Ayu mengambil ponselnya dan membuka applikasi chatting. Hari ini tidak ada banyak notif.
Ayu mulai memutar lagu favoritnya dan menyanyi mengikuti alunan musik.
Rasanya hidup terlalu membosankan baginya, apalagi nanti saat ia sudah tidak akan bersekolah. Sudah terbayang betapa semakin membosankan kehidupannya.
Dia ingin sekali melanjutkan pendidikannya.
Dia ingin menjadi human yang berguna di masa depan selanjutnya.
Dia ingin menggapai angannya.
Setetes air mata meluluh dari kelopak matanya. Rasanya... hidup ini tidak adil baginya.
Mengingat kehidupan temannya yang bahagia bersama keluarga yang serba berkecukupan semakin membuatnya merasa bahwa hidupnya tidak adil.
Tuhan tidak adil kepadanya.
Dirinya sering melaksanakan ibadah kepada-Nya ketimbang temannya yang lain. Tapi justru kenapa kehidupannya lebih sulit dibandingkan kehidupan temannya?
"Astagfirullah."
Ayu menggelengkan kepalanya, menyingkirkan segala pemikiran buruk terhadap yang Maha Pencipta.
"Lo gak boleh bandingin idup lo sama idup orang lain, gak boleh. Semua punya porsi masing-masing untuk bahagia." Nasihatnya kepada dirinya sendiri.
***
Di sekolah.
Sebenarnya ke sekolah pun percuma, karna sudah tidak ada KMB lagi mengingat semua murid kelas IX tinggal menunggu hari kelulusan nanti beberapa hari lagi.
Kelulusan SMPN 1 akan diselenggarakan di sebuah gedung, yang secara keseluruhan kesiapannya sudah mencapai 80% mengingat hari H tinggal menghitung hari.
Wali murid tidak semuanya diundang menghadiri acara kelulusan tersebut, hanya siswa yang masuk kedalam 10 terbaik secara rank saja yang walinya diundang.
Karna sekolah ini bukan sekolah swasta, muridnya pun terbatas. Hanya ada sepuluh kelas yang berisikan 40 murid perkelas. Diantara 400 murid tersebut, hanya 10 wali dari murid berprestasi yang akan menghadiri kelulusan sang anak, hal tersebut dikarenakan gedung yang disewa luasnya terbatas.
Sebenarnya bukan karna pihak sekolah yang tidak mampu menyewa gedung yang lebih luas, hanya saja gedung yang lain telah di booking terlebih dahulu oleh pihak sekolah lain.
"Kalo gue sih kebayanya udah disiapin sama nyokap gue, kebaya couple-an gitu." Ucap Cinta.
Diantara mereka berenam, hanya Vinka, Cinta, dan Putri yang walinya diundang kedalam acara.
Sedangkan Ayu, Salwa, Resa walinya tidak diundang karna mereka tidak masuk kedalam 10 siswa dengan ranking terbaik. Namun meski begitu, belum dipastikan diantara murid yang walinya diundang akan peringkat keberapa karna itu akan diumumkan pada saat hari H tiba.
"Gue masih bingung mau pake kebaya yang modelnya gimana, ribet banget." Eluh Salwa. Ia sangat tidak menyukai jika mengenakan kebaya.
"Sama, gue juga." Timpal Putri.
"Ntah kenapa, setahun yang lalu gue pengen cepet-cepet lulus sekolah. Tapi pas kelulusan udah di depan mata, rasanya gak rela." Vinka dengan raut muramnya.
"Sama, gue juga," lagi-lagi, Putri menimpali.
"Bener," Cinta mengangguk membenarkan. "Kita pisah sekolah, lo sama dia masih bareng karna satu SMA yang sama." Cinta menunjuk Vinka dan Resa bergantian.
"Terus gue bakal pisah sama kalian. Bakal ngeawalin sekolah baru sendiri lagi, beradaptasi lagi, yang pasti itu hal yang jaim bagi gue." Ungkapnya, karna walaupun Cinta bukan lagi anak SD, tetap saja beradaptasi pada tempat yang baru bukanlah hal yang mudah baginya.
"Sama, gue juga." Lagi-lagi-lagi, Putri menimpali.
"Lo daritadi 'sama, gue juga. Sama, gue juga' mulu anjer, pegel kuping gue dengernya." Kesal Vinka.
"Sama, gue juga," lagi-lagi-lagi-lagi, Putri menimpali. "Gue pegel ngomong kalimat yang sama terus."
"Kalo kuping lo pegel, sini gue pijitin," ucap Salwa yang kemudian menjewer telinga Vinka membuat sang empunya mengaduh kesakitan.
"Gue enak dong, everytime rebahan terus." Kata Ayu yang sedaritadi hanya nyimak.
"Iya anjir, enak banget idup lo."
Tanpa disadari, sebenarnya Ayu hanya menutup kesedihannya dengan seolah-olah dia bahagia dengan hari berikutnya yang akan ia jalani yang sudah dipastikan sangat monoton.
Sankyu!
270720,
Qfervau_
YOU ARE READING
Introvert [On Going]
Teen FictionIntrovert Kemiskinan membuatnya terpaksa untuk tidak melanjutkan pendidikannya. Kemiskinan telah merenggut kebahagiaan kecilnya. Ayu Astrellia. Gadis malang yang memiliki segudang mimpi, namun ia harus mengubur mimpi-mimpinya sebelum menggapainya...
•introvert #3•
Start from the beginning
![Introvert [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/192760269-64-k943419.jpg)