Sembilan

2.7K 141 0
                                    

Agatha baru saja merebahkan badannya ke atas kasur disaat bel nya berbunyi.Agatha berharap bukan Oscar yang ada di luar.Agatha mengintip dulu di balik lubang kecil di pintunya.Ia bernapas lega bukan Oscar,tapi ia bingung kenapa pria arab-amerika itu datang ke apartemennya.Agatha pun membuka pintunya.

''Hai''sapa Omar.Ia terlihat santai dengan celana jins,kaos,dan jaket denim serta sneaker putih.

''Hai''sapa balik Agatha.''Tumben kau kemari''

''Aku ingin mengajakmu jalan-jalan''

''Oh''Agatha membulatkan mulutnya dan mengangguk-angguk mengerti.''...tapi aku...''

''Kejutan!!''tiba-tiba saja Marie dan Tony menampakkan wujudnya di balik tubuh besar Omar.

''Ternyata kalian disini juga''ucap Agatha kaget.

''Ayolah kita jalan-jalan lagipula ini kan malam minggu''ucap Marie bersemangat.Gadis ini berubah menjadi sangat cantik dengan dress berbunga-bunga yang di pakainya juga sepatu t-strap hitam menambah keanggunannya.

''Hei!Kau tidak menyuruh kami masuk?''tanya Tony.

''Oh,ya maafkan aku.Silahkan masuk''Agatha membuka pintunya lebar dan membiarkan ketiga tamunya untuk masuk.

''Sekarang gantilah bajumu,Agatha.Kami akan menunggumu''ucap Marie sambil mendorong Agatha pelan kekamarnya.

''Kita mau kemana,Marie?''tanya Agatha.

''Kau bersiap-siap saja''

''Aku tidak akan ikut kecuali kau mengatakan kemana kita akan pergi''

''Baiklah.Kita akan menonton.Ada film baru dan Omar ingin mentraktir kita setelah itu kita akan makan malam.Bagaimana kau puas?''

''Aku tidak bisa pergi''

''Kenapa?Apa kakimu masih sakit?''

''Tidak lagi''

''Bagus.Sekarang gantilah pakaian.Para pria tidak suka menunggu terlalu lama''oceh Marie.

''Apa aku harus ikut?''

''Tentu saja.Tidak lengkap jika kau tidak ikut.Cepatlah''

Agatha menggerutu.Temannya ini memang menyebalkan.Suka sekali memaksa.Agatha mengambil pakaian yang tergantung di lemarinya lalu masuk kekamar mandi untuk berganti.Selang sepuluh menit kemudian ia keluar dengan pakaian seadanya.Jumpsuit biru tua dan sepatu kets putih.Ia menggerai rambutnya dan hanya membedaki wajahnya tipis tanpa gincu di bibirnya.

Agatha melihat Marie memperhatikan sambil duduk di atas kasurnya.Gadis itu berdecak melihat penampilan Agatha yang biasa-biasa saja.Ia hendak memprotes.Baru saja ia membuka mulut Agatha menginterupsinya.

''Aku akan pergi jika kau tidak memprotes penampilanku''

''Baiklah''Marie mendesah pasrah.''Semoga Omar menyukai penampilanmu''gumamnya.

''Apa?''

''Ah..tidak apa-apa.Kau cantik.Ayo kita pergi''

***

Seperti yang di katakan Marie,mereka akan pergi menonton film.Ya.Film romantis yang sangat di hindari Agatha sejak Oscar pergi dari hidupnya.Ia tidak mau terbawa perasaan ketika menontonnya dan membuatnya merindukan sosok bertubuh tegap yang dapat memeluk dan menciumnya.Oh..Sungguh Agatha menginginkan saat-saat seperti itu.

Film beralih menjadi adegan yang intim,Agatha menutup matanya,tapi ia juga mengintip penasaran dengan jalan cerita di film itu.Adrenalinnya terpacu ketika melihat pemerannya beradegan mesra.Agatha tidak sengaja menoleh kesamping pada Omar yang ternyata juga menoleh padanya.Pria itu tersenyum tipis.Agatha lalu kembali melihat kedepan pada film yang sudah adegannya beralih pada suasana haru.Agatha tidak mengikuti benar jalan ceritanya hingga tiba-tuba film itu berakhir dan lampu menyala terang.Agatha menghela napasnya lega.

Setelah menonton,mereka kemudian makan malam di sebuah restoran yang menyajikan masakan timur tengah dan itu adalah idenya Omar.

Mereka menikmati makanan tersebut dengan lahap walau Agatha,Tony dan Marie baru mencobanya kali ini.Tapi,tidak perlu di sangsikan tentang rasanya yang enak.

Agatha terus memuji kelezatan makanan yang di pilih Omar.Pria itu tersenyum mendengar pujian gadis itu.

Selesai makan,Marie mengajaknya untuk berjalan-jalan lagi,tapi Agatha menolak.Ia ingin pulang.Omar pun mengantarnya dengan mobilnya sedangkan Marie semobil bersama Tony.

Omar menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.Tidak ada yang berbicara selama perjalanan.Agatha sibuk dengan ponselnya sedangksn Omar fokus menyetir.

Tiga puluh menit kemudian,mereka sampai ditujuan.Agatha mengucapkan terima kasih pada pria itu.Tanpa di duganya,Omar menawarkan diri untuk mengantarnya hingga di depan pintu apartemennya.

''Terima kasih kau sudah mengantarku''ucap Agatha ketika mereka telah berdiri di depan pintunya.

''Selamat malam''ucap Agatha lagi.

''Selamat malam''balas Omar.

Agatha membuka pintunya dengan kunci.Saat ia membuka knop pintunya,tiba-tiba tangannya di tarik,ia di sudutkan ke dinding dan bibir tipisnya itu dicium.Ya,Omar menciumnya.

Agatha tahu ia menginginkan saat-saat seperti ini dimana seorang pria menciumnya dengan keras dan menuntut.Ia tanpa sadar mengalungkan lengan pada leher pria itu.Mengajaknya mendekat dan pria itu tidak menyia-nyiakan kesempatan.

Ia menghisap,mengulum dan menginggit bibir gadis itu.Agatha membalas setiap yang pria itu lakukan pada bibirnya.Ia membalas sama pada bibir pria itu.Keras dan dalam.

Mereka berhenti ketika mereka kehabihasan napas.Mereka terengah-tengah.Bibir mereka sama-sama bengkak karena hisapan dan gigitan.

Agatha menginginkan lagi dan pria itu mewujudkannya.Namun,kali kedua ini pria itu menciumnya dengan lebih lembut hingga membuat Agatha lebih terbuai.

''Maukah kau menginap?''

Agatha tahu ia sudah gila dengan menawarkan pria itu untuk menginap di tempatnya,tapi Agatha tidak ingin munafik sekarang ia benar-benar menginginkan pria itu.Ia tidak peduli jika pria itu menganggapnya sebagai perempuan agresif yang ia butuhkan sekarang adalah belaian pria itu di tempat tidurnya dan anggukkan pria itu mewujudkan hasrat terpendamnya.



TBC






Finding Oscar (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang