FRAHA & FARAH

13. Loe Gak Akan Bisa Lakuin Apapun

Tak seperti biasanya Fraha menunggu Farah. Biasanya ia selalu berangkat terlebih dahulu.

"Masih lama?"

"Sebentar lagi kok, berangkat aja duluan."Farah tak ingin merepotkan Fraha, mungkin karena ia sakit jadi Fraha menunggunya.

"Kita berangkat bareng."Fraha memberikan uang saku cukup banyak untuk Farah.

"Ini buat daftar studi tour boleh gak?"

"Loe mau ikut?"

Farah mengangguk, ia pengin pergi ke puncak.

"Ya udah."

Farah senang sekali, ia tak pernah ikut studi tour sebelumnya.

"Ayo naik.."

Farah sedikit ragu, tumben sekali Fraha mau berangkat bareng dan bonceng dirinya.

"Cepet keburu telat, belum sarapan juga."

"I...iya."Farah memegang ujung jaket Fraha seperti biasa.

Kedatangan Farah dan Fraha tentu saja menarik perhatian seluruh SMK Bintara.

Delisa makin geram dengan Farah dan semakin besar keinginannya untuk mendepak Farah seperti korban-korbannya dulu.

"Kalah set nih,"Angel menertawakan Delisa walaupun faktanya ia juga iri dengan Farah karena berhasil mendekati Fraha.

"Gak usah berlaga loe,"Delisa balik menertawakan Angel." Gue tau kalau loe juga iri kan? Gue liat loe pas kita aniaya Farah tapi loe malah pergi gitu aja tanpa nolongin Farah, dasar muka dua."cibir Delisa.

"Lebih baik gue daripada loe yang brutal."Angel mengeram kesal.

"Sembunyi aja terus di balik topeng malaikat loe."Delisa dan yang lainnya pergi meninggalkan Angel sambil terus tertawa.

Di balik pohon dekat parkiran seorang gadis menatap benci pada Farah.

"Dia milik gue."gerutunya dengan amarah yang mencokol dan ingin segera menghabisi Farah.

"Loe gak akan bisa lakuin apapun."Gadis itu menatap tajam pada laki-laki yang sedang menghisap batang candunya.

"Kita lihat saja nanti."gadis itu menghentakkan kakinya dan segera pergi sedangkan laki-laki itu hanya geleng-geleng kepala dan terus mengawasi Farah dan Fraha dengan hati yang terluka.

"Wahhh....wahhh...pantas saja seluruh siswa siswi SMK Bintara heboh, ternyata ada new couple double F."Remon melempari Fraha dan Farah dengan kulit kacang.

"Hentikan bego."maki Fraha.

"Hahaha ok bro."Remon dan Desta terkikik melihat muka Fraha yang memerah.

"Farah loe ke kelas sendiri ya, kalau ada apa-apa telfon gue."

"Tapi gue gak punya nomor Kaka."jawab Farah polos yang membuat Remon dan Desta tertawa terbahak-bahak.

"Aduh kak Fraha gimana sih,"goda Remon.

"Diem loe bangke."Fraha meminta ponsel Farah dan memasukkan nomornya."Itu nomor gue, loe chat gue."

"Iya kak,"Farah mengulurkan tangannya meraih tangan Fraha dan mencium punggung tangannya.

"Ahhh cieeee udah kaya mommy and daddy."Desta makin heboh, ia belum tau kalau mereka sudah menikah.

"Apaan sih."Fraha dan Farah sama-sama tersipu malu. Farah langsung berlari kecil sembari menundukkan kepalanya.

"Aww...."Farah meringis saat menubruk punggung orang di hadapannya."Maaf."

"Gak papa kok, lain kali jangan menunduk terus."

"Iya kak." Farah ingin segera pergi tapi Geral meraih tangannya dan menggenggamnya erat.

"Maaf kak, tolong lepasin."Farah takut Fraha melihatnya.

"Kita jalan bareng,"ucap Geral menarik Farah untuk ikut jalan bersamanya.

"Gak kak,"Farah berusaha melepaskan genggaman tangan Geral tapi justru semakin erat.

"Dasar murahan."cibir Delisa dan berdiri di depan menghalangi langkah Geral.

"Loe lebih baik minggir..!!"perintah Geral tak suka jika ada yang mengganggunya.

"Kaka itu milik gue,"Delisa menarik Geral ke sisinya tapi pegangan tangan Geral pada Farah tak juga ia lepas.

"Gue Geral Febriano menyatakan bahwa Farah Zequena adalah kekasih gue, jangan pernah ada yang mencoba mengganggunya."Triak Geral lantang.

Fraha kini berdiri di belakang Farah dan Geral bersama Remon dan Desta.

Delisa sendiri dan teman-temannya menatap tajam Geral.

Tentu saja, berkumpulnya para most wanted di sekolah menarik perhatian dan banyak yang ikut mengerubungi untuk melihat apa yang akan terjadi sembari menyiapkan ponselnya untuk merekam kali saja ada kejadian yang seru, mereka tak sabar untuk mengabadikan dan menyebarkannya.