27 = Chūnin Exams ( チュニン試験。)

6.1K 570 81
                                    

Watashinohimitsu [Sasuke Hiden]

__________________

Chapter 27 : Ujian Chunin.

____________________

Dengan langkah santai, Kenichi dan Kirei turun dari tangga menuju ruang makan. Tampak di sana sudah ada Kaa-san nya beserta Sasuke, adik kecilnya itu sangat rajin jika sudah membantu Kaa-san mereka.

"Ohayou, Kaa-san, Otouto." Kenichi melempar senyuman pada dua sosok yang sangat disayanginya.

"Ohayou," sambung Kirei.

Hinata balas tersenyum manis pada dua saudara kembar itu. "Ohayou... Kenichi-kun, Kirei-chan."

"Ohayou, Aniki, Nee-san." Sasuke tampak menawan dengan noda tepung di ujung hidungnya.

Kenichi mendekat dan membantu membersihkan noda tepung dari adik kecilnya itu. "Lain kali, perhatikanlah penampilanmu dulu, Nee Sasuke."

"Uhg." Sasuke sedikit terdorong ke belakang, karena ulah kakaknya yang seenak hati menyentil dahinya cukup kencang.

Sasuke mengembungkan pipinya. "Jangan seperti itu Aniki, itu sakit!" protesnya masih mengembungkan pipi kirinya, tangannya sedikit mengusap dahinya yang sedikit sakit.

"Gomen, gomen." Kenichi mengibas-ngibaskan tangannya sambil tersenyum tipis.

"Kaa-san, kami akan berangkat duluan, oke. Kami juga sudah ada janji dengan teman-teman. Jadi kami tidak bisa sarapan bersama." Kirei tersenyum menyesal, tapi bagaimana lagi. Ia dan Kenichi sudah membuat janji dengan teman-temannya di salah satu kedai sebelum sesi ujian Chunin dilangsungkan.

Hinata tersenyum mengerti, dulu Hinata juga seperti itu jika mendekati Ujian Chunin.

"Tidak apa-apa, sayang. Dulu Kaa-san juga seperti itu bersama teman-teman," sahut Hinata.

Senyuman menawan terbit dari dua kakak beradik itu. "Arigatou, Kaa-san!" pekiknya kegirangan.

Sasuke tampak tidak senang dengan keputusan dua kakaknya itu. "Jadi... kalian meninggalkanku sendiri?" ujarnya dengan nada lirih.

"Hanya kali ini saja, Sasuke." Kirei menyentuh puncak kepala adiknya yang masih murung.

"Gomen nee, Sasuke. Lain kali saja." Kenichi memasang senyuman terbaiknya.

"Baiklah...." Sasuke berucap sedikit berbisik.

* * *

"Kaa-san, Tou-san!"

Sasuke memanggil ayah dan ibunya yang sedari tadi belum turun dari lantai atas. Biasanya jika Kaa-san nya membangunkan sang ayah akan cepat, beda dengannya yang harus berteriak sambil menabuh ember.

"Kenapa Kaa-san lama sekali membangunkan, Tou-san?" pikirnya.

Kenichi merasa kesal dan memasang wajah cemberut. Jika tidak segera pergi, takutnya mereka akan terlambat menghadiri Ujian Chunin.

ᴡᴀᴛᴀsʜɪɴᴏʜɪᴍɪᴛsᴜ [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang