4. Vier

36 7 3
                                    

Happy Reading!!

Pagi ini sangat merepotkan, Deenan terus saja menyuruh sesuatu kepada Luna. Tadi malam, Luna menginap di rumah Deenan. Ia sangat menyesal karena menerima ajakan Bunda Deenan tadi malam kalau tau ia hanya dijadikan pesuruh oleh Deenan.

"Heh, beresin buku gue. Jadwalnya ada di meja"

Luna mengangguk dan pergi membereskan buku Deenan.

"Lun, pakein dasi gue dong"

Luna mendelik "Pake sendiri aja!"

"Tangan gue kan sakit, bego"

"Yaelah, kaya tangan lo di amputasi aja. Di perban doang mah gaada apa-apanya!"

"Udah deh. Pakein cepet, tangan gue kan masih gabisa digerakkin. Lagian nggak dandan juga udah cantik" maki Deenan.

"Haah? Apa tadi?"

"Pakein dasi gue"

"Bukan yang itu!"

"Terus yang mana?"

Luna memutar bola matanya malas "Udahlah lupain"

Mendengar itu, Deenan memaki dirinya habis-habisan "Bego, tolol, tai!! Untung si Luna maya nggak nanya macem-macem. Kiddooooo!"

___

"Lun, ambilin gue makanan dong"

Luna menggeram kesal. Dengan hati-hati, Luna mengambil sarapan untuk Deenan. Saat Luna akan mengambil makanan, suara Nial menghentikan pergerakan Luna.

"Biar si Manja ini mengambil makanannya sendiri, Luna"

"Eh, gapapa kok, Om. Kan salah aku juga udah bikin Deenan sakit"

"Yaudah si, Pah. Dia nya aja nggak keberatan, kenapa Papah yang ribet"

"Deenan, maksud Papah bukan itu. Kamu liat dong, Luna kan lagi makan"

"Ah yaudah gajadi!" ujar Deenan sambil bangkit dari duduknya dan menjauh dari meja makan.

Luna langsung mengambil lauk pauk untuk Deenan dan berniat menyusul Deenan ke ruang keluarga. Melihat itu, Tea langsung mencegah Luna "Kak Luna makan aja, kak Deenan emang gitu"

"Nggak usah deh"

"Eh, tapi kamu harus makan Luna. Biar Deenan jadi urusan Bunda aja"

"Nggak usah, Bun. Aku bawa Roti tawar dulu aja, aku mau nyamperin Deenan dulu"

Luna merasa heran. Kenapa Deenan marah kepada Papahnya? Padahal Papahnya hanya berbicara hal sepele. Setelah Luna mengambil roti tawar dan makanan untuk Deenan, dia langsung menghampiri Deenan yang tengah menonton kartun Mr. Bean kesukaanya dengan wajah cemberut.

"Nih makanan lo, lo kenapa?" tanya Luna dengan suara pelan. Karena dia tau, mood Deenan sedang buruk saat ini.

"Kepo! Lo lanjut makan aja, sana" ucap Deenan tanpa melirik sedikitpun kearah Luna.

"Gue bawa roti tawar. Lo makan aja, gue juga mau makan soalnya"

Deenan melirik tangan Luna yang membawa sarapan untuknya "Simpan lagi aja, gue nggak laper"

"Tapi lo harus sarapan"

"Berisik banget sih! Yaudah suapin!" titah Deenan kepada Luna.

"Tau gini, mending gue gausah so care sama lo!" setelah mengatakan itu, Luna menyuapi Deenan dengan ogah-ogahan.

"Minum!"

Luna menggerutu kesal. Dasar diktator! Beruntung, minuman itu tak berada jauh dari tempatnya sehingga Luna tak perlu berjalan jauh.

DEENAN NEPTUNUS (On Going)Where stories live. Discover now