🔐 K&G 14

9.5K 1.3K 876
                                    

Hatimu tidak diciptakan untuk berpikir, jadi biarkan bekerja dengan sendirinya.
K&G

*
Sempatkan 2 detik berharga Anda untuk menekan bintang.
Terima kasih.
~~o0o~~

Sinar mentari pagi kalah hangat dibanding dua insan yang masih terlelap di ranjang, dengan suasana ruangan sepi, detik jam dinding pun tidak terdengar, AC tidak menyala dan jendela kamar masih terkunci dengan tirai warna krem menutupi. Gerakan-gerakan kecil mulai terlihat, mata mengerjap hingga terkejut ketika menatap wajah seseorang di depannya, hampir Niken berteriak namun tersadar jika sosok di depannya adalah Resha, suaminya. Pelan dia berusaha menjauhkan paha dan lengan Resha tanpa membuatnya terbangun, namun ragu juga bingung ketika sudah menyentuh kulit putih milik Resha. Hingga menghela napas pasrah lalu mentap mata tertutup itu, alis tipis, hidung mancung dan luka disudut bibir mewarnai wajah tampan, membuat tangan kanan Niken tergerak untuk menyentuh namun ragu.

Tampan, gumam Niken dalam hati hingga merasakan gerakan kecil dari Resha, membuatnya segera menutup mata berpura-pura masih tertidur.

Resha menguap lebar dengan mata yang masih terpejam sambil mengacak rambut dengan tangan kanan, aroma tidak sedap langsung dirasakan Niken, hingga membuatnya hampir muntah karena tidak kuat menahannya. Resha menjatuhkan tangan kembali hingga mengenai sesuatu yang membuatnya terkejut, tangan itu sudah di pinggang Niken dengan Resha yang berusaha mengerjapkan mata mengumpulkan kesadarannya. Dia semakin terkejut ketika mendapati Niken berada di sampingnya, lebih parah lengan kiri berada di bawah Niken dan paha kanan berada di atasnya. Segera Resha memindahkan paha perlahan, sambil menatap Niken yang masih terlelap, tidak ingin dia membangunkannya.

"Hahhh," lenguh Resha dengan posisi terlentang menatap langit-langit, masih terasa nyeri akibat lebam bekas luka pukulan di perut juga terasa pusing kepala membuatnya memijit pelan hingga teringat kejadian semalam saat dirinya mabuk.

Semakin ditelusuri, teringat sosok Dodi yang datang di bar hingga sosok Niken yang membawanya pulang, ditambah teringat saat dirinya memeluk Niken ketika akan tidur, membuatnya membuang muka sambil memejamkan mata, merasakan malu atau mungkin kecewa. Merasa tangan kirinya belum bebas membuat Resha kembali menatap Niken yang masih terlelap, semakin lama memandang membuat dalam pikiran Resha, membuatnya tersenyum kecil dengan wajah yang tanpa terasa sudah di dekat wajah Niken. Terkejut, Resha segera membuang muka juga bingung dengan sikapnya sendiri, perlahan dia berusaha menggerakkan tangan kiri yang tertindih namun sia-sia saja.

Niken yang masih berpura-pura tertidur, merasakan gerakan dari tangan Resha, membuatnya bingung dengan apa yang harus dilakukan hingga memilih untuk tetap diam memejamkan mata. Sedang Resha menghela napas pasrah lalu memosisikan tubuh menyamping, mendekati tubuh Niken, membuatnya merasakan Resha terus mendekat dengan bayangan sudah ada di depannya.

Resha terdiam, saat tangan kanan sudah menyelinap di bawah kepala Niken hendak mengangkatnya, dia menatap wajah manis yang masih terlelap itu, hingga tanpa sadar kepalanya bergerak turun pelan mendekat membuat Niken juga merasakan kehadiran juga gerakan itu namun tetap memejamkan mata.

Tidak disangka, dua bibir itu bertemu, dengan mata Resha yang terpejam sedang spontan mata Niken terbuka, tidak percaya dengan apa yang dia dapatkan, sesuatu menyentuh bibir. Ciuman kedua Niken dengan Resha, terasa hangat berbeda dari sebelumnya. Cukup lama, Niken membatu dengan mata melebar hingga perlahan mata Resha terbuka dan tersentak melepas ciuman mendapati Niken yang membuka mata. Namun entah apa yang ada dalam pikiran Niken, tangannya tergerak menarik tengkuk Resha yang ada di atasnya, hingga bibir mereka bertemu kembali.

Giliran Resha yang terkejut, mata melebar dengan tangan kanan masih di bawah kepala Niken sedang tangan kiri tertindih juga berusaha menumpu tubuhnya agar tidak menimpa Niken. Ciuman hangat membuatnya bagian bawah yang sebelumnya sudah tegang saat bangun, semakin terasa tegang, hingga Resha mengedipkan mata merasa cukup lama bibir bertemu, lalu mulai melumatnya.

Kunci dan Gembok #1 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang