Bagian 2

201 50 25
                                    

Kamu boleh sedih, tapi jangan lupa akan kesehatanmu. Aku takut kamu sakit.
.
.
.
.

Dengan tatapan sendu, Melka menatap ke arah lapangan basket yang mengingatkan nya pada sesosok laki-laki yang telah berhasil mematahkan hatinya. Rebeca dan Zena yang tau bagaimana perasaan Melka sekarang hanya diam dan sesekali memeluk Melka. Melka yang sekarang bukanlah Melka yang mereka kenal. Melka dulu sangat terkenal dengan keceriaannya, senyum cantiknya, dan keramahannya pada semua orang. Melka di keluarganya pun sangat ceria dan periang. Namun, karena suatu hal Melka menjadi tertutup dan sangat dingin.

"Mel, udahh jangan lo tangisi lagi mel. Air mata lo lebih berharga mel.
Please jangan buat gue dimarahin kedua kakak lo mel." Kata Rebeca

"Gue harus gimana Ca? Ze? Gue terlalu rapuh buat ngilangin ingatan gue tentang dia. Gue juga pengen bahagia Ca, Ze. Udah 3 bulan sejak kejadian itu gue salalu kepikiran dia terus." Kata Melka dengan tangis yang menjadi-jadi

"Cukup Mel, lo udah cukup sengsara gara-gara cowok brengsek itu. Gue mohon sama lo, lupain tentang dia. Cari jati diri asli lo, gue gak pengen temenan sama cewek dingin kaya lo gini. Gue mau temenan sama cewek ceria yang selalu ada sama gue, yang cerita sama gue. Gue mau Melka yang dulu, bukan yang sekarang." Kata Zena kemudian mereka bertiga berpelukan

Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada 2 orang yang menatap mereka dengan dengan amarah yang meluap-luap.

"Kita akan bales orang yang udah buat lo kaya gini dek. Gue gak akan tinggal diam ketika lo disakiti." Kata Aldo

"Emang lo tau bang keberadaan tuh cowok brengsek dimana? Gue rasa tu cowok takut sama gue, takut kesaing karena ketampanan gue. Iya kan bang." Kata Yugo membuat Aldo memutar bola matanya malas, karena ia tau adeknya ini tidak ingi membuatnya semakin emosi yang akan mengakibatkan sesuatu hal buruk terjadi.

Aldo kemudian meninggalkan tempat tersebut dengan Yugo yang mengekornya. Aldo adalah kakak pertama Melka sedang kan Yugo kakak kedua Melka namun karena Aldo telat masuk sekolah dulu maka dari itu ia bisa sekelas dengan Yugo yang lebih muda 1 tahun darinya. Melka lebih muda dari yugo 2 tahun maka dari itu sekarang Melka duduk di kelas 10 Ipa 1 dan Aldo serta Yugo 12 Ipa 3.

Saat ini jam sudah menunjukan pukul 13.00. Kelas Melka sedang menunggu Bu Beti, guru pelajaran Kimia yang benar-benar suka sekali telat masuk juga telat keluar.

"Mel, anter gue ke kamar mandi yuk. Si Zena gak mau nganter, katanya belum ngerjain kimia. Mau ya Mel ya." Ajak Rebeca dengan kaki yang sudah dihentak-hentakkan tanda bahwa dia sudah tidak tahan ingin buang air kecil.

Melka yang melihat kelakuan temannya itu hanya bisa geleng-geleng kepala dan memutuskan untuk mengantar Rebeca ke kamar mandi.

Saat perjalanan menuju kamar mandi Melka harus melewati kelas 10 Ips 1 yang terletak di samping kamar mandi atau tepatnya dipojok lorong kelas. Dengan cepat Rebeca berlari ke arah kamar mandi meninggalkan Melka yang masih berjalan jauh darinya. Melka menghembuskan nafasnya kasar karena ia harus melewati kelas para Bad boy sekolahnya. Dengan wajah yang ditundukkan Melka melewati para cowok yang disebut-sebut para kaum hawa sekolahannya tampan, namun bagi Melka biasa-biasa saja.

Bughhhh....

"Auuuu..." teriak Melka saat ia jatuh karena terjungkal oleh kaki seseorang

"Hahahahah." Tawa segerombol anak laki-laki disamping Melka

"Maksud kalian apa." Tanya Melka dengan bangkit dari jatuhnya dan memegangi tangannya yang luka karena terkena lantai yang sudah retak dan juga sesekali menijat kakinya yang membiru.

"Kok balik tanya? Kalo jalan tu liat depan gak liat bawah neng." Kata salah satu dari mereka yang bernama Tino

"Cantik-cantik  judes amat neng." Kata Farel

MELKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang