Sepuluh

2.5K 124 1
                                    

Zac mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan remang-remang didalam klub malam terkenal di kotanya.

Ia mencari temannya yang menghubunginya satu jam lalu untuk menemuinya.Jika bukan karena Oscar adalah teman karibnya,mungkin ia tidak mau datang ke tempat ini karena ia alergi pada alkohol.

Tidak jauh berbeda dengan Oscar.Mereka tidak pernah berminat untuk mengunjungi bar,klub atau diskotik sebab mereka merasa tidak membutuhkan pelampiasan selain dengan mendaki gunung.Mereka suka hidup yang positif dan baik.

Tapi,sekarang keadaannya berbeda.Zac bingung mengapa Oscar tiba-tiba berada di tempat ini dan mejanya penuh dengan berbotol-botol minuman keras.
Jika Oscar sekarang berada di tempat ini,mungkin ia memiliki masalah yang cukup berat.

Tapi,masalah apa?

Zac akgirnya dapat menemukan Oscar.Zac mengenali pakaian yang di pakainya.Jaket dengan bertuliskan nama komunitasnya di punggung jaket berwarna hijau itu.

Astaga,Oscar benar-benar bermasalah.

Zac segera menghampirinya.Kening Oscar menyatu pada meja kayu itu.Zac menepuk bahunya barulah Oscar mengangkat wajahnya.Ia tersenyum masam.

Zac kemudian duduk di kursi tinggi itu.Memperhatikan keadaan temannya yang terlihat tidak bersemangat.Wajahnya memerah,efek dari alkohol.

''Kenapa kau menyuruhku kemari?''

''Aku butuh teman''Oscar meletakkan dagunya ke atas meja.Matanya tertutup.

''Hei...kau mabuk,ya?''

''Tidak''

''Sejak kapan kau suka minum?''

Oscar cegukan.Zac mengipasi aroma tidak sedap yang keluar dari mulut pria itu.

''Astaga,Oscar kau tidak pernah minum.Ada apa denganmu?Apa ini tentang Agatha?''tebaknya.

''Dia mengkhianatiku''gumam Oscar,tapi Zac dapat mendengarnya.

Oscar duduk tegap,ia menggebrak meja.Gelas sloki yang berisi penuh minuman berwarna kuning teh itu tumpah sebagian.
''Dia mengundang laki-laki lain ke apartemennya''suaranya meninggi.

''Mungkin kau salah lihat''Zac mencoba menenangkan.

''Tidak,aku melihat dengan mataku sendiri.Mereka berciuman lalu dia mengajak pria itu menginap di tempatnya''

''Kau yakin?''Zac menyipitkan matanya.

''Aku yakin sekali'' Oscar menoleh pada Zac yang terdengar tidak percaya padanya.

Zac dapat melihat kekecewaan dan kesedihan terpancar dari mata hijau temannya itu.

''Apa kau mengenal laki-laki itu?''tanyanya pelan.

''Ya''Oscar mengangguk.Ia menenggak minumannya dalam sekali telan.

''Siapa dia?''

''Omar.Dia bekerja bersama Agatha''

''Kurasa Agatha bukanlah wanita yang mudah di rayu.Kau pasti tahu itu.Mungkin mereka hanya berteman''

''Kau bodoh atau tuli?''

''Mengapa kau mengataiku?Dasar ikan''

''Mereka berciuman,Zac.Kau pasti tahu apa artinya ketika pria dan wanita berciuman,iya kan''

''Aku dan Grace juga pernah berciuman,tapi kami tidak pacaran''

''Berarti kau memang bodoh''

''Tidak,Grace mabuk saat itu,Os''Mungkin juga Agatha sedang dalam pengaruh alkohol saat kau melihat mereka berciuman''

''Ah...Terserah''Oscar mencengkram rambutnya.Ia merasa kepalanya semakin bertambah pusing.Tiba-tiba saja Oscar terjatuh dari kursinya.Tangannya mendarat lebih dulu ke lantai keramik barulah bokongnya.

Zac menepuk jidatnya melihat kelakuan teman kuliahnya ini yang benar-benar sudah hilang kesadaran.

''Kau tidak apa-apa?''Zac meraih Oscar membawanya berdiri.''Ayo,bangun.Lebih baik kau pulang sekarang''

''Agatha...Agatha...''

''Agatha tidak ada disini,Os''

''Mengapa kau lakukan ini padaku,Agatha''

Oscar mulai meracau.Zac merasa tidak mabuk,tapi ia juga merasa pusing karena harus mengurus Oscar.

''Dasar ikan''

Sulit sekali membawa seseorang yang sedang dalam tidak sadarkan diri.Kini dirasakan Zac saat ini juga.Ia harus bekerja keras menyeret Oscar dari dalam klub menuju mobil.

Badan Oscar yang lebih tinggi dan besar darinya menjadi kendala.Tubuhnya yang memang tidak sebesar Oscar harus berupaya membawanya menjauh dari dunia malam.

Menyusahkan saja

Untungnya,kesusahan Zac berakhir.Setelah merogoh-rogoh kocek celana Oscar,ia menemukan kunci mobilnya.

Ia mendudukkan Oscar dengan hati-hati agar pria itu tidak terjatuh.Ia memasangkan sabuk pengamannya pada Oscar lalu ia membawa mobil dan melaju membelah jalan raya.

Hanya ada satu ide di kepala Zac,yaitu membawanya pulang ke apartemennya karena jika ia membawa Oscar pulang kerumah,maka akan ada banyak pertanyaan yang di lontarkan oleh keluarganya dan Zac tidak mau ambil pusing.Lebih baik ia membawa Oscar ke tempat tinggalnya dengan begitu keluarganya pasti berpikir kalau Oscar menginap di tempatnya.Pasti.

Sepertinya kesialan,masih menghinggapi Zac,karena Oscar tiba-tiba saja bangun dan mengeluarkan isi perutnya.Oscar dan muntah.

Zac cepat-cepat membuka kaca mobil.Ia tidak tahan dengan bau yang menguar tidak sedap.Parahnya Oscar kembali tertidur dengan tenangnya.

Astaga,Oscar.Kau memang benar-benar menyusahkanku.Patah hati itu sangat mengerikan.



TBC

Finding Oscar (New Story)Where stories live. Discover now