🔐 K&G 28

8.8K 1.4K 597
                                    

Kamu hanya perlu percaya, sambil memperbaiki diri.
Karena akan datang seseorang yang bisa membuatmu yakin.
Untuk membuka hatimu sekali lagi, dan membuatmu bahagia dengan caranya memperlakukanmu.
_kuncidangembok

*
Sempatkan 2 detik berharga Anda untuk menekan bintang.
Terima kasih
*

Hari-hari pasangan suami istri itu semakin membaik dan rumah tangga terasa hangat. Perhatian-perhatian kecil mulai suami perlihatkan, membuat sang istri bahagia juga manja. Namun sang istri juga tidak melupakan tugasnya, rutinitas sehari-hari dia kerjakan agar sang suami tidak marah padanya. Setiap pagi, selain menyiapkan sarapan dia sibuk menyiapkan pakaian sang suami.

"Mares ada tambahan enggak yang harus di bawa?" teriak Niken yang sudah menyiapkan perlengkapan kerja sang suami.

"Enggak, seperti biasanya aja," jawab Resha yang sedang mandi. "Yem, aku lupa bawa handuk." Lanjut teriaknya membuat Niken kesal.

"Makanya habis mandi tuh handuk gantung di kamar mandi, malah di taruh di kamar," keluh Niken lalu menarik handuk yang menggantung di dekat lemari.

"Aku taruh mana ini?"

"Ke sini, aku udah selesai." Pinta Resha membuat Niken meneguk saliva.

Niken melangkah menuju shower room dan tersenyum mendengar Resha yang sedang bernyanyi di sana, "Nih," ucapnya sambil menyulurkan handuk.

"Thanks." Jawab Resha lalu melilitkan handuk di pinggang.

Keduanya keluar dari kamar mandi, Resha langsung mengambil sempak yang sudah di siapkan Niken lalu dengan santai mengenakkannya, membuat Niken yang di sana tetap tergoda meski sudah terbiasa.

"Sempaknya bawain dua Yem," pinta Resha sambil mengenakan celana training.

Niken mengerutkan dahi, "Dua buat apa? Boros banget kamu."

"Ya cadangan aja, hari ini aku ngajar tiga kelas, takut basah karena keringat," jelasnya.

Niken tersenyum, "Gak basah yang lainnya kan? Coli gitu?"

Resha terkejut lalu mengenakan kaus polo, "Astaga Niyem, aku kerja. Kalau pun coli ya di rumah lah."

"Berarti bener kamu masih sering main solo, jahat gak ajak-ajak," cibir Niken

Resha tertawa, "Kamu capek nanti kalau nurutin aku." Jawabnya lalu Niken menuruti perintah suami, dia merapikan perlengkapan kerja Resha dan merapikannya dalam tas ransel.

*

Resha menggigit bolpoin sambil membuka lembar buku catatannya, dia melihat kembali catatan hasil usahanya berkeliling mencari lowongan pekerjaan. Dia terlalu pemilih dalam urusan pekerjaan, dengan mempertimbangkan beberapa aspek. Resha tidak ingin jam kerja yang tinggi hingga larut malam, jarak rumah ke tempat kerja yang bisa di jangkau sampai bagaimana keadaan lingkungan tempat bekerja.

"Sementara apotek Bagas Waras yang cocok untuk Niken," gumamnya lalu terkejut mendapati seseorang yang sudah duduk di depannya sambil tersenyum. "Untung aku gak maki kamu, ngagetin aja."

Dodi menahan tawa, aneh rasanya jika mendengar Resha menggunakan sapaan baku, "Kamu ngapain?" ucapnya kesal pada diri sendiri. "Pakai kayak gini aneh aja lidahku."

Resha menghela napas, "Biasa cari lowongan kerja."

Dodi berdecak, "Tidak kusangka Niken bisa memberikan perubahan sedrastis ini, salutlah."

Resha memainkan bolpoin tidak memperhatikan ucapan Dodi, matanya fokus menatap hp dan tersenyum membuat Dodi menggeleng.

"Kamu ikut dampingi outbond anak kelas sepuluh kan?"

Kunci dan Gembok #1 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang