Lagipula, Ayu pun sebenarnya tidak berniat memakai sanggul. Namun ia tak berani menyuarakan pendapatnya dan hanya pasrah. Tapi sepertinya saat ini keberuntungan tengah memihak padanya.
Sempurna. Semuanya telah selesai dengan apik. Bu Aries telah mengubah Ayu yang sebelumnya bertampilan dengan biasa dan terkesan tomboy menjadi sangat feminim dan anggun.
***
Jam sudah menunjukan pukul 12.00 siang, acara kelulusan masih terasa ramai. Para murid masih sangat semangat, bahagia, dan antusias.
Kelangsungan acara ditunda sejenak karna sudah memasuki waktu sholat untuk orang yang beragama Islam. Setelah sholat, panitia acara membagikan nasi kotak serta minuman kepada masing-masing murid. Perut semua orang pasti lapar, cacing perut sudah berdemo minta diisi.
Ayu dengan malas mulai membuka kotak nasinya bersama kelima temannya. Mereka memilih bangku yang berdekatan agar mudah jika mengobrol.
Warna kebaya mereka telah direncakan sebelumnya. Ayu, Vinka, dan Resa kompak menggunakan kebaya dengan warna biru. Sedangkan Putri, Salwa, dan Cinta menggunakan kebaya berwarna merah.
Mereka berenam tidak ada yang menggunakan sanggul. Sama halnya dengan Ayu, rambut mereka telah diatur rupa, membuat kecantikan mereka lebih terpancar. Ayu merasa beruntung, andai saja rambut dia disanggul. Pasti dia akan sangat menonjol dan dari kelima temannya sehingga menjadi pusat perhatian yang sangat dia hindari.
"Lo kenapa, Yu? Kayak gak seneng gitu mukanya." Tegur Vinka yang duduk di sebelah kirinya.
Ayu menggelengkan kepalanya tak semangat. "Capek, enek, mual, pengen rebahan." jawabnya asal.
"Mau minum baygon, gak?" Tawar Resa, dia khawatir temannya sakit. Makanya dia menawari baygon, biar sakitnya mati. Sama orangnya juga.
"Gue gak mau obat, lagian mana ada yang bawa obat juga kan?"
"Ge-er banget lo. Orang si Resa nawarin baygon bukan obat." Vinka kompak dengan Resa, menistakan Ayu.
"Iya, sahabat." Jawabnya ala Kekeyi malas berdebat.
Lalu mereka semua diam kembali menikmati makannya sebelum Ayu kembali bersuara. "Ihhh pengen rebahan!" Rengeknya sok imut.
Resa yang berada di sebelah kirinya mendorong kepala Ayu menggunakan telunjuknya, "rebahan mulu pikiran lo. Ini tuh acara paling istimewa, lo ini enjoy dikit napa!" Ucapnya galak.
Suara Resa agak kencang sehingga membuat ketiga temannya yang lain yang duduk di depan mereka menoleh.
"Kenapa lo, Res?" Tanya Cinta yang duduk diantara Putri dan Salwa.
"Si Ayu hamil anak si Joko katanya." Jawab Vinka yang membuat tawa mereka pecah.
"Paduwaè kalo nge-talk lo, Vin," Ayu menoyor kepala Vinka membuat si korban memasang wajah marah karna rambutnya agak berantakan.
"Kan lo eneg sama mual, Yu." Bela Vinka.
"Gaada akhlak lo, ck." Ayu memijat pangkal hidungnya.
Putri menggaruk kepalanya bingung, ekspresinya lucu, kayak orang bodoh. "Lah, Joko siapa dah? Emang di sini ada yang namanya Joko?"
"Masa lo ga tau sih, Put!" Salwa menyambar dengan heboh. "Itu lho Joko si tokoh sinetron yang sekarang lagi hitz di SCTV." Lanjutnya.
Putri masih bingung, karna dia tidak menonton tayangan begituan. Dia lebih sering nontonin Suara Hati Istrinya Indosiar bersama sang Ibu. Tapi Putri masih ingin tahu siapa itu Joko?
"Pemerannya Rey Bong, 'lho," Resa menjawab kebingungan Putri.
Oh, iya. Putri ingat, Rey Bong itu yang dulu pas kecil suka dia tonton di sinetron Sepatu Super.
"Rey Bong sepatu super? Yang punya abang itu kan? Anjay." Putri langsung heboh. Dia heboh bukan karna mengetahui Joko tapi heboh karna ingat Rey.
"Iya, icthu."
"Kasian ya, abangnya." Ucap Ayu memasang wajah sedih. Temannya bukan merasa kasihan, tapi lebih kepengin menabok, najisin banget mukanya. Tapi Salwa dan Cinta tertawa melihatnya.
"Lah, emang dia kenapa?" Tanya Putri.
"Adeknya sukses peranin Joko, eh dia kesurupan Sosis. Hahahahah!" Seketika wajah sedih Ayu yang mendramatisir berubah menjadi tawa renyah.
Iklan sosis yang sering ada di tv berputar di kepala Ayu. "Kocak banget, buset!" Kelima temannya pun ikut tertawa bersamanya. Mereka tahu iklan yang dimaksud oleh Ayu.
Jika sudah berkumpul begini, pasti random. Mereka pun sangat cocok menjalin ikatan pertemanan, mereka memiliki selera humor sama recehnya, dan saling memahami satu sama lain.
Namun, perpisahan kini sudah di depan mata mereka. Membuat Ayu berpikir di dalam usus halusnya.
Sampai kapan mereka akan seperti ini?
Selamanya hingga hari tua dan memiliki keluarga masing-masing?
Atau..
Mereka sendiri yang akan melepaskan ikatan secara perlahan seiring berjalannya waktu?
Tidak ada yang tahu akan terjadi seperti apa hari esok, itu semua sudah menjadi rahasia Tuhan. Hanya sang waktu yang dapat menjawabnya.
一To Be Continue 一
Gimana part ini? Suka kan😻
Jangan lupa ajak teman kalian biar baca bareng, ke o!😹
Sankyu!
300720,
Qfervau_
YOU ARE READING
Introvert [On Going]
Teen FictionIntrovert Kemiskinan membuatnya terpaksa untuk tidak melanjutkan pendidikannya. Kemiskinan telah merenggut kebahagiaan kecilnya. Ayu Astrellia. Gadis malang yang memiliki segudang mimpi, namun ia harus mengubur mimpi-mimpinya sebelum menggapainya...
•introvert #5•
Start from the beginning
![Introvert [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/192760269-64-k943419.jpg)