Dua Puluh Tiga

1.6K 83 0
                                    

''Zac!Oscar sudah siuman''seru Claudia dari balik pintu.Senyum bahagia terpampang di wajah cantiknya yang lelah.

''Benarkah?''Zac yang sedang duduk di kursi tunggu berdiri seketika mendengar berita itu.

Claudia mengangguk semangat.Zac kemudian mengikuti Claudia masuk kedalam ruangan Oscar.

''Syukurlah kau sudah sadar''ucap Zac setelah ia berdiri disamping tempat tidur sahabatnya sedangkan Claudia berdiri dibelakangnya hanya melihat Oscar dari bahu pria itu.

''Dimana aku?''suara Oscar parau.Ia meneguk ludahnya susah payah.

''Kau di rumah sakit.Aku menemukanmu pingsan lalu  membawamu kemari''jawab Zac  dengan senyum mengembang.

''Sudah berapa lama aku disini?''tanyanya lagi.

''Tiga hari''sahut Claudia.Ia memberanikan diri ketika Zac menarik tangannya untuk mendekat.

Lalu tiba-tiba Oscar menatapnya tidak suka dan itu membuat Claudia menciut.

''Kenapa kau ada disini?''tanyanya dengan nada tidak senang.

''Aku yang meminta Claudia kemari''sahut Zac.

''Untuk apa kau membawanya ke hadapanku.Kau tahu aku tidak suka padanya.Karena dia ibuku mati dan karena dia aku kehilangan Agatha''

''Apa yang kau katakan,Oscar?''Zac menatapnya tak percaya.

''Pergi.Aku tidak suka kau menampakkan dirimu di hadapanku''

''Oscar...''

Tanpa sepatah kata,Claudia berlari keluar dari ruangan itu dengan air mata yang berderai.

''Claudia,tunggu...''Zac berlari mengejarnya hingga di ujung koridor rumah sakit.

''Claudia...''Zac berhasil meraih tangannya dan wanita itu berhenti berlari.

''Maafkan Oscar.Dia tidak bermaksud...''

''Aku mengerti''Claudia menghapus airmatanya dengan telapak tangannya.Zac menatapnya iba.

''Aku tidak lupa kalau Oscar masih membenciku,tapi...''

''Dia tidak membencimu,dia hanya sedang kehilangan akalnya.Kuharap kau tidak mengambil hati karena ucapannya''pinta Zac.

''Ya.Kau tenang saja aku tidak akan membencinya''Claudia tersenyum hambar.

''Kau mungkin mau pulang.Biar aku mengantarmu''

''Tidak.Lebih baik kau temani Oscar Dia baru saja sadar,dia pasti butuh kau''

''Tapi...''Zac tampak berpikir.

''Aku baik-baik saja''ucap Claudia ketika melihat pria itu bingung.

''Baiklah''

''Aku pulang dulu''

''Claudia,terima kasih dan maafkan Oscar''

Claudia menggeleng cepat.Ia tersenyum pada Zac.

''Aku yang seharusnya berterima kasih kau sudah banyak membantuku''

''Itu bukan apa-apa,Claudia''

''Soal Oscar aku akan menjauhinya''

Zac tersenyum hambar dan melambaikan tangannya ketika Claudia pamit.Ia memperhatikan wanita itu pergi dengan perasaan hampa.

Zac kembali ke ruang rawat Oscar dan melihat suster sedang memeriksanya.Setelah suster itu pergi ia kemudian mendekati Oscar yang berusaha untuk duduk.Zac membantunya.

''Apa kau pikir yang kau lakukan itu benar?''

''Apa?''

''Ucapanmu pada Claudia''ucap Zac setelah membantu sahabatnya itu.

''Dia pantas mendapatkannya''Oscar mendengus.

''Asal kau tahu,Claudia lah yang menjagamu disini bukan Agatha.Gadis yang kau cintai itu sama sekali tidak mempedulikanmu walau dia tahu keadaanmu.Hanya Claudia yang peduli....''

''Berhentilah''teriak Oscar.''Aku baru saja bangun dan kau terus menceramahiku''

''Aku tidak menceramahimu.Ini fakta.Kau sudah tahu Agatha tidak lagi mencintaimu.Dia sudah mencintai orang lain.Cobalah untuk melupakannya dan memulai hidup baru''

Oscar memalingkan wajahnya.Ia memejamkan matanya dan mencerna setiap kata-kata yang di ucapkan sahabatnya itu.

Agatha tidak lagi mencintaimu
Agatha tidak lagi mencintaimu

***

Agatha berdiri kaku di belakang kursi panjang taman rumah sakit dimana dua manusia sedang saling berpelukan.Sang wanita menangis tersedu-sedu sedangkan si pria mencoba menenangkannya dengan memeluknya erat bahkan mencium kening dan puncak kepala wanita itu.

Agatha melangkah pelan-pelan mendekati mereka berdua yang sama sekali tak menyadari kehadirannya.

Agatha mendengar percakapan mereka berdua yang semakin membuatnya terkejut.Tapi,entah darimana datang kekuatan yang membuat Agatha merasa sabar dan tenang.Ia sama sekali tidak marah bahkan menangis.Ia sudah menduga semua ini dan ia sudah melihat buktinya sekarang.

''Maafkan aku,Omar.Maafkan aku yang sudah meninggalkanmu.Aku sangat menyesal.Aku masih sangat mencintaimu,Omar.Kumohon maafkan aku''ucapnya masih terisak.

''Claudia,aku sudah memaafkanmu sebelum kau meminta maaf.Ini semua bukan kesalahanmu.Takdir yang mempermainkan kita''

''Omar''

Seketika itu juga dua insan yang sedang berpelukan itu menarik diri.Mereka sangat terkejut melihat Agatha.

''Agatha...aku bisa...''Omar berbicara gugup.Claudia sibuk menghapus air matanya.Ia tertunduk malu.

''Aku ingin kau jujur padaku''ucap Agatha dengan bibir bergetar.

''Kau dan Claudia...kalian saling mencintai.Iya,kan''

Tbc


Finding Oscar (New Story)Where stories live. Discover now