Dua Puluh Tujuh

1.6K 88 3
                                    

   LADY GAGA - Milion Reason

                         ***

Oscar mencampakkan kertas undangan berwarna merah muda itu kedalam bak sampah tanpa perlu melihatnya.Ia merasa muak,hatinya terbakar,tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.

Lima menit yang lalu Agatha mengantarkan undangan itu dan memintanya untuk datang bahkan Agatha memintanya untuk menjadi pendamping pengantin pria.Oscar hanya mengiyakan dan ternyata itu membuat Agatha terlihat senang.Perempuan itu tidak pernah bersikap marah semenjak mereka berpisah tapi,sekarang karena pernikahan itu Agatha berubah.

Oscar masih ingat beberapa hari yang lalu saat mereka berdua menuruni gunung yang akan erupsi.Agatha berperilaku selayaknya teman.Wanita itu menawarkan minum bahkan bantuan ketika Oscar dalam kesulutan bahkan wanita itu sudi untuk memberikan sebelah lengannya ketika kaki Oscar terkilir.Wanita itu tidak menunjukkan tanda-tanda marah seperti yang selalu wanita itu tunjukkan jika bertemu dengannya dan perubahan itu Oscar rasakan sejak Agatha membicarakan tentang pernikahannya.

Oscar terduduk lemas di sofa santainya.Ia mengusap wajahnya dengan kasar.Ia merasa uring-uringan.Ia berpikir apa yang harus ia lakukan untuk membatalkan pernikahan Agatha dan Omar yang akan berlangsung minggu depan.Oscar tidak membaca undangan itu sama sekali,Agatha sendiri yang mengatakan tempat dan tanggal acaranya.

''Menyebalkan''umpatnya.''Mengapa kau memilihnya,Agatha?Apa kau begitu mencintainya?Aku benar-benar tidak rela''Oscar berteriak,tapi hanya telinganya sendiri yang mendengar.

Di tengah kegundahannya,ponselnya berdering tanpa sabar.Oscar memaki sambil meraih ponselnya.

''Ada apa?''teriaknya.

''Hei!Kau sedang marah?''

''Bagaimana mungkin aku tidak marah?Mereka akan menikah,Zac''

''Ya,aku tahu.Tapi,kau harus merelakannya,bukan.Kau harus lapang dada.Dengar kau harus mencoba jas''

''Untuk apa?''

''Bukankah Agatha memintamu untuk menjadi pendamping pengantin pria?''

''Aku tidak sudi melakukannya''

''Hei!tapi,Agatha meminta bantuanmu.Kau harus menolongnya.Bagaimana pun kau harus mencobanya.Aku akan meminta Agatha untuk mengirimkannya padamu jika kau malas keluar rumah''

''Terserah.Aku tidak peduli dan aku tidak akan datang''

''Os...''

Oscar menutup telepinnya dengan kasar dan membanting ponselnya ke sofa.

''Brengsek!Apa dia tidak mengerti perasaanku?Bedebah!Aku patah hati.Oh,tidak aku lupa aku sudah berjanji pada Zac untuk tidak memikirkan Agatha lagi pantas saja dia tidak mengerti perasaanku tapi,dia kan laki-laki,kenapa dia,tidak mengerti?''

Oscar berbicara pada dirinya sendiri seperti orang gila.Ia sungguh-sungguh merasa gusar,gundah dan risau.Ia tidak menyangka hal ini akan terjadi.

''Apa yang harus aku lakukan,Tuhan!''

***

Dua hari kemudian seorang pemilik butik datang ke kantornya sambil membawa dua stel jas berwarna putih.Wanita paruh baya itu bilang Agatha yang mengirimnya untuk mengepas jas.

''Agatha memintaku untuk datang kemari.Dia bilang kau tidak bisa datang ke butik karena kau sibuk bekerja''

Oscar hanya manggut-manggut lalu mempersilahkan wanita bernama Ann untuk duduk di kursi tamunya.

''Kenapa bukan Agatha yang datang kemari?''tanyanya penuh rasa ingin tahu.

''Agatha sibuk mempersiapkan pernikahan.Kau tahu dia sendiri yang mengatur.Dia yang memilih gaun,dekorasi dan konsumsi.Semuanya dia yang menangani.Ia ingin semua berjalan sempurna''

''Dia benar-benar ingin menikah''gumam Oscar,tapi Ann mendengarnya dengan jelas.

''Ya,menurut Agatha pernikahan ini hanya sekali seumur hidup,jadi menurutnya semuanya harus sempurna tanpa ada cela''

''Dia pasti bahagia''ucap Oscar dengan nada sendu.

''Ya,dia sangat bahagia.Kau harus hadir di pernikahan temanmu itu jika tidak dia pasti sangat kecewa''

''Aku tidak tahu apakah aku harus datang dan menyaksikannya''

''Jangan sedih.Agatha sudah memilih jas untukmu,tapi dia tidak yakin dengan ukuranmu karena itu aku membawa dua srel untuk kau coba''

Ann menyerahkan dua stel jas itu kepada Oscar dan setengah hati ia mencobanya.

''Ukuran yang ini pas untukku''

''Wah!Ternyata pilihan Agatha tidak salah.Kau cocok sekali memakainya.Kau seperti pengantin pria''

''Terima kasih''ucapnya dengan senyum paksa.''Tapi,sayangnya bukan aku pengantin prianya''

Ann tertawa sungkan.''Suatu saat kau pasti juga akan menikah demgan wanita yang kau cintai''

''Semoga saja''gumam Oscar.

''Gaun pernikahan kedua mempelai berwarna merah muda karena itulah para pendamping memakai warna putih.Agatha yang memilihnya''jelas Ann tanpa di minta oleh Oscar.

''Siapa saja yang menjadi pendamping pengantin?''

''Ada Zac dan Grace juga''

Oscar manggut-manggut lagi walaupun ia merasa tidak tertarik dengan obrolan ini,tapi ia hanya mencoba bersikap ramah pada Ann yang tampak lebih tua darinya.

''Kalau begitu aku permisi.Oh,ya Agatha,berpesan agar kau datang lebih awal satu jam dari acara.Ada yang ingin ia bicarakan padamu''

''Oh,ya.Baiklah.Terima kasih''

''Sama-sama''

Oscar mengantar Ann hingga ke depan pintu dengan senyum palsunya.Ia lalu membanting pintu setelah melihat Ann menjauh.

''Aku tidak akan datang,Agatha.Aku tidak akan datang''

''Aku tidak bisa melihatmu menikah dengan orang lain''

Tbc

Finding Oscar (New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang