pergi meninggalkan luka

1.8K 94 9
                                    

Air mata Ara terus menetes sejak tadi. Perkataan Chanyeol sangan menyakiti hatinya namun Ara membenarkan perkataan Chanyeol. Tapi bukankah itu sedikit kasar? Ara tidak meminta Chanyeol untuk menjadikannya anak angkat,Chanyeol yang dulu meminta.

Ara sudah cukup lelah saat ini,yang ia pikirkan saat ini hanya untuk segerapergi dari rumah Chanyeol. Rumah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.

Ara mengemas semua bajunya,ia mengambil beberapa pakaian di lemarinya. Namun,saat melihat sebuah potongan baju,ia teringat akan sesuatu.

"Ingat,ini rumah saya"

Perkataan Chanyeol seketika terlintas di otaknya.

"bener,ini rumah daddy. Semua yang ada disini punya daddy termasuk barang-barang dan baju yang dikasih sama daddy" gumam Ara.

Tangan yang tadinya sibuk memasukkan banyak pakaian teralihkan dengan satu pakaian yang cukup usang serta sebuah cardigan. Ara ingat pakaian itu,sepasang piama dan cardigan yang ia gunakan saat kabur dari panti asuhan dan saat pertama kali ia bertemu dengan Chanyeol.

"cuman ini yang gue punya" lirih Ara.

Tanpa basa-basi Ara kembali menggunakan piama lamanya dibalut dengan cardigan lamanya juga. Ia beralih pada cerminnya. Ara memandangi dirinya yang di cermin.

Tidak ada yang berubah,kecuali model rambutnya yang kini sangat mencolok.

Tidak mau berlama-lama Ara segera mengambil ponselnya,bukan untuk membawanya tapi untuk menghubungi seseorang kemudian meninggalkan semua yang ada.

"Halo,Sehun"

~~~

"lo serius mau pergi? Nanti lo tinggal dimana?" tanya Sehun panik.

Bagaimana Sehun tidak panik,tepat jam satu lewat Ara menelponnya kemudian Ara meminta untuk menjemputnya dirumah. Sehun tahu betul siapa Chanyeol mengingat posisinya di suatu perusahaan. Sehun tidak mau terkena masalah jika harus menjemput anak seorang pengusaha terlebih lagi pada saat tengah malam.

"tenang hun,gue masih punya keluarga. Inget,gue udah ketemu sama tante gue,dia sodara ayah gue jadi lo sekarang mending anterin gue kesana sebelum daddy...mksud gue Chanyeol nemuin kita disini" jelas Ara.

Sehun hendak akan berbicara lagi namun Ara segera memotongnya.

"please hun,ceritanya nanti aja" lirih Ara.

Sehun hanya menurut,ia kemudian melajukan mobilnya meninggalkan rumah Chanyeol yang megah.

Ara sempat menoleh pada rumahnya itu beberapa saat,menatap nanar.

"Selamat tinggal,maafin Ara...Chanyeol" batin Ara dan tanpa sadar setetes air matanya keluar namun dengan cepat ia mengusapnya.

"kayaknya lo bener-bener niat ninggalin semuanya" kata Sehun saat menyadari dengan keadaan Ara yang terlihat tidak membawa apapun termasuk ponselnya.

"semua yang gue punya tuh di beliin sama dia,gue gak mau bawa apapun yang pernah dikasih sama dia" jelas Ara.

"termasuk ponsel?" tanya Sehun dan Ara mengangguk sebagai jawaban.

"jadi...cuman baju itu yang lo punya,baju saat lo kabur dari panti?" tanya Sehun memastikan.

"gue ga percaya hal sekecil ini masih bisa lo inget" Ara tertawa pelan kemudian kembali diam.

"gue gak bawa apa-apa pas kabur dari sana selain diri gue sama pakaian yang gue pake, disana terlalu menyakitkan buat gue"

Lagi-lagi Ara teringat masa-masa itu. Masa-masa yang membuatnya sangat tersiksa. Melihat itu membuat Sehun kembali merasa bersalah.

Daddy Yeol ✅Where stories live. Discover now