Prolog

340 38 4
                                    

"Jiwoo?! Yakin kamu mau pindah sekolah?" dengan terheran heran ibu nya bertanya,seketika satu meja makan hening,setelah Jiwoo memproklamirkan keinginan nya yg terdengar impulsif itu. "Kenapa?" sambungnya

"Kepengen aja..." sahut Jiwoo sembari melanjutkan makan malam

"Kenapa?" Ibu Kim lanjut bertanya,dgn nada yg lebih tajam dari sebelumnya.

"Pengen nyusulin pacarnya kali Bu.." celetuk adik laki tertuanya,Jiwoon yg seketika memundurkan badan utk menghindari jitakan Jiwoo yg duduk diseberang nya.

"panjul,judulnya juga School of Female Martial Artists,muridnya cewek semua lah.." timpal adik bungsu nya Jiwoo, Jiwoong.

Ibu Kim yg masih terheran-heran mengalihkan pandangan nya pada Pak Kim,yg mendadak diam seribu bahasa. "Ini pasti kerjaan nya ayah.."

"Apaaan...nggak." dengan tidak meyakinkan dia menjawab,bagai maling yg tertangkap basah. Dengan canggung dia menyumpit potongan kimchi,yg gagal dia suap.

"btw..Jiwoo-noona,SOFMA itu bukan nya sekolahnya kak Jungeun ya?" tanya Jiwoong

"Tuh kan,mau nyusul pacarnya..bilangin" celetuk Jiwoon,yg kali ini gagal menghindari jitakan Jiwoo. Dia pun sukses meringis kesakitan berkat pukulan Jiwoo yg sabuk hitam Dan 3 taekwondo itu.

"Ngaco! Masa jeruk makan jeruk!" ujar Jiwoo setelah mendaratkan jitak ke kepala adik bungsu nya tersebut. Kalo jeruknya kyk Jungeun sih gpp...astaga...nyebut Jiwoo....

"yakin noona? denger denger sekolah keras lho itu,gak yakin noona bisa survive disitu" nyinyir Jiwoong.

"Kalo Jungeun bisa survive disitu,aku juga bisa!" deklarasi nya sembari menyilangkan tangan didepan dada,lengkap dengan raut manyun.

"Boleh gak bu?" ujar Jiwoo sembari memasang muka bak anak penguin yg nyasar. Melihat pemandangan tersebut,mau tak mau Ibu Kim pun luluh.

Meski masih terlihat raut ragu di wajahnya bu Kim. Jiwoo tau sumber kekhawatiran ibu nya tersebut,mendadak nya keputusan itu dia ambil. Anak ini dibully kah? Ada masalah dgn sekolah nya kah? Apalagi krn sudah dekat taun ajaran baru,pindah sekolah saat sudah kelas 3 terasa dan terlihat canggung diatas kertas. Terlebih krn Bu Kim tau Jiwoo meski gak pinter amat,tergolong murid dengan prestasi banyak di bidang kesukaan nya,bela diri,Taekwondo.

Beragam kejuaraan taekwondo tingkat SMA sudah Jiwoo kantongi dan menghiasi kabinet trophy di ruang tengah. Meski Bu Kim awalnya tak 100% mendukung hobi Jiwoo tersebut krn sering tak tega melihat anak gadis satu-satu nya ini sering luka-luka krn latihan taekwondo,melihat antusiasme Jiwoo dan keras kepala nya dia,ahirnya Bu Kim pun luluh juga.

Tapi bukan itu alasan nya. Alasan nya hanya Jiwoo dan Pak Kim yg tau,seandai nya Bu Kim tau,dia pasti murka,Pak Kim bakalan tinggal nama karena absurd dan bagai terinspirasi dari manhwa nya alasan tersebut.

Bu Kim pun menghela nafas "Ayah udh setujuin?" Pak Kim mengangguk. "Tinggal nunggu ibu doang" lanjutnya.

Bu Kim pun ahirnya setuju dan sontak dipeluk erat putri sulung nya,dihujani kata terimakasih

Makan malam berlanjut normal,saat malam berangsur pekat,Jiwoo kembali ke sarang nya,eh,kamarnya. Berganti ke piyama,Jiwoo terjun bebas ke kasur gak pake salto,lantas berguling-guling satu lap sebelum meraih handphone

Jungeun~~~ tebak apa hayo?

Apaaan?

Libur berapa hari lagi...?

Ish...harus banget gitu ngingetin?

Ih...buruan jawab...

Jungeeeeeeeeuuuuun

Sebulan lagi...emang kenapa?

Ehehehe..nanti kita satu sekolah lhoooo

?! Gimana?

Maksudnya?

Aku udh diijinin buat pindah

Ke SOFMA

.....

Seriusan?

2rius...

Ok.

Dih...jawabnya ok doang..

Abis nya udh males duluan bayangin sekelas sama lau,berisik.

Ah jungeun mah... :(

Ketukan di luar kamar Jiwoo membuyarkan konsentrasi maha fokus Jiwoo yg sontak mengalihkan atensi nya dari layar handphone

"Wooming...ayah boleh masuk?" lanjut suara ketukan dari luar

"gak boleh...password nya apa?" sahut Jiwoo

"ganti lagi?" Pak Kim pun berdehem,yg selintas terdengar seperti batuk kering. "~Do you wanna build a snowman?~"

Sembari terkekeh-kekeh,Jiwoo pun beranjak bangun dari kasur dan mempersilakan Pak Kim masuk "Segitunya ya kamu ngerjain orang tua" ujarnya sambil melenggang masuk dan duduk di kursi dekat meja belajarnya Jiwoo yg penuh dengan pernak-pernik berbentuk penguin,di tangan Pak Kim terlihat secarik kertas dan memberikan nya pada Jiwoo sementara Jiwoo duduk dimeja.

"bawa itu surat rekomendasi dari bu Joohyun saat hari pertama masuk. Jangan sampai lupa,ntar gak boleh di ijinin masuk gedung."

"tenang...kalo gak dibolehin masuk,panjat gerbang aja"

"Sableng...emangnya kamu biawak?" ujar Pak Kim sembari mengacak acak poni Jiwoo,sontak hal itu kembali mengundang raut manyun khas putri sulung kesayangan nya tersebut.

"sableng nya anak ayah ini emang gak ada dua...padahal ayah waktu itu cuman bercanda doang lho. Malah diseriusin"

"yaudahlah,tanggung. Ibu juga udah setujuin..hehe" jawabnya beriring dengan seringai lebar dan eyesmile megah sumringah,sembari merapikan kembali poni nya.

Kamu kalo mau warisi Dojang nya ayah,pergi dulu sana jadi murid nomer satu nya SOFMA. Ngiang perkataan Pak Kim di suatu sore di kepala Jiwoo.

Jiwoo sadar sepenuhnya perkataan tersebut hanya candaan sehari-harinya dia dan sang ayah. Tapi sisi kompetitif Jiwoo menganggap hal tersebut sebagai tantangan. Selama Jiwoo mengikuti beragam kompetisi Taekwondo dimanapun itu,Jiwoo sering kesulitan untuk mengungguli murid dari SOFMA. Hal itu membuatnya gregetan,menggantung di benak Jiwoo setiap dia berlatih di dojang setiap pagi.

Dan membayangkan dirinya bisa satu sekolah dengan Jungeun membuat lambung nya berdegup kencang.

~A/n Terimakasih sudah mau meluangkan waktunya membaca fanfic yg saia tulis purely just for shits and giggles  ini. diusahakan selalu saia apdet bilamana ada ilham dan waktu. ~

disclaimer! I do not condone, encourage or enjoyed violence amongst girl group members mentioned in this fanfic. This is purely a work of fiction and shall remain so until the end of time.
I just want to combine two of my many interests: martial arts and kpop girlgroups into one. It's not hard, it's not rocket science, no hidden motives,no agendas, it's just plain and simple reason. If you allow me to do so within that reason,please carry on reading and I hope you have a pleasant  & wonderful times with it. If not,then the exit is behind you,I guess.

School of Female Martial Artist : A Loona fanfiction (Ongoing)Where stories live. Discover now