sepuluh🥝

155 9 1
                                    

Asya pov

Setelah menerima telpon dari si mayra gw langsung ngelanjutin acara ngedate sama si leon, perlu gw jelasin si leon atau nama lengkapnya adalah leon alderiz, gw tahu leon ini adalah fuckboy yang handal seperti halnya tadi, leon mengunakan strategi terbaiknya untuk mengaja ngedate gw sampai akhirnya gw luluh dengan ajakannya

Satu hal yang tidak gw mengerti, kenapa cowok fuckboy selalu ganteng? Yang tadinya gw mau main main aja sama si leon malah akhirnya bawa bawa persaan kayak gini, dasar asya asya!

Gw merasa leon terus memperhatikan gw dari jarak yang lumayan dekat, dia menahan dagunya dengan tangannya yang mungkin sedang memperhatikan gw makan

"Astaga jantung gw udah kayak maraton aja nih" -batin gw sambil memakan terus pasta yang sudah di sajikan

"Kamu cantik" ucap leon dengan tangan yang mencubit pipi gw lembut, gila! Kalau gini caranya bisa mati berdiri gw

"Ma-makasih" sialan kenapa gw harus gugup kaya gini

Lumayan lama leon ngeliatin gw namun gw acuhkan hingga akhirnya dia megang tangan gw yang sudah amat sangat dingin ini, please jangan ketahuan kalau gw lagi grogi!

"Sya kok tangan kamu dingin?" Tuhkan bener dugaan gw leon nanya

"I-iitu apa hm kedinginan" jawab gw dusta

Tiba tiba leon mandang gw dengan tatapan yang selalu para pakboi gunakan dan pastinya firasat dari seorang asya mengatakan bahwa leon akan menjadikan gw pacarnya, tapi pastinya gw gak akan nerima dia jadi pacar gw, walaupun dalam hati terdalam, gw pengen banget jadi pacarnya

Tapi jika nanti gw nerima dia jadi pacar gw pun pasti akan selalu tersakiti, secarakan dia fakboi handal, setiap hari pasti gw makan hati. Please sekarang siapa pun tolongin gw!

"Sya, kamu mau nggak jadi paca- kata kata leon terputus karena kedatangan duo mahluk kembaran kuntilanak siapa lagi kalau bukan nadine dan mayra

"Huftt akhirnya" lega gw

Author pov

"Anjaii sya lo ngedate sama leon murid musuh dari sma kita?" Gile lo" omel nadine kapada asya di depan muka leon langsung

Leon melepaskan tautan tangan asya dan beralih memandang nadine dengan tatapan yang membunuh, seakan akan mau menerkamnya

"Santai bos! Dah lo pulang gih sekarang" titah mayra dan leon langsung bangkit dari duduknya memandang asya lemah

"Sya, lo gak mau belain gw di depan temen temen lo?" Tanya leon karena melihat asya santai menikmati pastanya kembali seakan akan tidak ada masalah

"Gak! Lo fakboi gw tadi hanya main main aja sama lo" ujar asya yang membuat leon menggeram marah hingga akhirnya leon memutuskan untuk pergi dengan keadaan yang terhina

"Gimana sya ngedate ke..5 lo" ungkap mayra dengan cekikikan yang langsung mendudukan pantatnya di kursi bekas leon duduki tadi

"Ya gitu, biasa aja sih" cuek asya dan ucapannya tidak sesuai dengan keadaan hatinya saat ini, tapi mending seperti ini lah. Menolak leon, lebih baik tersakiti di awal daripada tersakiti di akhir

"Gw duduk dimana nih, kursinya cuma dua" ucap nadine kebingungan

"Berdiri aja kursi lainnya penuh" santai asya yang memakan makananya kembali

"Ish tega banget sih, dede kan juga pengen duduk" Nadine mengerucutkan bibirnya gemas

"Eh liat deh! Ada satu kursi yang kosong tuh" Tunjuk mayra ke arah kursi yang kosong namun di sebelahnya ada seorang laki laki yang duduk memunggungi

NADINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang