7. Kita sebaya

48 4 0
                                    

Aku ingin kita menganggap kita sebaya. Tak ada yang lebih tua, tak ada yang lebih muda. Tak ada yang lebih pintar, tak ada yang lebih hebat. Kita sama, kita setara. Sama-sama saling memperbaiki diri, sama-sama saling mengingatkan. Aku tak ingin kamu merasa rendah di hadapanku.

Meski usiaku lebih tua dibanding usiamu, aku ingin kamu menganggapku sebaya denganmu. Aku juga akan menganggapmu begitu. Aku tak ingin menganggapmu sebagai adikku. Seolah aku kakakmu. Aku tak ingin memanggilmu "dik", karena jika begitu maka secara tidak langsung aku memosisikan diri lebih tinggi, kamu lebih rendah dari aku. Aku tak ingin merasa lebih dari kamu, aku tak ingin bersikap superioritas kepadamu. Aku ingin kita setara.

Sehingga bukan hanya aku yang bertindak selalu merasa benar dan berhak menasehati. Mari kita saling menasehati atas kesalahan yang bakal kita buat. Jika aku bertindak superioritas, mungkin nanti hanya aku yang bakal menasehatimu, tanpa mau mengoreksi diri dan menerima nasehat darimu. Jika kita merasa sebaya, sebagaimana teman seumuran, maka kita bisa dengan leluasa saling menasehati ketika ada yang salah pada kita. 

Mari saling menegur, mari saling mengingatkan jika di antara kita melakukan kesalahan. Mari kita menuju lebih baik bersama-sama. Aku butuh kamu untuk memacu diriku agar jadi lebih baik. Dan ku harap aku bisa memacumu tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik juga. Agar bertemunya kita, kebersamaan kita tak sia-sia. Apalah artinya membersama jika tak ada peningkatan kualitas. Aku ingin kita menjadi teman sebaya yang saling bertumbuh menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Ikhtiar BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang