4

7.6K 838 110
                                    

Chanyeol mengeram terganggu. Dahinya terlihat mengernyit saat merasakan usapan lembut pada surainya. Bola mata yang masih tertutup oleh kelopak yang indah itu terlihat bergerak-gerak, menandakan dirinya yang sangat terusik oleh ulah seseorang yang mengganggu tidur nyenyaknya. Satu tangannya menepis usapan itu dengan sedikit kasar, membuatnya terhenti agar lelaki tinggi itu bisa melanjutkan tidur yang sempat terusik.

Tapi harapan itu hanya datang sebentar dan pergi lagi saat dirinya merasakan terpaan sinar yang serentak menyerbu kelopak matanya. Kali ini, dia tidak memiliki pilihan lain selain membuka matanya lebar-lebar dan menemukan pelaku yang sudah bisa dia tebak tanpa perlu membuka mata.

Disana. Tepat di depan sebuah jendela dengan kain gorden yang sudah terbuka sempurna. Berdiri seorang lelaki cantik dengan setelan jas formal dan dasi yang terlihat membosankan tergantung di lehernya. Wajah cantik itu terlihat berseri walau selera fashion yang dia kenakan terlihat ketinggalan jaman dan terlalu formal untuk lelaki seusianya. Senyum manis yang menurut Chanyeol terlihat menjijikan itu tersemat di bibirnya dengan mata bulan sabit melengkung indah.

"Selamat pagi, Chanyeol."

Bukannya menjawab. Chanyeol hanya mendengus kesal dan merubah arah tidurnya membelakangi jendela yang menampilkan langit pagi hari ini yang terlihat cerah.

"Ku dengar jam 10 nanti akan ada kelas spesial yang harus kau hadiri." Baekhyun melangkahkan kakinya kearah lelaki yang masih bergelung kesal di dalam selimutnya. "Aku akan menyiapkan segala keperluanmu. Mandilah. Kau tidak boleh mengecewakan trainee-mu Chanyeol."

"Kau terlalu banyak bicara." Chanyeol mendengus malas. Tapi lelaki tinggi itu tetap keluar dari zona nyamannya dan masuk ke dalam kamar mandi tanpa banyak bicara.

Sedikit terkejut saat Baekhyun tidak mendapati makian dan umpatan yang biasanya menjadi 'sarapan' pagi, saat masuk dengan seenaknya ke kamar Chanyeol tanpa izin. Lelaki kecil itu terlihat tersenyum lembut, mengira kalau Chanyeol mulai menerimanya sebagai suami. Baekhyun masuk ke dalam closet, menyiapkan setelan yang akan di pakai Chanyeol nanti sebelum keluar dan sarapan untuk dirinya dan Chanyeol.

.

.

.

Chanyeol keluar dari kamar mandi dengan tampilan yang lebih segar. Tubuh atletis itu terbalut bathrobe dengan tangan kanan yang tidak berhenti menggeringkan surainya dengan handuk putih polos yang ada di tangan kanan.

Matanya memicing tajam saat mendapati setelan yang nampaknya di siapkan oleh Baekhyun. Dengan langkah malas, Chanyeol membawa langkah menuju ranjangnya dan memandangi setelah itu. Sebuah kemeja bewarna putih dengan jas hitam begitupun dasi dan celana.

"Dia pikir aku seorang bodyguard ." Decaknya malas. Tangan besar miliknya melempar asal pakaian itu hingga teronggok menyedihkan di sisi tempat tidur yang telah di rapihkan Baekhyun. Chanyeol masuk ke dalam closet miliknya dan memilih pakaian yang menurutnya cocok akan image yang dia punya.

Tentu saja selera fashion Chanyeol sangat bertolak belakang dengan Baekhyun. Chanyeol memilih sebuah kemeja biru muda bergaris dengan
blazer navy dan celana denim putih. Ayolah, Chanyeol itu seorang public figure walaupun dirinya tidak setenar artis dan aktor papan atas, tapi dia juga tidak mau malu karena sorotan selera fashion yang membosankan seperti yang selalu di pilihkan Baekhyun.

Closet besar milik Chanyeol terdiri dari beragam barang yang menjadi koleksinya selama ini. Berbagai jenis pakaian formal dan informal dengan merek terkenal dan warna-warna cerah yang biasanya dia padu padankan. Jam tangan yang terliihat mahal dan jenis-jenis sepatu juga tak luput mengisi spot-spot tertentu di closet milik Chanyeol.

EGOWhere stories live. Discover now