- Different - (다른)

1K 112 22
                                    

Annyeonghaseyo.. Yeorobun😊
Cie yang malming nya in the home, sama I'm juga hehehe😄
.
.
.
.
Berhubungan karena sekarang malming, I'm jadi berinisiatif untuk Publish chapter ini, sekarang. Karena kebetulan mood baik, jadi gass keun😁
.
.
.
.
So, yeorobun semoga suka sama chap. sekarang💜 kalo seandainya kurang maksimal feel nya, maaf ya :)
.
.
.
Oke deh, jangan lupa Vote🌟, comment, dan follow akun I'm 😉 Happy enjoying😚
.
.
.
.
.
.
.

Malam ini, setelah sehabis pulang dari kantor sore nya, Jimin langsung mengajak adik angkat Yoongi untuk makan malam bersama. Tentu dia harus izin dengan Yoongi dulu bukan? Itu sebabnya, waktu itu Jimin meminta nomor ponsel Hyejin untuk menghubungi nya secara langsung.

Dan sekarang, Jimin sudah sampai disebuah resto yang dia janjikan.

Jimin terlihat nampak tidak tenang, padahal seharusnya hal ini tidak terjadi, mengingat ini semua bagian dari rencana nya. Dia nampak sesekali mengatur nafasnya, detak jantung nya juga mendadak berpacu dengan sangat cepat.

Tentu ini hal aneh baginya.

Kenapa juga dia harus merasa 'gugup' seperti ini.

Jujur, ini lebih disebut berkencan dari pada makan malam biasa saja.

Jimin benar-benar sudah mempersiapkan semuanya, mulai dari topik yang akan dibicarakan, makanan nya, nuansa resto, semuanya. Namun kenapa dia terlihat begitu khawatir?

Dia juga mendadak sedikit kesal dengan gadis itu.

Kalau saja dia tidak memiliki masalah dengan ayah nya, mungkin Jimin tidak akan susah-susah untuk menyiapkan ini semua ini. Dan kenapa juga gadis ini harus kenal dengan kakaknya? coba kalau tidak, mungkin Jimin hanya tinggal menembak nya saja dan masalah selesai.

Namun sayang nya semua itu tidak sejalan dengan apa yang dia inginkan.

Dan sekarang, sosok yang ditunggu-tunggu sudah datang.

Dia berjalan dengan santai nya kearah meja yang sudah dipesan Jimin sembari tersenyum bahagia. Dan apa ini? kenapa dengan penampilan nya yang mendadak berubah menjadi.. cantik.

Drees selutut berwarna biru muda itu menampilkan kaki jenjang nya yang mulus dengan beralaskan sepatu hells dengan hak yang tidak terlalu tinggi.

Wajahnya yang cantik hanya diberikan polesan make up yang terlihat sangat natural. Ditambah dengan rambutnya yang ia biarkan tergerai membuat kesan makhluk paling cantik semakin melekat pada gadis itu.

Jimin! Sadarkan dirimu! Dia target, bukan pacarmu!

"Mian.. aku terlambat." Ucapnya sembari sedikit membungkuk dan terus tersenyum.(Maaf)

Jimin pun segera tersadar dari lamunan nya. Dia langsung berdiri dari posisi nya dan merapihkan setelan jaz nya.

Lagi-lagi Jimin menatap penampilan Hyejin dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Kau..Kim Hyejin?" Tanya Jimin dengan wajah blank nya.

"Tentu saja.. memangnya kau kira siapa?"

"Tuan Putri kerajaan. "

Sontak Hyejin menjadi salah tingkah sendiri. Debaran jantung nya mendadak tidak karuan.

Astaga! Dia tidak ingin mati hanya karena ucapan singkat dari pria tampan ini.

Dan sekarang, Hyejin nampak kesulitan untuk menutupi rona merah yang ada di pipinya karena malu sekaligus senang.

HOUSE OF CARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang