Dua Puluh Enam

1.4K 217 14
                                    

Author's POV

"Greyson?" seseorang tiba-tiba memanggil, membuat Greyson langsung bangkit duduk. Kepanikannya hilang saat mendapati yang datang hanya Hugo, tetangga yang ia beberapa hari lalu. Dia menatap Greyson heran, begitupun sebaliknya.

"Darimana kau tahu namaku?" jangan tanya mengapa itu bisa menjadi hal pertama yang kutanyakan.

"Tentu saja dari istrimu," jawabnya santai sambil membenarkan posisi kantong kertas berukuran lumayan besar dalam pelukannya. Dia pasti baru selesai belanja. Menurut Greyson agak aneh ada orang yang belanja kebutuhan di jam tidur seperti saat itu, tapi sudahlah. Mendengar jawaban Hugo hanya membuat Greyson meng-Oh sebagai balasan.

"Kau sedang apa disana?" tanyanya lagi. Greyson menatapnya malas. "Kau sendiri kenapa ingin tahu sekali? Oh, tunggu dulu..." Greyson celingak-celinguk ke sekeliling, memastikan tidak ada orang disana selain Hugo. Sekesal-kesalnya Greyson pada Hugo, dia tetap punya sisi baik. Baik dalam artian tidak ingin melibatkan Hugo dalam masalah yakni dilihat oleh orang lain sedang mengobrol sendiri. Karena itu juga bisa berarti masalah baginya. Bayangkan saja banyak orang sampai tahu ada arwah atau kekuatan spiritual di sekitar mereka---menurutmu apa yang akan mereka lakukan? Mengusirnya, tentu saja. Greyson merasa sudah cukup berurusan dengan semua perihal usir-diusir ini.

"Tidak perlu khawatir, Greyson. Orang-orang sudah terbiasa melihatku berbicara sendiri." Hugo menyahut lengkap dengan senyum.

"Kau indigo 'kan?" dia mengangguk.

"Berapa banyak hantu yang sudah kau lihat?"

"Haha, aku tidak pernah menghitungnya. Tapi kurasa aku sudah punya lumayan banyak teman hantu sejak kecil."

"Kau mengerikan, Tuan," Greyson bangkit berdiri dan mendekati Hugo. "Boleh aku ikut denganmu?"

Pria—yang Greyson masih tidak yakin mirip dengan dirinya—itu tidak langsung menjawab. Dari tatapannya Greyson tahu dia heran karena tiba-tiba dia jadi 'baik' seperti ini. Ya, dia tidak akan pernah lupa bagaimana dia mengusirnya dari rumahnya tempo hari.

"Boleh saja, tapi kalau aku boleh tahu, kenapa?"

"Akan aku ceritakan nanti."

"Baiklah," katanya pendek lalu bersama-sama mereka pergi ke rumah Hugo.

***

Pat sama sekali tidak bisa tidur. Pikirannya hanya dipenuhi oleh Greyson. Kemana dia? Apa dia benar-benar pergi? Kau bodoh Pat! Benar-benar bodoh! Sekarang lihat, kau kehilangan Greyson!

Pat tidak bisa berhenti menangis dan menyalahkan dirinya sendiri. Memang semua ini salahnya. Tapi dilain sisi dia muak memendam semuanya. Dia bingung; apa yang seharusnya dia lakukan? Ini salah, itu salah. Semuanya salah!

Untuk kesekian kalinya Pat membalikkan badan ke kanan, setelah sebelumnya menghadap ke kiri. Tidak ada yang mampu membuatnya tenang selain Greyson—hanya Greyson. Dan itu berarti dia akan begini terus selama sisa hidupnya, dihantui perasaan bersalah hingga kematian tiba, karena Pat tahu Greyson tidak akan kembali lagi. Tidak untuk sekarang, besok, lusa, atau kapan pun.

Kenapa dia tidak sadar kalau akan begini jadinya sebelum mengatakan semua kalimatnya? Sesungguhnya Pat merasa lemah tanpa Greyson. Greyson tetap menemaninya melewati masa sulit, walaupun hanya berupa roh dan kadangkala tidak bisa membantu apa-apa—tapi hei, dia tetap menemaninya, ya kan?

Kau bodoh, Pat.

Greyson tetap menjaganya dan Addo. Dia melindungi Addo dari kecelakaan, dia menghibur serta selalu menguatkannya  ketika sedang down, tapi dia justru mengusirnya untuk selamanya!

Istri macam apa aku ini?

Walaupun tubuhnya sudah mati, tapi rohnya tetap memilih tinggal. Kenapa Pat malah menyia-nyiakan Greyson? Dia menyesal, benar-benar menyesal.

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanannya... oleh tangannya sendiri. Detik setelahnya, air mata ikut menyusul tumpah membasahi bantal tidurnya.

Tidak adakah kesempatan kedua untukku? Aku hanya ingin Greyson kembali. []

A/N please vote because I found too much silent readers on this story but yea... nevermind. I want to finish this story as soon as possible because FFA 2 is comingggggg.

-kiki x

Father For Addo -g.c (Addo Series #1)Where stories live. Discover now