Delapan

121 16 0
                                    

Kepalaku masih sedikit pening saat bangun pagi ini. Malas rasanya untuk berangkat bekerja. "Noona, kau sudah bangun?!" Baekhyun berdiri di depan pintu kamarku. "Kau sungguh merepotkan Jongdae. Cepat makan sup pereda pengar, Jongdae yang membuatnya."

Dia ada disini? Tanyaku dalam hati. Aku melangkahkan kaki sedkit lunglai, sedikit terkejut saat melihat Jongdae berdiri di dapur, menyiapkanku sarapan.
"Sarapanlah Baek Ji."
"Ya terima kasih, Oppa. Kau semalam menginap disini?" Aku mengambil gelas dan mengisinya dengan air mineral.
"Tidak, aku datang pagi sekali. pCepatlah makan sebelum sup nya dingin. Kau tidak perlu berangkat bekerja, kondisimu masih kurang baik." Cegahnya saat aku akan mengambil bathrobe untuk mandi.
"Tapi pekerjaanku akan menumpuk." Sahutku.
"Semalam kondisimu buruk sekali, seberapa banyak kau menghabiskan alkohol?! Dan sekarang kondismu masih belum begitu baik, istirahatlah." Jongdae menyeretku ke meja makan.
Aku hanya menurut dan mulai menyeruput sup buatan Jongdae.

"Lebih baik kau tak usah bertemu dengan Chanyeol lagi!!" Pernyataannya kini mulai agak menuntut padaku. "Pembuatan iklannya sudah selesai kan?!" Lanjutnya.

"Kenapa aku harus menjauh dari. Chanyeol?!" Aku menatap matanya yang tepat berada di hadapanku.
"Aku tak suka kau berurusan dengannya."
"Ini sama saja jika aku memintamu berhenti bertemu dengan Minji Oenni. Tak masuk akal." Minji adalah rekan siaran Jongdae di radio tempatnya berkerja.
"Aku tak mau kau dekat dengannya!!" Suaranya mulai meninggi.
"Alasanku apa untuk menjauh darinya?! Aku hanya kerja dengannya. Setelahnya berteman."
"Bullshit!! Kau suka dengannya kan?! Kau rela di peluk olehnya semalam di club!! Lalu apa yang kau lakukan denganny di private room semalam?" Jongdae mulai naik pitam.
"Hentikan. Aku tak seburuk itu Oppa!! Kau merusak mood ku pagi ini. Lebih baik Aku bersiap kerja sekarang. Terimakasih untuk sup nya!!" Aku menyimpan sendok ku dengan sedikit keras di atas meja makan.
"Aku antar kau!!" Jongdae masih bersikukuh.
Baekhyun yang duduk di ruang tv hanya menggeleng-gelengkan kepala melihatku berseteru di pagi hari.

Aku tak bisa berkutik walau kami masih saling kesal. Jongdae menarik tanganku untuk masuk kedalam mobilnya. Dia benar-benar mengantarku sampai kantor, tidak sampai aku naik ke atas lift kantor. Tanpa saling berbicara.

Jam makan siang aku kembali dibuat tertohok oleh Jongdae. Dia menantiku di cafetaria kantor alasannya untuk makan siang bersama karena nanti malam dia tidak bisa menjemputku.

Matanya mengawasi setiap lelaki rekan kerjaku yang sekedar menyapa atau bertegur sapa denganku.
"Oppa, kau ini kenapa dari tadi aku perhatikan hanya menekuk muka."
"Aku baru sadar kau begitu ramah dengan semua teman lelakimu!"
"Ya Tuhan, Oppa. Kau memulainya lagi. Lalu aku harus diam saja kalau ada orang yang mengajakku berbicara?!" Aku memegang tangannya, "Percayalah, aku tak ada perasaan lebih pada teman teman lelakiku."
"Termasuk Chanyeol?!"

"Ya termasuk Park Chanyeol!!"

Konyol memang, aku masih bertanya-tanya kenapa Jongdae bersikap seperti ini, kalau pun cemburu seharusnya aku yang cemburu, pada Lee Yun Ah.

Hari ini tak ada pekerjaan berarti, aku bisa pulang lebih awal. Beberapa karyawan perusahaan lain tampak sedang berbincang saat aku memijakan kaki di dalam lift.

"Kau tau, aku rasa kekasih baru Park Chanyeol ada di Gedung ini!" Perempuan berkacamata mulai berbicara.
"Apa dia cinta lokasi dengan karyawan produsen minuman kesehatan, dia jadi modelnya kan. Dia sering sekali terlibat cinta lokasi." Sambut temannya yang memakai lipstick warna mencolok.
Sudah kuduga, track record pasangan si telinga Yoda memang banyak.
"Tapi dia masih sering terlihat jalan dengan Lee Yun Ah kan!! Lusa kemarin aku lihat beritanya mereka keluar dari hotel bersama!!"

Nama itu lagi..
Aku benci..
Lebih benci mendengar nama Chanyeol di sandingkan dengannya di banding disandingkan dengan Jongdae.

Aku menepuk-nepuk pelipisku dengan telapak tangan, membuang pikiranku tentang Chanyeol.
"Heol!! Lihat dia benar ada di gedung ini. Aku penasaran yang mana kekasihnya, mungkin korban selanjutnya!"

Aku mendongakkan kepala, mengikuti arah mata orang-orang yang sedari tadi bergosip tentang Chanyeol

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku mendongakkan kepala, mengikuti arah mata orang-orang yang sedari tadi bergosip tentang Chanyeol.

Dia sedang duduk, dekat lobi. Memainkan jemari di atas ponsel pintarnya. Aku ingat apa yang dikatakan Jongdae, setidaknya aku harus mencoba menghindari Chanyeol.

Tapi se-per-sekon aku melangkah, mencoba menyembunyikan diri di balik karyawan-karyawan yang keluar gedung. Tiba-tiba saja tanganku di tarik dengan keras dan kini semua mata tertuju padaku. Bukan!! Pada Chanyeol yang menarik tanganku.
Mata-mata para penggosip tadi seolah menambah bahan pembicaraan baru.
Sekilas beberapa orang terdengar berbicara, "benar dia menjemput kekasih barunya!!", "Ya Tuhan, kenapa dia merubah selera wanita pilihannya?! Yun Ah lebih baik!!"
Sungguh aku ingin berteriak, aku tak ada hubungan apa-apa dengan raksasa di sebelahku ini.

"Lepaskan!!"
"Tidak mau!!"
"Chanyeol, semua mata sedang mengarah pada kita!!"
"Biar saja, aku tak peduli!"
"Tapi aku peduli! Karena aku yang akan jadi bahan obrolan mereka!!"
"Kita bicara di mobil!!"
"Untuk apa??"
"Ikuti saja aku!!"

Aku mengikuti Chanyeol dengan syarat dia tidak memegangi tanganku seperti anak anjing yang di bawa jalan-jalan oleh majikannya.

"Apa!! Maksudku apa yang mau kau bicarakan!!"
"Antar aku berberlanja!!"
"Hah?? Tidak mau!! Untuk apa aku menemanimu."
"Bayaran hutang merusak mobilku!!"
"Masih kau bahas? Lebih baik aku tebus dengan uang saja!!"
"Lupakan!! Anggap saja ini untuk membayar kalau nomorku di block dalam ponselmu!!"
"Hah? Apa?!"
"Iya kau memblock nomorku kan!!"
Aku segera menggambil ponselku. Aku melihat daftar hitam di setting ponselku.
Ya, ada dalam block list, tapi siapa yang melakukannya?!

"Bukan aku yang melakukannya!!" Sahutku. Aku yakin ini perbuatan Jongdae. Sungguh, aku kecewa dengannya. Kenapa perbuatannya sampai sejauh ini.
"Ck, Jongdae?!" Dia berdecak.
"Kuantar kau kerumah!!" Chanyeol mulai melajukan mobilnya, tanpa persetujuanku.

***

Sejak semalam aku tak dapat menghubungi Baek Ji. Kontaknya tiba-tiba saja hilang. Aku hanya ingin membawa mantelku.

Tapi...

Itu hanya alasanku saja, aku ingin menemuinya. Aku tak ingin dia bersama orang seberengsek Jongdae. Mungkin bukan sekedar Jongdae yang merusak hubunganku dengan Yun Ah, tapi Baek Ji harus tahu siapa sebenarnya Kim Jongdae.

———————————————

A Haughty Man | Park ChanyeolWhere stories live. Discover now