11. Elf

24 3 0
                                    

Perasaan lo sebenarnya buat siapa si? Gue kasih tau sama lo ya, cewek nggak suka sama cowok yang ganjen sana sini. Mantapin tuh, lo lebih pilih siapa diantara mereka. Jangan lo pacarin dua-duanya.
_Galatea Saturnus_

Now Playing| Blueming-IU
.


.

Happy Reading!

"Deenan, Tea, nanti malam Papah sama Bunda berangkat ke Palembang untuk menghadiri pembukaan hotel baru milik teman Papah. Kalian baik-baik disini ya." ucap Miranda di sela sarapan pagi ini.

Deenan dan Tea yang sedang menikmati roti bakar pun langsung tersedak bersamaan. "Semendadak gini, Bun? Bibi kan lagi pulang kampung, si mamang (supir dirumahnya) juga kan nggak bisa terus-terusan disini sampe malem. Gamau ah, Bun. Gajelas banget!" seru Deenan sambil memberengut kesal.

"Sopan sedikit kek kalo ngomong, Bang. Liat tuh Bun, bibirnya sampe mau jatuh." kelakar Tea yang gemas melihat kelakuan Kakak laki-lakinya.

"Diem lo!"

"Lagian Papah kamu tuh yang telat ngasih kabar ke Bunda. Mau ya? Cuma 5 hari kok." tawar Miranda kepada Deenan dan Tea.

Mendengar itu, Deenan langsung menatap Papahnya datar. Sedangkan yang ditatap malah tersenyum canggung.

"Bagaimana kalo Papah tambah uang jajan kalian 3 kali lipat? Atau mau Papah belikan iPhone keluaran terbaru?" tawar Nial, namun tatapan matanya mengarah kepada Tea.

Sial, senjata kayak gini kalo ditolak mubazir.

"Bang, nu kieu mah mun ditolak nyaah pisan. Tarima we, lumayan si Bapak kan real sultan. Pira ge 5 poe, gampil lah." Tea membujuk Deenan menggunakan bahasa Sunda supaya Nial tidak mengerti arah pembicaraan mereka, sedangkan Miranda sedang menahan tawanya. (Bang, yang kayak gini kalo ditolak sayang banget. Lumayan Papah kan real sultan. Cuma 5 hari kok, gampang lah).

"Maneh milih opsi nu mana?" tanya Deenan kepada Tea.

"Tea mah milih opsi nu kadua!" sahut Tea kegirangan.

"Oke Pah, Deal. Tea minta dibeliin iPhone keluaran terbaru." jawab Deenan twnpa menatap Nial.

"Kamu?" tanya Nial.

"Oh Deenan ditawarin juga ternyata, kirain nggak dianggap." sahut Deenan sambil tertawa sumbang. "Kalo Deenan emang boleh minta sesuatu, Deenan minta Papah kabulin 3 permintaan aku. Tapi permintaan itu, Deenan minta kalo udah perlu aja. Gimana?"

Nial membenarkan duduknya menjadi tegap, "Apapun itu akan Papah lakukan. Demi kalian. Deal."

"Sebelum Deenan berangkat sekolah, Deenan mau nagih satu permintaan ke Papah. Boleh?"

Nial terkekeh pelan, "Silakan, Deenan."

"Permintaan pertama, Deenan mau uang jajan Deenan ditambah 3 kali lipat, sesuai tawaran Papah tadi. Papah kan real sultan cuma 3 kali lipat gaakan ada artinya." ucap Deenan.

"Ternyata anak ini semakin cerdik saja." ucap Nial didalam batinnya sambil menampilkan senyum miring.

______

"Bang, itu cewek yang lo gebet bukan si?" tanya Tea yang melihat cewek di halte bus.

"Yang mana? Gebetan gue selusin." jawab Deenan sambil tertawa ditengah jalan.

"Dih!" maki Tea sambil mencubit pinggang Deenan, "Yang dulu di uks loh, Bang. Inget ga?"

"Keana? Mana mana?!" ucap Deenan sambil menepikan motornya.

DEENAN NEPTUNUS (On Going)Where stories live. Discover now