Limabelas

1.9K 106 0
                                    


Mereka terdiam seribu bahasa setelah Agatha menceritakan semuanya pada Omar tentang hubungannya bersama Oscar dari awal hingga akhir.Tidak ada satupun yang di rahasiakannya.

Agatha menggenggam erat cangkir kopi tanpa peduli rasa panas yang menjalar di telapak tangannya.Ia gelisah dan takut.Kepalanya tertunduk.Ia menatap meja kayu dengan tatapan kosong.

Omar yang duduk di depannya menatapnya dengan wajah serius.Seperti sedang memikirkan sesuatu.Tidak tahan dengan keheningan ini,Omar menghela napasnya pelan lalu mulai berbicara dengan nada tenang.

''Selesaikan urusanmu dengannya''

Agatha mengangkat kepalanya.Ia terkejut dengan ucapan pria itu.

''Urusan kami sudah selesai bahkan sebelum kita bersama''katanya dengan nada tidak terima.

''Jika urusan kalian sudah selesai,dia tidak mungkin menemuimu,Agatha.Dia masih menginginkanmu''

''Tidak.Semenjak dia meninggalkanku,hubungan kami sudah berakhir''tegasnya.''Aku ingin bersamamu,Omar''

''Aku juga tapi,aku tidak bisa berdiri di antara kalian.Hubungan kalian belum tuntas.Oleh karena itu,temui dia dan selesaikan semuanya''

''Omar..''

''Agatha,aku tidak peduli dengan masa lalumu tapi,aku ingin hubungan kita berjalan tanpa ada hambatan dari orang lain.Ku harap kau mengerti.Pria juga butuh ketegasan''

''Baiklah''ucapnya diselingi dengan hembusan napas pasrah.

''Aku percaya padamu,Agatha.Kau bisa menyelesaikannya dengan baik.Aku akan menunggumu''

Agatha mengangguk pelan.

''Aku mencintaimu''

''Aku juga''

Omar meraih jari-jari kurusnya lalu mengenggamnya kemudian mengecupnya.Mereka tersenyum bersamaan.Ada terbersit perasaan lega dalam hati Agatha.Dia pikir tadinya Omar akan memakinya,menghinanya dengan kata-kata kasar atau bahkan menamparnya.Ternyata tidak,pria itu penuh dengan kebaikan hati dan sabar.Agatha merasa beruntung di cintai oleh pria seperti Omar.

Setelah melaksanakan makan malam dadakan itu,Omar mengantarnya pulang hingga di depan pintu apartemennya dan dari pintu yang terbuka Oscar masih bertahan di sana.Duduk dengan raut wajah gelisah.

''Dia masih di sini?''tanya Agatha tidak percaya.

''Itu bagus.Semua akan lebih cepat selesai''ucap Omar.

Agatha menoleh pada Oscar yang bangkit dari duduknya.

''Kau ingin aku di sini?''tanya Omar ketika melihat Agatha yang tampak ragu.

''Kurasa tidak.Aku akan menyelesaikannya sendiri''

''Baiklah.Aku pergi.Selamat malam''

''Malam''

Omar lalu mengecup lama kening Agatha.Oscar yang melihat itu merasa dadanya terbakar akan kecemburuan.Ia mengepal erat tangannya menahan amarah.Oscar tahu jika ia menghajar pria brewok itu maka Agatha akan semakin membencinya.Cukup sudah ia menahan siksa karena kebencian dari wanita yang di cintainya.Ia tidak ingin menambahnya lagi.

Omar menatap Oscar sekali lagi sebelum akhirnya ia pergi.

''Beraninya dia menyentuhmu''ucap Oscar saat Agatha berjalan menuju ke arahnya.

Agatha tidak menanggapi ucapan pria itu yang terdengar marah.

''Kita harus bicara''

''Itu juga yang ingin aku katakan,Agatha.Kembalilah padaku.Kita memulai lagi dari awal''

Oscar ingin mendekapnya tapi,Agatha mundur menjauh darinya dan memberi kode untuk tidak menyentuhnya.

''Hubungan kita sudah berakhir,Oscar''

''Tidak,tidak.Kita bisa memperbaikinya''

''Itu mustahil.Kau sudah bertunangan dan aku sudah memiliki kekasih.Jadi,sudah jelas bahwa kita tidak bisa bersama lagi''

''Aku tidak mencintai wanita yang di jodohkan denganku,Agatha.Aku mencintaimu''

''Aku tidak memiliki perasaan apa-apa lagi padamu,Oscar.Cintaku sudah mati untukmu''

''Benarkah?Aku tahu kau berbohong.Aku tahu kau masih mencintaiku''

''Tidak lagi,Oscar.Ku mohon pergilah dari sini dan jangan pernah temui aku lagi,oke''

''Aku tidak percaya.Aku tahu kita masih saling mencintai.Buka matamu,Agatha pria itu tidak layak untukmu''

''Kau tidak berhak mengatur hidupku.Aku sudah memutuskan bahwa aku tidak ingin bersamamu.Kau mengerti?''

Oscar menggeleng tidak terima.Ia mengusap wajahnya dengan kasar.Matanya berkaca-kaca dan Agatha tidak peduli dengan kesakitan pria yang pernah hadir di hidupnya.

''Aku katakan sekali lagi,Oscar.Kita sudah berakhir''

''Ku mohon,Agatha.Jangan berkata seperti itu''

Oscar sekali berusaha menggapainya tapi,Agatha segera menghindar dan menatapnya penuh intimidasi untuk tidak mendekatinya.

''Jangan sentuh aku.Aku bukan milikmu lagi,Oscar.Sekarang pergilah dari sini.Aku ingin istirahat''

''Kau mengusirku?''wajah Oscar berubah sendu.

''Ya''tegasnya.

''Baiklah.Mungkin kau butuh waktu untuk memikirkannya''

''Aku tidak membutuhkannya.Aku ingin kau pergi dari hidupku.Selamanya''

Oscar tertawa hambar.Ia tidak percaya pada ucapan wanita yang pernah mengisi hari-harinya.Tapi,melihat keseriusan di wajah gadis itu,Oscar harus terima bahwa Agatha benar-benar tidak menginginkannya.Namun,di dalam hatinya ia sungguh tidak rela Agatha bersama pria lain.Biarlah dia mengalah dulu kali ini.

''Semoga kau bahagia''Oscar menyeka air mata yang menetes di sisi matanya dengan jarinya.Ia tersenyum hambar.

Oscar pun bergerak pergi.Agatha menepi memberinya jalan.Oscar menutup pintu apartemen gadis itu tanpa menoleh sedikitpun padanya.

Agatha terduduk lemas di sofanya.Menutup wajahnya.Tanpa terasa air mata mengaliri pipinya.Dadanya yang bergemuruh sejak tadi telah menghilang tergantikan dengan rasa lega yang tak terkira.

Aku harap kau mengerti,Oscar.Perpisahan ini adalah jalan yang terbaik untuk kita

TBC

Finding Oscar (New Story)Where stories live. Discover now