pertemuan pertama kita

2K 90 1
                                    

flashback

Author pov

Ara berlari seorang diri di tengah kegelapan malam jalan raya,sesekali dirinya menengok kebelakang untuk memastikan tidak ada orang panti yang mengejarnya. Ara merasa lega akhirnya ia terbebas dari siksaan di panti setelah bertahun-tahun berada di sana semenjak kecelakaan yang menimpanya. Jujur saja ia tidak suka tinggal disana,pengasuh dan anak-anak disana memperlakukannya tidak pantas,ia selalu menjadi bahan bully an anak-anak dan jika terjadi apa-apa pasti dirinya yang di salahkan.

Ara kabur tidak membawa apa-apa kecuali apa yang ia gunakan saat ini,ia hanya memakai piama,cardigan tipis dan sendal biasa,Ara bahkan tidak tau seberapa jauh ia berlari dari dua jam yang lalu. Yang ada di pikirannya saat ini adalah menjauh dari panti asuhan itu.

Ketika hampir mendekati jalan besar Ara berhenti guna mengatur napasnya,sesekali ia melihat ke kanan dan ke kiri barangkali ada mobil lewat,tapi apa yang Ara harapkan tidak ada,tak satupun kendaraan lewat meski itu adalah jalan besar,apa mungkin karena ini adalah tengah malam.

Ara memutuskan untuk berjalan kaki lagi sekitar beberapa meter,feeling nya mengatakan setidaknya di sekitar daerah ini ada rest area atau rumah warga. Setelah beberapa meter berjalan Ara masih belum menemukan apa pun kecuali lampu jalan yang remang-remang.

Beberapa saat kemudian matanya menangkap sebuah mobil yang tengah berada di bawah lampu jalan,Ara bernapas lega setidaknya ada mobil yang akan mengangkutnya ke kota,terserah di mana pun kota itu asalkan Ara pergi dari sini sejauh mungkin.

Ara melihat ada seorang pria bertubuh tinggi sedang menelpon di belakang mobil,Ara hendak menghampirinya namun niatnya terhenti saat tiba-tiba di belakang pria itu ada seseorang yang membawa tongkat baseball dan bersiap memukul pria yang sedang menelpon itu.

"AWAS! DIBELAKANG MU!" teriak Ara membuat pria itu lantas cepat menoleh dan menghindar dari pukulan orang itu.

Sempat terjadi perkelahian diantara mereka namun si pria tinggi ini mampu mengalahkan orang yang ingin memukulnya tadi. Orang itu pun akhirnya kabur dengan jalan tertatih. Ara memberanikan diri mendekati pria itu.

"kau baik-baik saja?" tanya Ara.

"iya,terima kasih sudah memberi tahuku" jawabnya.

Akhirnya Ara dapat melihat dengan jelas wajah pria itu,ia tak menyangka bahwa pria itu cukup tampan.

"kenapa kau ada disini?malam-malam begini?" tanya pria itu saat Ara sibuk menatapnya.

"a-aku,aku kabur" jawab Ara terbata-bata.

"kabur?astaga kenapa? ayo aku akan mengantarmu kembali ke rumah" pria itu sudah menggandeng tangan Ara namun dengan cepat ia melepasnya.

"tidak mau" jawab Ara sambil menunduk.

"kenapa?jika ada masalah di rumah mu lebih baik bicarakan baik-baik dengan orang tuamu" kata pria itu menasehati.

Mendengar kata 'orang tua' Ara menatap pria itu dan matanya mulai berkaca-kaca.

"heyy kenapa menangis?"

"a-aku tidak punya orang tua,hiks..aku..aku kabur dari panti asuhan,hiks...mereka memperlakukan ku tidak adil,aku tidak mau tinggal disana" jawab Ara sambil menangis.

Pria itu menghela napasnya,Ara menggenggam tangan pria itu dan memohon.

"ku mohon bawa aku pergi dari sini,setidak nya beri aku tumpangan untuk pergi dari sini,kau bisa menurunkan ku dimana saja nanti asal bawa aku pergi dari sini" ucap Ara sambil memohon.

Pria itu menatap penampilan Ara dari atas kebawah,keadaannya cukup memprihatinkan.

"kau jalan kaki?"

Daddy Yeol ✅Where stories live. Discover now