🔐 K&G 01

15.2K 1.3K 555
                                    

Jadilah dirimu sendiri!
Apa adanya, bukan ada apanya.
Dan bersyukurlah dengan napas yang ringan.
-Resha

*****

Harmonis, aku bukan anak yang terlahir ditengah keluarga berantakan.

Juli 2002

Pagi, Mama sudah begitu sibuk megurus rumah juga mengurusku, mulai dari membangunkan dari tidur yang masih nyenyak, memandikan hingga bersih dan wangi, berlanjut memakaikan seragam dan tidak lupa menyuapi sarapan hingga aku kenyang. Ketika tidak bekerja Mama juga akan mengantarku sekolah, kala itu usiaku tujuh tahun, hari pertama aku memasuki sekolah dasar, ketakutan itu sudah wajar, karena akan bertemu dengan orang-orang baru yang belum ku kenal. Tapi aku bersyukur ada seseorang, dia yang menuntunku menuju kelas baru dan tersenyum memberi bekal yang dibuat oleh Mama.

Aku adalah anak pemalu, ketika jam istirahat hanya duduk diam dibangku, teman bermain hanyalah dia, seseorang yang sering ke kelas mengajak ku bermain atau sekedar makan bekal bersama buatan Mama. Rasanya cukup bagiku, bersama dia aku merasa bahagia, tidak hanya itu saja, ketika ada teman yang mengganggu, dia selalu datang menolongku, sering aku ketakutan dan sembunyi sambil menangis kecil dibelakangnya, namun dia selalu tersenyum dan menggenggam tanganku.

Jangan takut.

Ucapan itu selalu teringat dibenakku.

Dia? Benar, dia adalah kakakku.

*

Aku biasa pulang lebih dulu, karena baru duduk di kelas satu, aku selalu ingin menunggu, namun Bi Inah sudah menjemputku.

Teras rumah akhirnya menjadi tempatku menunggu, aku sudah membawa mainan Superman favoritnya ditanganku, ketika kakak pulang aku sering langsung mengajaknya bermain, kami sering berlarian mengitari teras rumah bermain superhero, tertawa gembira bersama hingga melupakan keadaan.

Kami berbagi apapun, tidak pernah berebut dan selalu menurut, waktu makan siang Bi Inahlah yang mengurus kami, kadang jika beliau sibuk membereskan mainan, kakaklah yang menyuapiku. Setelah lelah bermain dan kenyang makan, kami terbiasa tidur siang, lagi-lagi kakak menggenggam tangan dan tidur didekatku, selalu saja seperti itu, hingga membuat senyum dan tawa tergambar diwajahku.

Mama? Menjadi sosok wanita paling berharga, Mama masih sibuk bekerja, waktunya juga berbeda-beda, jika masuk malam Kakek dan Nenek akan menginap di rumah menemani, jika pagi, ada Bi Inah yang mengasuh kami. Mama? Selalu sibuk mengurus rumah dan juga kami, Mama tetap selalu ada kapanpun itu, Mama selalu terlihat tersenyum gembira padahal begitu jelas lelah menimpa dipunggungnya, Mama selalu memberikan waktunya, bermain, belajar dan lanjut bercerita hingga kami tertidur lelap dimalam hari.

*

Satu tahun berlalu, dipagi hari Mama masih mengantar menuju sekolah menggandeng tanganku, hanya saja tidak ada lagi seseorang yang berjalan didepanku. Sedih, takut juga ragu, ketika Mama tersenyum melambaikan tangan lalu meninggalkanku. Kembali saat istirahat aku hanya duduk dibangku, tidak ada yang menemani makan bekal dan mengajak bermain waktu itu, teman-teman bebas mengganggu dan tidak ada seseorang yang menolongku, pada siapa aku harus mengadu? aku hanya bisa diam menerima setiap ejekan dan pukulan, tanpa melawan, tanpa pertolongan, tanpa teriakan.

"Jangan takut"

Perkataan itu teringat dibenakku hingga terjadi bencana dalam hidupku.

Kunci dan Gembok #1 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang