"Di Korea atau pun tidak, aku tetap lebih tua darimu. Jadi kau tetap harus memanggilku Noona. Kau mengerti Park Baekhyun?"

"Siapa yang Park? Aku seorang Byun lagi sekarang!" dengusnya protes.

Jessica memutar matanya malas. "Kau masih seorang Park jika kau lupa." jari dengan cat kuku mengetuk pelipisnya dua kali.

"Aku sudah menceraikannya kok!" Baekhyun tidak mau kalah.

"Bila berkas perceraian kalian belum di sah kan pengadilan, tentu saja kalian masih resmi dalam satu ikatan pernikahan." wanita itu menyeringai menyebalkan. "Sebegitu inginnya ya menjadi duda?" di lanjutkan tertawa yang lebih menyebalkan.

"Ish! Keluar sana! Aku mau tidur lagi!"

Dengan cepat Jessica menarik selimut milik Baekhyun, menjatuhkannya ke lantai dan menekan remote untuk membuka gorden di kamar remang milik si mungil.

Baekhyun hanya bisa melongo melihat kelakuan Jessica yang berhasil menganggu kenyamanannya.
"Kau dan adikmu sama saja! Sama-sama gila!" sebelum berteriak kesal.

"Bangun sekarang dan bersiap. Kau harus terbang ke Korea tiga jam lagi." sengaja dia mengacuhkan Baekhyun.

Wanita cantik itu tersenyum manis di hadapannya.  Baekhyun hanya merespon dengan rengutan lucu. Dia keberatan akan perkataan Jessica tadi.

"Aku tidak mau pulang. Aku masih lelah akibat ulah adikmu itu."

"Kau harus pulang. Pekerjaan kantor milikmu menunggu untuk di kerjakan."

"Tapi kan sudah ada Changmin Hyung di sana. Lagi pula aku masih lelah sekali akibat pemotretan."

Jessica yang sedari tadi berdiri anggun di hadapan Baekhyun, mendudukan dirinya di hadapan si kecil yang masih merajuk.

"Dengar ya Baekhyun sepupuku yang sebentar lagi menjadi duda~" ucapnya manis dengan nada mengejek. "Aku mengirimkan Changmin kesana untuk membantu menggurus perusahaan pada saat kau sibuk menjadi model untuk majalahku dan brand milik Krystal, bukan untuk menjadi pemilik dari perusahaan tersebut. Banyak berkas yang harus kau setujui dan perlu pengesahan dari mu."

"Tapi aku sudah betah di Paris Noona."

"Tidak tuan Park. Kau punya tanggung jawab. Siapa yang akan mengurus bisnis peninggalan ayahmu jika kau malas-malasan begini, hm?" usapan lembut Jessica hadiahkan di kepala si kecil. Walau pun sudah sebesar ini, Baekhyun tetap menjadi sepupu yang paling ia manjakan.

"Chang-"

"Tidak boleh." Jessica mendelik ke arahnya. "Kalau memang tidak mau mengurus perusahaan lagi, sebaiknya kau bilang pada Ayahmu."

"Aku tidak bisa Noona, Ayah pasti kecewa."

Binar mata milik si kecil meredup. Baekhyun itu sangat sensitif jika menyangkut orang tuanya. Dia tidak mau membuat orang yang sangat berarti di hidupnya terbebani.

"Pulanglah. Kau punya tanggung jawab di sana. Aku akan bilang pada Changmin untuk menemanimu menggurus perusahaan. Setidaknya sampai otakmu tidak idiot lagi."

Suasana yang tadinya serius dan haru hancur berantakan saat ejekan dan suara tawa milik Jessica di sambut pekikan jengkel sarat akan  kekesalanl milik Baekhyun.

Wanita cantik itu menggacak surai kusut milik sang sepupu gemas, dan memberikan kecupan manis di bibir Baekhyun.

"Berhenti mencium bibirku nenek lampir!!"

Wajar kan kalau dia jengkel setengah mati pada sepupunya ini?! Dasar tidak sopan! Memangnya Baekhyun lelaki  murahan apa!

"Kenapa? Itu hanya sekedar sapaan puppy kecilku~ kita bahkan pernah mandi bersama."

EGOWhere stories live. Discover now