Tiga

142 21 0
                                    


Karena aku tidak bisa menolak tugas dari kantor, dengan terpaksa aku ikuti perintah Tuan Moon. Aku berangkat Jum'at sore karena keesokannya harus di mulai survei beberapa tempat untuk lokasi syuting iklan.

Aku berangkat dengan Sol Bin, beberapa orang dari advertaising company, dan tentu saja si kuping Yoda bersama managernya. Sebenarnya ini agak menguntungkanku, karena sabtu malamnya aku sudah janji menemani Jongdae Busking di Busan.

Kami berangkat menggunakan KTX, perjalanan di tempuh dalam waktu kurang lebih tiga jam. Sungguh malas rasanya harus menghabiskan waktu dengan orang yang jelas-jelas kemarin berbicara "sepertinya-dia-salah-orang". Jadi sudah pasti sepanjang perjalanan ke Busan ini aku putuskan kalau Park Chanyeol itu kasat mata, jika perlu berbicara urusan pekerjaan pun aku memilih berbicara pada managernya.

Saat sampai di busan dan mengurus check in di hotel aku sengaja memilih hotel yang sama dengan hotel yang Jongdae pilih. Ini membuatku sedikit lebih semangat. Ada secercah harapan, jika beres urusan pekerjaan aku akan berkencan. Tunggu bukan berkencan di hotel yaa, berkencan melihat Jongdae bernyanyi di pinggir pantai Songdo.

Aku menyerahkan kunci kamar satu persatu di lobi hotel. Sial, Manager Chanyeol sedang keluar membeli kopi, atas perintah Chanyeol tentunya, "mana kunci kamarku?" Chanyeol mendekat ke arahku.

 Sial, Manager Chanyeol sedang keluar membeli kopi, atas perintah Chanyeol tentunya, "mana kunci kamarku?" Chanyeol mendekat ke arahku

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Aku buru-buru menyodorkan kunci kamarnya, tanpa berkata apapun. "Mau kemana kau, urus barang-barangku masuk kan semua ke kamarku."
Aku menoleh dengan sinis, "maksudmu? Aku bukan manager mu."
"Dia sedang keluar, kau kan lihat sendiri!"
"Lalu kan ada bell boy!!"
"Itu kan barang berhargaku, lagi bell boy hanya sampai di depan kamar, kau bisa merapihkan isinya ke dalam lemari!"
"Tapi aku juga perlu istirahat dan merapihkan barang bawaanku!!" Tolakku.
"Tapi kau belum membayar biaya perbaikan mobilku!!"

Sialan, aku tak dapat berkutik.

Sol Bin yang sedari tadi melihatku berdebat dengan Chanyeol bertanya, "kau punya masalah apa sama model itu?" Aku menggelengkan kepalaku, "beberapa hari lalu waktu aku bilang menabrak mobil padamu, mobil dia yang ku tabrak. Selebihnya permasalahan harga diriku." Sol Bin akhirnya mengurus barangku karena kami tidur dalam satu kamar. Sementara aku mengurus barang di kamar Chanyeol.

"Ya Baek Ji, tolong rapihkan kemejaku di atas hanger-hanger itu."
Aku berdecak seraya menaruh tanganku di atas pinggang, "astaga, apa guna tanganmu itu!!"
Sahutku, kesal.
"Kau mau tahu untuk apa tanganku?? Untuk menunjuk dan memerintah, sudah cepat lakukan saja!!"
Aku menggelengkan kepala, "lagi kemana sih managermu beli kopi di pulau jeju? Lagi kenapa pula kau menyuruh orang yang salah menyapa! Kan kau tidak kenal padaku!" Ocehku, dengan suara pelan tentunya.

Tak menyadari Chanyeol yang sudah berdiri disampingku, mendekatkan wajahnya kearahku, menundukan badannya yang tinggi untuk sejajar denganku, "aku tak mau ada rakyat biasa sok kenal padaku, disaat aku di tempat ramai!"
Mendengar kalimat yang keluar dari mulutnya, aku dengan spontan membanting hanger yang ada di tanganku.
"Urus barang-barangmu sendiri!! Kau sudah besar dan yang pasti aku bukan budakmu dan kau bukan seorang raja!!" Aku sengaja menabrak sisi badannya dengan keras sebelum melangkah pergi meninggalkannya sendirian.

Aku berjalan ke arah lorong yang berlawanan dari kamar Chanyeol. Sol Bin kebingungan melihat wajahku yang penuh emosi.
"Kau kenapa lagi?!"
"Si Telinga Yoda itu menyebutku rakyat biasa!!" Aku menghentak-hentakan kaki seperti anak TK yang tidak di belikan es krim oleh mamanya.
"Awas nanti kalian jatuh cinta!" Sahut Sol Bin tersenyum jahil.
"Tidak mungkin, akan ku pastikan menikah secepatnya dengan Jongdae!!" Aku mengangkat jarimanisku yg tersemat cincin pemberian Jongdae beberapa hari lalu.

Acara malam ini masih bebas, sebenarnya ada cara makan bersama dengan rombonganku, tapi karena aku masih terbawa emosi aku putuskan makan malam diluar bersama Jongdae, yang sudah lebih dulu datang di Busan.

Setelah membersihkan diri dan berdandan ala kadarnya,aku dan Jongdae berjalan melewati restaurant yang berada di sebelah lobi hotel. Aku melihat rombonganku dan Chanyeol sedang duduk di tengah restaurant.

"Oppa, aku mau pamit keluar dulu pada rekan kerja ku ya." Sambil menunjuk ke arah restaurant. Jongdae mengiyakan pintaku dengan menggenggam tanganku kami berjalan kearah restaurant.

"Selamat malam semuanya, maaf saya ijin untuk keluar sebentar ya."
"Ah Nona Baek Ji kau tidak makan disini?!" Tanya Yongjun, manager Chanyeol.
"Tidak, aku mau makan di luar. Selagi di busan aku mau coba seafoodnya." Jawabku.
"Dengan temanmu?!" Tanya salah seorang pihak advertaising yang ikut bersama kami.
"Aaah, ini. Kenalkan ini..."
"Perkenalkan, saya Kim Jongdae calon suami Byun Baek Ji." Jongdae memutus ucapanku seraya menjulurkan tangan untuk orang-orang di hadapanku. Kecuali Sol Bin karena sudah ku perkenalkan sejak lama.

"Cih, baru calon suami kan."
Aku tersentak mendengar Chanyeol yang bergumam, orang itu tidak menyadari kalaupun dia berbisik pelan, suaranya itu akan cukup terdengar jelas.
Jongdae hanya tersenyum dan menjulurkan tangan ke arah Chanyeol, tapi ku tepis.
"Mari semuanya, saya pamit dulu." Dan menarik tangan Jongdae untuk menjauh dari Chanyeol.

Kami akhirnya keluar hotel malam itu dan menghabiskan malam dengan berjalan-jalan sekitar hotel.

***

Hah, apa-apaan gadis itu. Kenapa dia membawa anjing penjaganya kemari. Apa dia menginap bersama dengannya. Untuk apa kekasihnya ada disini, tidak ada urusan dengan pekerjaan bukan. Chanyeol bertanya-tanya dalam hati saat melihat Baek Ji jalan mendekatinya di dalam restaurant.

"Dia menginap dengan kekasihnya?!" Tanya Chanyeol setengah berbisik kepada Sol Bin. Tentu saja saat Baek Ji melangkah keluar restaurant.
"Aku tidak tahu, tadi barangnya sih di kamarku, tidak tahu mungkin nanti malam Baek Ji pindah ke kamar Jongdae, kenapa?" Sol Bin melihat Chanyeol penuh curiga. Chanyeol gelagapan mengelengkan kepalanya.

———————————————

A Haughty Man | Park ChanyeolWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu