Dua Puluh Delapan

1.6K 95 2
                                    

Westlife - Better Man

***

Oscar masih terjaga dalam tidurnya ketika suara dering ponsel membangunkannya.Ia menutup wajahnya dengan bantal dan mengacuhkan panggilan itu. Dering ponsel pun berhenti dengan sendirinya.Oscar kembali tidur dengan nyenyak tanpa tahu bahwa matahari sudah naik menyinari dunia.

Suara dering ponselnya terdengar lagi beberapa menit kemudian dan itu membuatnya terjaga.Oscar terbangun tiba-tiba ketika teringat bahwa ia punya janji temu dengan kliennya pagi ini.

Ia mengangkat telepon tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

''Halo,Morry''Dia berbicara dengan mata yang masih terpejam.''Undurkan jadwalku pagi ini...''

''Hei!ikan ini aku Zac bukan Morry''

''Oh,kau Zac.Ada apa meneleponku pagi-pagi begini?Kukira kau Morry''

''Hei,ikan.Apa kau lupa bahwa kau punya urusan yang lebih penting daripada bekerja?''

''Hidupku ku dedikasikan untuk bekerja.Apalagi?''

Oscar membaringkan kepalanya yang berdenyut-denyut karena terkejut bangun tadi.

''Hei!Kau lupa ya?Hari ini adalah hari pernikahan Omar dan.....''

''Aku tidak akan datang!!''teriaknya dengan suara serak.

''Tapi,Agatha sudah menunggumu sejak tadi''

''Katakan padanya aku tidak akan datang''

''Bagaimana kau bisa mengecewakannya?Agatha menunggumu untuk menjadi pendampingnya''

''Cari saja orang lain''

''Dasar ikan,ini sudah waktunya bagaimana bisa mencari orang lain untuk menggantikanmu.Cepatlah datang.Jangan banyak alasan lagi''

''Aku sudah bilang tidak ya tidak''

''Kau benar-benar keras kepala.Agatha salah menilaimu.Pantas saja dia memutuskan untuk meninggalkanmu dan bersama orang lain''

''Apa kau bilang?''

''Itu kenyataannya''

''Brengsek!Kenapa kau sampai merembet hal-hal yang lalu?Kau benar-benar....Ah!Sudahlah....katakan padanya aku tidak akan datang ke pernikahannya''

Oscar mematikan ponselnya dan membantingnya ke kasur.Ia tiba-tiba tidak merasa ngantuk lagi.Ia bangkit dari kasurnya dan menuju kamar mandu.Ia membasuh wajahnya dan ia membiarkan air dingin itu mermbes ke lehernya.Ia tidak berniat untuk mengeringkannya.Hatinya sedang panas dan itu semua karena ucapan sahabatnya itu.

''Brengsek,Zac.Kenapa dia memgingatkan itu padaku?''

Ia meninju cermin.Suara retakan kaca memenuhi indera pendengarannya.Darah mengalir dari buku-buku jarinya.Ia tidak mempedulikan rasa sakit yang menjalar di jari-jarinya.

Ia menyugar rambut pirang panjangnya dan memandangi dirinya di depan cermin yang tidak berupa lagi.

''Inilah dirimu,Oscar.Kau menghancurkan hidupmu sendiri.Harusnya kau bisa menghentikannya.Harusnya kau menghancurkan pestanya....''

Oscar berdiri tegak.Ia memiliki ide di otaknya.

''Ya.Hancurkan pernikahannya.Gagalkan.Itu adalah ide yang bagus.Tunggu,Agatha.Aku akan melakukan sesuatu agar kau tidak menikah dengannya''

Oscar lalu menuju pancuran.Membahasi dirinya dan membuat rencana-rencana di otaknya dan menilih mana yang  harus ia lakukan.

***

''Bagaimana?Dia datang,kan?''

''Dia bilang tidak akan datang''

Agatha mendengus kesal.

Pria itu....

''Biar aku yang bicara dengannya.Pinjam ponselmu,Zac''

Agatha mengambil ponsel dari tangan Zac.Ia lalu menghubungi pria itu.Tapi,tidak ada yang mengangkat.

''Bedebah!Kenapa dia tidak mengangkatnya?''Agatha kesal,tapi sekali lagi ia mencoba menghubungi pria itu.Namun,hasilnya nihil.Tidak ada jawaban.

Agatha menyerahkan kembali ponselnya pada sang pemilik.

''Aku akan kerumahnya''

''Bagaimana mungkin?Acara akan segera di mulai.Kau tidak mungkin meninggalkan Claudia,kan''

Agatha mendesah pasrah.'!Kau benar juga.Tapi,bagaimana dengan pendamping prianya?Oscar benar-benar menghancurkan rencanaku''

Agatha menutup wajahnya dengan sebelah tangannya.Ia terlihat lelah dan Zac ia merasa bersalah.

''Kau tenang saja.Aku akan menghubunginya lagi.Kau jangan khawatir''

''Terima kasih,Zac.Kau sudah banyak membantu''

''Bukan masalah''

Zac meminta Grace yang sedari tadi diam untuk menemani Agatha dan ia sendiri keluar dari ruang rias.

Grace mengambil duduk di samping Agatha.Ia mengamati gadis itu sambil tersenyum.

''Kau terlihat sangat cantik hari ini''

Agatha menoleh dan menyunggingkan senyum.''Terima kasih.Kau juga sangat cantik.Zac beruntung mendapatkanmu''

Agatha mengenggam tangan temannya itu.

''Kau tahu,aku tidak menyangka bahwa gadis yang bisa menaklukkan Zac yang polos adalah kau.Jujur saja,aku sangat terkejut''

Grace tersenyum malu.''Aku juga tidak menyangka.Sejak insiden ciuman di kampus itu Zac menghindariku dan....beberapa tahun kemudian dia datang dan...menyatakan perasaannya padaku''Grace tersenyum simpul mengingat kenangannya.Matanya menerawang jauh.

''Kau langsung menerimanya?''

''Tidak.Aku butuh waktu.Dia datsng tiba-tiba dan aku tidak percaya padanya''

''Ohh...tapi,bagaimana akhirnya kau bisa menerimanya?''

''Aku.....''

Sebelum sempat Grace menjawab pintu didobrak begitu saja oleh seseorang.Agatha berdiri dan takjub melihat pria yang sedari tadi di tunggunya sudah ada di depan mata.

''Cepat sekali kau datang''ejeknya.''Mana jasmu kenapa kau tidak memakainya?''

Pria itu tidak menjawab.Ia berjalan mendekatinya lalu tiba-tiba berlutut di hadapan gadis itu.

''Agatha,ku mohon batalkan pernikahanmu dengan Omar''

''Oscar,kau....''

''Agatha,menikahlah denganku.Aku berjanji aku akan membahagiakanmu dengan segenap jiwa dan ragaku''

''Kau sudah tidak waras''

Grace yang sedari tadi menyaksikan pertunjukkan ajaib itu beranjak dari kursinya dan berdiri di samping Agatha.

''Apa kau sedang melamar Agatha?''

''Ya...''

Oscar menoleh pada Grace dan seketika ia menyadari ada sesuatu yang salah.Grace memakai gaun yang sama yang di pakai oleh Agatha.

Tbc



Finding Oscar (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang