Tujuh Belas

2.1K 241 14
                                    

Author's POV

Beberapa tahun yang lalu...

"Kau bisa pakai ini. Agak sedikit kotor karena ku corat-coret tapi yang penting masih terbaca." kata Greyson sambil menyodorkan beberapa buku pelajaran kelas tujuh miliknya pada adik sepupunya, Tiara. Ada Biologi, bahasa inggris, matematika dan kimia. Gadis berambut cokelat ikal panjang itu menatap saudaranya dengan ragu-ragu. "Kau sungguh-sungguh memberikan ini?"

Dia mengangguk. "Tentu. Aku sudah kelas sembilan. Jadi tidak memerlukannya."

"Tapi... tapi nanti kau ada ujian akhir?"

"Tidak usah khawatir," Greyson meyakinkannya. "Aku masih punya catatan di kelas tujuh. Atau mungkin kita bisa belajar bersama, haha, bukan ide yang buruk." Mereka sama-sama tersenyum.

"Boleh juga... Um, thank you so much, Grey."

"No need."

"Ah Tiara disitu rupanya," ibu Tiara datang bersama dengan Lisa, ibu Greyson. Wanita yang wajahnya mirip sekali dengan Tiara tersebut hanya perlu waktu tiga detik sampai menyadari tentang buku-buku yang ada dalam genggaman tangannya.

"Buku? Ya ampun, kenapa buku Greyson—"

"Oh, no, no Aunty. Tidak usah sungkan, aku yang memberikannya." potong Greyson cepat. "Tiara membutuhkannya. Buku-buku di Cheyenne Middle tidak pernah berubah dari tahun ke tahun, jadi dia bisa menggunakannya."

"Ya ampun, maafkan kami jadi merepotkanmu."

"Jangan bilang begitu, Bibi. Kita keluarga, jangan merasa merepotkan siapapun."

Dia adalah Greyson, bagi Tiara, dialah sepupunya yang paling baik. Meski kondisi keuangan keluarga Greyson tidak jauh berbeda dari keluarga Tiara sendiri, tapi lelaki itu selalu membantu keluarganya. Seperti disaat dia tidak memiliki uang untuk membeli buku pelajaran, Greyson dengan senang hati memberi beberapa buku miliknya. Keluarga Tiara kerap merasa tidak enak dengan keluarga Greyson, seperti apa yang dikatakan ibunya tadi. Tapi jawaban mereka selalu sama: "Kita keluarga, jangan merasa merepotkan siapapun"

Tiara tidak akan melupakan sekecilpun jasa yang pernah diberikan Greyson. Dia telah menyayanginya sebagai kakak kandungnya sendiri, dan dia akan melakukan apapun demi dia.

Maka dari itu ketika kejadian itu terjadi... ketika Greyson kembali dari sekolah dalam keadaan terbujur kaku... Tiara merasakan kehilangan yang sangat dalam. Kondisi mayatnya tidak terlalu mengenaskan, justru mereka semua, keluarga besar Chance yang jatuh dalam kondisi mengenaskan. Tiara melihat Alexa dan Lisa sampai pingsan berulang kali. Dia sendiri tidak bisa berhenti menangis selama berhari-hari.

Kepergian Greyson sangat mendadak. Mereka semua tahu sebelum itu dia masih baik-baik saja.

Kemudian, masih di hari yang sama 'gadis jalang' itu muncul. Tiara juga ada disana menyaksikannya. Tunggu, ralat, seluruh anggota keluarga Chance juga disana, di rumah Greyson. Pelacur itu mereka hina habis-habisan, dan sejujurnya Tiara sudah ingin membunuhnya juga. Karena dialah Greyson meninggal. Karena dia mereka kehilangan Greyson!

Dia bukan gadis istimewa. Statusnya sebagai putri tunggal dari pemilik Cheyenne Middle School tidak berarti apa-apa di kediaman mereka. Patricia Gilbson—Tiara tidak pernah melupakan namanya—tidak lebih dari seorang jalang. Sampah. Murahan.

Hari itu dia menangis seperti orang bodoh. Dia tidak melawan sama sekali ketika semua orang mencerca dan menghujatnya habis-habisan. Tapi menurut Tiara itu memang sudah seharusnya. Pelacur itu memang pantas mendapatkan semua itu.

Father For Addo -g.c (Addo Series #1)Where stories live. Discover now