⚫Surat Kontrak

2.1K 204 1
                                    

🌻🌻🌻

_Kim Jennie pov_

"Kau.. Kau ingin menikah denganku?"

Apa? Menikah?

Seketika otaku beku aku tidak tau harus merespon apa ini? Menikah? Dengannya? Apa yang harus aku lakukan jisoo tolong aku.

"Kim Jennie, menikahlah denganku." Aku mendengarnya berucap sangat tegas kali ini.

Aku menatap nya dan dia menatapku, oke Jennie jawab saja pertanyaannya.

"Apa yang kau bicarakan?menikah? Tapi kenapa denganku?" Aku sungguh penasaran kenapa dia ingin mengajak ku menikah.

"Karna kita akan sama sama saling menguntungkan." Jawab nya dan detik itu juga aku merasa bingung.

Menguntungkan?

"Menguntungkan? Apa maksudnya?" Aku bodoh seketika, tidak tau arah pembicaraan nya.

"Baiklah, aku tau kau pasti kaget karna tiba tiba aku mengajak mu menikah." Ucapnya seraya menatapku.

Jelas bodoh aku kaget.

"Aku disuruh ibuku agar cepat cepat menikah, ibuku sakit, jadi aku tidak bisa menolak permintaannya,dan aku masih belum tau siapa yang harus ku nikahi." Lanjutnya dan berhenti menarik napas.

Nikah saja dengan tiang, aku tidak perduli.

"Dan terlintas dibenaku, dan kau satu satunya yang ada di ide ku saat ini, aku tau kau mau mengubah hidupmu menjadi lebih baikan?jadi apa salah nya aku mengajak mu menikah, dan kau hidup disini dengan layak, dan aku menepati janji ibuku." Ujar nya santai sekali.

Apa dia pikir itu alasan yang bagus? Dia tidak tau ya, pernikahan didasari dengan apa? Cinta.

"Kumohon tolong aku." Ucap nya dengan nada memohon, dan jangan lupakan mukanya itu, dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Baiklah, tapi kau harus jamin aku hidup dengan layak." Baiklah Jennie ini juga tawaran yang bagus.

Kulihat dia tersenyum puas kepadaku., dan mengambil kertas yang ada dibawah meja didepan kami.

Apa itu?

Ternyata surat kontrak, dia niat sekali sampai membuat surat kontrak seperti ini.

"Ini adalah surat kontrak pernikahan kita, kita hanya menikah 3 tahun, setelah nya kita tidak ada hubungan apapun, selama 3 tahun itu aku akan memenuhi kebutuhanmu, dan kau hanya berakting bahwa kau istri sungguhan ku. Kau mengerti? Aku mengangguk saat dia menjelaskan semuanya.

Kubaca surat kontak itu satu persatu.
Dan isinya astagaa, pernikahan apa ini?

Surat kontrak selama 3 tahun

1.tidak tidur 1 kamar/ranjang.
2.tidak melakukan skin ship/intim
3.tidak mengetahui privasi satu sama lain.
4.tidak melarang apa yg dilakukan keduanya.
5.pulang tidak boleh di atas jam 10 malam.
6.jika didepan keluarga, teman, kenalan, kita harus romantis.

Dan masih banyak lagi....

Aku bisa gila.

Setelah membahas pernikahan kontrak itu aku segera pulang menuju rumah, kubuka pintu rumah, dan melihat jisoo tidur di sofa.

Astaga gadis ini, sudah kubilang tidur duluan dikamar saja, masih saja menunggu ku pulang, kulihat dinding rumah menunjukan pukul 01.30.

Aku ingin cerita dengan jisoo, apa tidak papa malam malam begini aku cerita dengannya? Apa aku harus jujur saja jika aku akan menikah kontrak.

Aku membangun kan jisoo agar dia pindah ke kamar.

" Jisso-a irrona ayo pindah kekamar." Ucap ku pelan agar jisoo tidak kaget.

Jisoo membuka matanya dan mengeliat dan berucap.

"Hm, kau pulang? Kupikir kau tidak pulang." Ucapnya dengan mata yang masih setengah tertutup itu.

Aku diam saja tidak menanggapi ucapannya, jujur aku masih memikirkan pernikahan kontrak itu, apa yang ku lakukan ini benar?

Jisoo yang mengerti aku melamun dan dengan cepat dia memang pundakku.

"Kau ada masalah? Cerita dengan ku jennie-a, mungkin aku bisa membantumu." Ucap nya sambil tersenyum kearahku.

Aku menatap jisoo dan mulai berbicara dengan nya.

"Jisoo-a, aku akan menikah" Ucap ku sangat pelan.

Seketika itu juga jisoo melebarkan matanya.

"Kau bercanda? Menikah dengan siapa?" Ujarnya tidak percaya.

"Dengan bos ku, aku akan menikah dengannya." Aku menatap wajah jisoo dan berubah menjadi tatapan intimadasi.

"Kau.. Kau hamil?" Oh yaampun apa aku serendah itu?

"Kau pikir aku murahan?" Menahan kesal karna gadis ini bar bar sekali.

"Lalu kenapa tiba tiba?" Pertanyaan yang bagus.

"Aku akan menikah kontrak dengannya." Ucapku seraya membuka tas ku dan aku ambil kertas perjanjian kontrak itu.

"Mwoooo???" Astaga kencang sekali suara nya.

"Igoo" Aku memberikan kertas kontrak itu kepada nya.

Jisoo membaca satu persatu peraturan kontrak itu.

"Tapi kenapa kalian nikah kontrak? Apa ada sesuatu" Tanya nya lagi.

"Dia berjanji pada ibunya yang sakit sakitan jika dia akan menikah, dan dia tidak tahu harus menikah dengan siapa, jadi dia mengajak ku menikah dengannya, dan dia akan memenuhi kebutuhan hidupku. Dia bilang akan sama sama menguntungkan bukan." Jelasku pada gadis di depan ku ini.

"Lalu? Apa kau akan meminta restu ibu tiri mu?" Tanya nya hati hati.

Aku membenci nya.

Aku benci ibu tiriku, karna dia ayahku meninggalkan aku dan dunia ini, dia hanya mementingkan harta ayahku dari pada nyawa ayahku.

"Tidak.untuk apa aku meminta restu nya." Ucap ku seketika ketus.

"Arraseo, aku mengerti." Jisoo pun mengerti perasaan ku dan posisi ku saat ini.

Menyenangkan mempunyai sahabat seperti jiso, bisa mengerti keadaan ku yang seperti sekarang ini.

Aku menyayangimu Jisoo.





























Lanjutt partttt.















I LOVE YOU [ End✓]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon