arah. Yeojin langsung menuju gedung kelas 3,diikuti Yuna dan May

"Yeojin-san! Ayo duel ya,kalo udh ketemu wasit!"

"Boring! Ayok,berburu anggota Kumite bareng aku aja!"

"kalian berdua bisa nggak DIEM BARANG SEBENTAR!"

School of Female Martial Artist : A Loona fanfiction (Ongoing)Where stories live. Discover now