34 = Your touch is 18+ ( あなたのタッチは18歳以上です)

9.5K 449 49
                                    

Watashinohimitsu [ The Daily of Uchiha Hinata ]

____________

Chapter 34 : Sentuhanmu 18+

_____________

Ketika Sasuke mengatakan sesuatu yang melibatkan ranjang maka itu bukanlah main-main, tapi butuh air segar dan ritual sakral jika ingin memulainya, biar semua berjalan dengan semestinya. Membersihkan diri adalah hal yang begitu indah, apalagi itu melibatkan seseoang yang teramat kau cintai.

Hinata turut bergabung dengan Sasuke ketika percikan air shower membasahi keduanya. Tak ada yang membuka pembicaraan, selain suara gemerincik air yang menyentuh tubuh mereka, dan deru napas yang mulai memanas.

Mata arang setajam elang menelisik seluruh tubuh Hinata yang terlihat seperti kaca yang berkilau, tak beda jauh dengan tubuhnya yang juga bercahaya. Rambut hitamnya semakin pekat kala tetesan air shower mengguyurnya hingga menjuntai menutup daerah matanya.

Tinggi yang terbilang beda jauh, membuat Hinata menengadahkan kepalanya, membuat mata berbeda warna mereka bertemu dengan pancaran gairah yang sama-sama memuncak. Deru napas hangat mereka berdansa dengan jarak yang begitu dekat.

Hinata menggigit bibirnya, saat merasakan tangan kekar Sasuke menyentuh tangannya. Merambat pelan menuju lengan sampai pada bahu mungilnya. Hinata semakin gelagapan, merasakan tangan kekar suaminya yang menelusup pada tengkuk belakang.

Sasuke menundukkan kepalanya, menatap mata seindah mutiara yang tengah terpejam dengan bulu mata yang lebat dan lentik. Sasuke sangat mengaguminya.

"Mata yang sangat indah." Sasuke membisikkan-nya pada daun telinga Hinata, membuat si empunya merinding dibuatnya.

Matanya terbuka, merasakan benda basah yang lembut menyentuh bibirnya. Seluruh syaraf tubuhnya melayang, merasakan sentuhan-sentuhan kecil dari gestur tubuh Sasuke.

Ketika suara decapan dua bibir yang saling menyatu, Hinata masih tak kunjung membalas bahkan memejamkan matanya. Pikirannya bergejolak tentang sesuatu hal perihal putranya yang tidak ingin memiliki adik lagi.

Tangannya ingin mendorong dada telanjang Sasuke. Namun, ingatannya tentang zaman yang sudah sangat modern, tentu apapun akan bisa ia cegah. Termasuk alat untuk mencegah terjadinya pembuahan.

Sentuhan yang diberikan Sasuke sangat hati-hati dan membuat seluruh tubuhnya melayang. Ini sungguh terlalu sayang jika berhenti diseparuh perjalanan, ini sungguh menyenangkan.

"Eummphh...." Hinata mengalungkan lengannya pada leher kokoh suaminya, mata yang semula masih terbuka kini terpejam karena dorongan tubuhnya sendiri.

Sasuke menyeringai menang. Tanpa meminta persetujuan lebih, lidahnya menerobos masuk pada mulut istrinya. Mengobrak-abrik apapun yang bisa ia sentuh.

Tubuh Hinata bergetar hebat dengan kedua alisnya yang menekuk menahan sesuatu.

Tangan kiri Sasuke yang terbalut perban, merambat pelan pada pinggang Hinata, menariknya pelan agar menempel sempurna pada tubuhnya. Sementara tangan kanannya meremas bokong sintal istrinya.

"Eummpp..!!" Hinata semakin bergetar menerima bahasa tubuh yang diberikan suaminya.

Dengan gerakan pasti, Sasuke menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Hinata, lidahnya membelok pelan sebelum menyesap kulit putih Hinata.

ᴡᴀᴛᴀsʜɪɴᴏʜɪᴍɪᴛsᴜ [21+]Where stories live. Discover now