7

13.9K 1K 208
                                    

Mimpi indah itu menjadi mencekam saat Sehun mendengar jeritan Luhan yang memekakan telinga. Luhan akan melahirkan lebih cepat dari perkiraan dokter. Seolah kebakaran jengot, Sehun menggendong lelaki cantik itu ke dalam mobil dan melajukan kendaran beroda empat itu dengan kecepatan yang tidak main-main.

Lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu saat ini sedang menjerit seraya menjambak surainya dengan kuat. Menyalahkan Sehun atas kesakitan yang saat ini dia rasakan. Mengutuk penis Sehun yang sangat kurang ajar saat menyemburkan benih yang sekarang berubah menjadi janin yang siap keluar dari dalam perutnya.

Tidak, Luhan tidak membenci bayinya. Dia hanya sangat kesal kepada penis Sehun saat ini.
Lagi, jambakan Sehun terima saat kontraksi perut Luhan datang lagi. Lelaki bermata rusa itu memekik menyedihkan saat dirinya diangkat ke dalam ruang UGD. Si cantik itu harus diperiksa lebih dahulu sebelum menjalani operasi untuk mengeluarkan bayi miliknya.

Semua berjalan lancar dan hasil tes yang dilakukan dokter pada Luhan pun baik. Tapi, Sehun saat ini setengah mati kesal kepada lelaki cina kecintaannya . Salahkan Luhan yang tidak mau di operasi sekarang. Luhan tidak mau masuk ke ruang operasi dan memilih bertahan dengan rasa sakitnya karena lelaki cina itu mengharapkan Baekhyun ada di sini. Dan yang membuat emosi Sehun kembali memuncak adalah Baekhyun yang sama sekali tidak bisa di hubungi.

Lelaki yang memiliki kulit pucat itu bahkan telah meminta bantuan Kai tetapi hasilnya tetap nol. Kai sendiri mengaku sudah empat hari ini kehilangan kontak dengan Baekhyun. lelaki kecil itu tidak pergi ke kantor dan tidak bisa di hubungi sama sekali.
Sehun kelimpungan. Masalahnya ini menyangkut bayi nya yang ingin keluar tapi terpaksa di hentikan oleh calon Ibunya sendiri.

"Luhan sayang please, jangan bertingkah seperti ini. kasian baby.." bujuk Sehun tanpa henti.

"Baekhyun sudah janji Sehun." Luhan meringis di sela perkataannya. "Kau pasti kurang usaha!" bentaknya kali ini.

"Ini sudah ke dua puluh dua kalinya sayang aku meneleponnya. Tapi tetap saja tidak tersambung." Ujar Sehun dengan nada memelas.

"Baekie~" renggek Luhan dengan menyedihkan.

"Baiklah-baiklah! Aku akan meneleponnya sekali lagi."

Sehun dengan sangat berharap menekan kembali nomor ponsel yang sedari tadi tidak bisa di hubungi. Dan seperti keajaiban, panggilan Sehun di sambut oleh nada tunggu yang sangat dinantikannya sedari tadi.

"Halo?" suara milik Baekhyun yang terdengar serak dan kelelahan.

"Baek! kau harus datang kerumah sakit sekarang!" pekik Sehun tidak sabaran.

"Sehun?"

"Iya, ini Sehun! Cepatlah datang kerumah sakit tempat Luhan memeriksakan kandungan. Dia tidak mau operasi jika kau tidak ada." Desakan terus Sehun lakukan pada lelaki yang ada di line teleponnya.

"Apa kau bilang?!" Baekhyun memekik kesal. "Aku sedang ada di Jeju Sehun, dan rapat sialan itu baru selesai! Tidak mungkin aku berada di sana saat ini."

Sehun terlihat binggung dengan kata umpatan dari Baekhyun. Tidak biasanya lelaki yang lebih kecil itu berkata dengan umpatan jika menyangkut hal pekerjaan yang sangat dia sukai.

"Berikan ponselmu pada Luhan!" perintah Baekhyun tidak bisa di bantah.

Segera, lelaki albino itu memberikan ponselnya pada si cantik yang masih menangis sesenggukan.

"Baek~"

"Luhan! Demi strawberry yang aku cintai setengah mati! apa yang kau lakukan?" pekik Baekhyun pada lelaki rusa itu.

EGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang