PART 18

877 72 2
                                    

Tidak ada yang terjadi.

Semua orang jelas bisa menebak itu dari raut wajah Khandra yang kesal, dan sikap santai Auriga yang biasa.

Fortuna Sangaji bahkan sudah mendengar laporan dari Pak Ruzwar, bahwa sesaat setelah pasangan itu tiba di villa, Auriga menghilang.

Ia kembali setelah cukup lama, dan Khandra dalam kondisi tertidur di atas tenda.

Auriga hanya mengangkat gadis itu dan memindahkannya ke kamar tidur mereka.

Tetapi apa yang terjadi di dalam bilik setelahnya, setiap orang dapat menduga dan berspekulasi.

Bagi Fortuna Sangaji, yang telah mengenal anaknya luar dalam dan telah mengarungi hidup ini cukup lama, pengalaman mengajarkannya bahwa tidak ada satu apapun yang terjadi diantara anak lelaki dan menantu perempuannya itu.

Ia menghela nafas berat.

"Bagaimana ya cara membuat hubungan Auriga dan Khandra mencair." Ia berujar lirih.

Lyra, putri satu-satunya, menoleh dan meletakkan majalah yang tengah di bacanya ke atas meja.

"Bunda nasehatinlah Kak Auriga itu," Lyra menyuarakan pendapatnya. "Supaya Kak Auriga tidak bekerja terlalu lama di Kantor. Mereka harus punya quality time bersama."

"Tapi kamu kan tau kondisi Izora Hotel sedang tidak baik. Auriga harus bekerja keras untuk itu."

"Ini sudah berbulan-bulan, Bun. Dan dari laporan Pak Ruzwar kan kondisi hotel sudah berangsur membaik."

Fortuna Sangaji mengangguk.

"Kita atur waktu bagi mereka untuk liburan bersama." Lyra menjelaskan.

"Mereka baru kembali dari Lombok."

"Tapi kali ini beda." Lyra berujar mantap. "Tidak ada pekerjaan, tidak ada ajudan, tidak ada siapapun diantara mereka. Biarkan mereka berdua saja."

"Tapi kemana?"

"Aku yang akan atur tempatnya."

"Baiklah, Lyra... Bunda percayakan padamu."

"Oke.. Bunda tenang saja."

* * *

Mereka bilang Paris adalah salah satu kota paling Romantis di Dunia. Tapi Khandra tidak akan menggubris hal itu, karena baginya Paris adalah tempat shopping terbaik yang pernah ada di dunia.

Dan bagi Auriga, Paris adalah kota yang membosankan. Tidak ada petualangan alam yang di tawarkan kota itu.

Maka Lyra tidak mengambil keputusan untuk membuat keduanya berlibur kesana. Akan gagal total!

Ia berpikir keras, kira-kira Kota apa yang bisa menjadi tujuan wisata bagi keduanya, yang tidak akan membuat mereka tidak nyaman satu sama lain?

"Aurora." Jawab Saggita santai.

"Kenapa Kak?" Lyra bertanya bingung.

"Buatlah liburan Khandra dan Auriga ke Alaska, Kanada, atau Finlandia. Disana ada fenomena alam Aurora. Ini bulan Agustus kan?"

Lyra mengangguk, mengiyakan.

"Agustus hingga akhir April adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi tempat itu. Mereka bisa memancing, menaiki kereta salju, ski, naik mobil salju dan berperahu dengan bingkai aurora di atas kepala. Keren kan? Khandra tidak akan menyesal karena fasilitas yang disediakan sangat baik. Sedangkan bagi Auriga, ini jelas sesuatu yang menarik."

Marrying Mr. SangajiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang